Episode 1

3.5K 309 22
                                    

Kala itu sedang musim capung.

Entah dari mana asal capung-capung yang selalu datang ke Seoul sekali setahun.

Seorang karyawan yang bekerja pada cabang perusahaan game yang cukup terkenal menatap kosong ke para capung yang berterbangan di langit.

"Hei Tuan Dokja. Apakah Anda tertarik dengan capung-capung itu?"
Tanya seorang rekan kerjanya yang dari awal Dokja masuk sudah berusaha akrab dengan dirinya. Sampai membuat Dokja yang tidak terbiasa bersosialisasi merasakan suhu telapak kakinya menurun drastis.

"Saya benar-benar penasaran dengan asal usul capung-capung itu."
Jawab Dokja tanpa ekspresi seperti biasa.

"Hal itu masih sebuah misteri. Bahkan orang-orang yang khusus bekerja di penyelidik pun belum mendapatkan jawabannya meskipun mereka tidak tidur."
Rekan kerjanya itu menyesap sedikit minuman kaleng yang baru dibuka dan memberikan satu yang belum dibuka pada Dokja.

". . . ."
Dokja tak membuka suara lagi, namun tetap memandang ke atas seperti sebelumnya.

"Baiklah. Saya akan kembali ke kantor. Anda tidak kembali juga Tuan Dokja?"

"Sebentar lagi."
Jawab Dokja yang kini menatap ke rekan kerjanya yang juga sedang menatapnya dengan posisi badan yang menyamping.

"Waktu istirahat tersisa enam menit lagi. Saya harap Anda segera kembali secepatnya. Sampai jumpa Tuan Dokja."
Kata rekan kerjanya itu sebelum berbalik dan pergi dari rooftop.

Dokja meletakkan minuman kalengnya di sebelahnya, tidak berminat meminumnya.

Zzzztttt!!!!! Zzzzttttzzzz!!!!

Suara seperti listrik terdengar di mana-mana.

Para capung yang tadinya sedang berterbangan di langit pun tiba-tiba menghilang.

Dokja mengerutkan alisnya menatap peristiwa yang sangat aneh itu.

Di langit masih bersuara seperti sebelumnya, tetapi sekarang telah dihiasi berbagai sengatan semacam listrik yang biasanya ada di game, berwarna kuning, putih, biru, ungu, dan banyak lagi warnanya yang tak dapat disebutkan.

Sebuah layar biru melayang tepat di depan mata Dokja.

Status?Dokja menaruh tatapan curiga pada layar tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Status?
Dokja menaruh tatapan curiga pada layar tersebut.

Langit sudah tak tampak karena telah diselubungi oleh penghalang berwarna oranye muda.

Grrrr... Rrr....

Suara seperti geraman monster di kebanyakan film aksi terdengar.

Sebuah portal besar muncul di tengah Seoul dan kemudian dari dalam portal itu keluar monster-monster mengerikan yang ukurannya sebesar gajah.

Orang-orang yang sedang berada di sekitar portal mulai menjauhi portal tersebut dengan perlahan.

Omniscient Reader Viewpoints/ORV [BL]Where stories live. Discover now