👁

23 14 0
                                    

Amaru sangat khawatir sekarang kepada Seojeon. "Gimana nih? Gue harus apa? Lu khawatirin si (kamu). Tapi gue khawatirin lu" kata Amaru dan Seojeon langsung bilang kepada Amaru.

"A-ambil aja. Inhaler, yang ada di tas" kata Seojeon dan Amaru pun langsung mencari alat inhaler itu.

"Oh ini ada" Amaru menemukan inhaler tersebut lalu memberikan nya kepada Seojeon. "Makasih".

Seojeon langsung memakai alat tersebut, dan dia jadi lebih tenang sekarang. "Udh lebih tenang?".

Seojeon hanya mengangguk dan Amaru langsung memeluk Seojeon. "Gue gak suka lu khawatirin yang lain, sementara kondisi lu kayak gini. Gue mau lu tetep bisa jaga diri, walaupun lu juga jaga (kamu)" kata Amaru.

Seojeon langsung agak sedih "Gue nyusahin" kata Seojeon lalu menunduk murung. "Nyusahin?".

"Gue punya penyakit ini, dan (kamu) juga jadi suka jaga gue" kata Seojeon yang mulai menangis. "Woi, lu pikir penyakit ini karena kesalahan lu?" Amaru memegang tangan Seojeon.

Seojeon hanya langsung melihat ke arah Amaru dengan tatapan sedih. "Dengerin gue, ini bukan salah lu. Lu punya penyakit ini juga bukan salah lu, bahkan (kamu) aja terima lu apa adanya".

Setelah mendengar itu Seojeon langsung menunduk sambil mengusap air matanya. "Gue mau lu, gak mikir kayak gitu lagi" kata Amaru, menegaskan ke Seojeon.

Amaru pun jadi merasa kasihan kepada Seojeon dan menenangkan Seojeon saat itu.

GET LOUD GENK✔️Where stories live. Discover now