7. bb

3.5K 491 33
                                    


Hepi riding

••••••••

"Kau tidak perlu melakukan itu" Jawab sana yang membuat Tzuyu terdiam

"Kenapa? " Tanya Tzuyu

"Maksud ku, kita sudah menikah dan akan hidup bersama untuk selamanya. Jika kita tidak saling menyukai setidaknya kita bisa jadi teman" Jelas Tzuyu masih berusaha membuat Sana mengerti

"Bagi ku pernikahan ini hanyalah status, jadi jalani saja hidup mu seperti biasa kau bebas melakukan apapun aku tidak peduli"

"Oh.. Oke, aku akan berhenti sekarang" Tzuyu berucap dan pergi meninggalkan apartemen Sana menuju kampusnya dengan perasaan kesal

Padahal niatnya baik, ia hanya ingin memiliki hubungan yang baik dengan Sana. Tapi seperti nya Sana tidak menginginkan nya jadi mulai sekarang ia akan berhenti dan menganggap Sana tidak ada.

"Anda kenapa? " Tanya Sehun yang berada di depan kelas Tzuyu

"Kau ngapain disini? " Tanya Tzuyu menghiraukan pertanyaan Sehun

"Oh.. Ini buku kamu tinggal di mobil aku, aku kirain mungkin kau membutuhkan nya hari ini" Jelas Sehun

"Ah.. Iya, ini buku yang aku cari-cari, aku kirain hilang hehe" Tzuyu bernafas lega, ia fikir hari ini adalah hari terburuknya karna ia akan di hukum oleh dosennya.

"Dah.. Mau masuk dulu, mau nyalin tugas ntar keburu dosennya datang"

"Astaga... Nih anak, kapan tobatnya? Seharusnya tugasnya dikerjain dirumah bukan di sini" Sehun menggelengkan kepala nya sambil melipat tangannya di dada

"Astaga... Nih anak, kapan pinternya?buku ku kan tinggal di mobil mu gimana ceritanya aku bisa bikin tugas?" Ucap Tzuyu mengikuti gaya Sehun

"Oh Iya juga hehe, yah udah aku mau ke kelas ku. Ntar pulang bareng, semangat nugasnya!! "

Tzuyu mengangguk sambil tersenyum, ia kemudian masuk ke kelasnya masih sambil tersenyum

"Ekhem" Chaeyoung

Tzuyu menatap chaeyoung aneh

"Ingat istri" Chaeng mengingatkan

"Inget kok, aku gak pikun" Jawab Tzuyu santai

"Hmm.. Terus ngapa masih nerima aja kamu Sehun buat pulang bareng? Bayangin gimana sakit hatinya Sana pas tahu kalau pasangannya pulang dengan pria lain"

Tzuyu malah membayangkan wajah datar Sana yang cuek dan dingin

"Dia gak bakalan sakit hati chaeng"

"Oh.. Dia belum suka kau ya? "

"Belum dan tidak akan pernah. Dia juga gak gitu peduli, jadi aku bebas mau ngelakuin apa saja termaksud nebeng sama Sehun" Jelas Tzuyu


"Hiksss..... Tzuyu... Chaeeeee" Tangis seseorang sambil masuk kedalam kelas, membuat perhatian semua orang tertuju padanya

"Kalian gak pernah lihat orang nangis? " Tanya wanita tersebut dan membuat orang-orang mengalihkan perhatiannya dan melanjutkan aktivitas mereka

"Kau kenapa mo? " Tanya chae

"Sakit hati hikss" Jawab momo sambil menangis

"Kenapa? Kau di sakiti dahyun? "

Momo mengangguk

"Ternyata selama ini dia gak punya perasaan sama aku, dia cuma jadiin aku mainannya hiks... Jahat benget "

"Terus gimana? Kalian putus? " Tanya Tzuyu

Momo mengangguk
"Iya, dia lebih milih selingkuhan dia dari pada aku."

Tzuyu merangkul momo
"Sini mo kamu sama aku aja, aku siap kok nampung kamu beliin kamu semua makanan yang kamu suka, belanja di mall dan jalan-jalan keluar negri. Aku siap ngelakuin itu semua asalkan kamu yang bayar"


••••••••••

"Hmm... Kok salah" Tzuyu berucap bingung sambil kembali memencet pasword apartemen Sana

Tzuyu baru pulang kuliah, tapi saat ia ingin masuk ke apartemen Sana pasword nya malah salah.

"Dia ganti pasword nya? " Tanya Tzuyu pada dirinya sendiri

"Tapi kok gak ngasih tahu" Ujarnya lagi dengan kebingungan, haruskah ia menelfon Sana sekarang?

Tzuyu melihat jam di tangannya

Pukul 16.38

Tzuyu menggeleng
"Tunggu aja, bentar lagi juga dia pulang"

Tzuyu mendudukkan dirinya tepat di depan pintu, lalu memainkan HP nya untuk menghilangkan kebosanan

~~~~~

"Sana eonni lama banget sih, ini udah jam 6 lewat satu detik" Tzuyu menunggu dengan malas

"Tunggu bentar lagi, ntar lagi juga pulang" Tzuyu menyemangati dirinya sendiri

Tapi setelah satu jam menunggu Sana tak kunjung datang, akhirnya Tzuyu memutuskan untuk beranjak dari tempat nya. Ia akan pergi kerumah Jeongyeon saja dari pada harus menunggu Sana lebih lama lagi.

Tzuyu juga tidak berani menelfon Sana karna trauma. Ia takut dimarahi lagi jadi ia memutuskan untuk tidak menelfon Sana

Tzuyu memutuskan untuk menaiki bis, ia berjalan kaki untuk menuju halte bis terdekat

Tapi gak jadi, ia berlari kencang kembali ke arah apartemen ketika baru saja beberapa berjalan 10 meter

Hujan tiba-tiba saja turun, salahnya tadi tidak memperhatikan cuaca

Alhasil kini pakaian nya basah, tidak sampai basah kuyup tapi mampu membuat Tzuyu kedinginan. Seharusnya ia mencari tempat berteduh terdekat, Tzuyu merutuki kebodohannya sendiri.

Sekarang ia harus menunggu dengan kedinginan

Tzuyu memeluk dirinya sendiri sambil menahan tangis.
Ia mendudukkan dirinya dan membenam wajahnya di antara kedua lutut nya




"Tzuyu? " Panggil seseorang yang Tzuyu yakin jika itu Sana

Tzuyu mengangkat kepalanya dan menatap Sana dengan mata nya yang memerah karna menahan tangis

Tadinya Sana bingung itu siapa, saat baru saja ia membuka pintu apartemen nya ia baru sadar jika itu adalah Tzuyu

"Kau mengganti password nya? " Tanya Tzuyu dengan suara bergetar

Sana menggigit bibir bawahnya dan mengangguk

"Kenapa tidak beri tahu aku?" Tzuyu berusaha menahan amarahnya.

"Aku lupa"

Tzuyu menatap tak percaya Sana, bisa-bisa nya sana melupakan untuk memberi tahunya akan sesuatu hal yang penting seperti ini

"Aku tahu aku tidak penting bagimu?! Tapi setidaknya kau harus ingat jika ada orang lain yang tinggal bersama mu! "








••••••••

Tadi aku udah coba ajak Tzuyu ikut sama aku aja ke hotel, tapi dianya gak mau.




Perjodohan Jadi Jodoh ✔Where stories live. Discover now