003

18 6 8
                                    


"Kenapa ka?" Tanya hiro

" kuy ketemuan, gue jemput lo dimana?"

"Oh gue di depan Caffe hypen"

"Oke, sampai ketemu sayang.
love you"

"Iya ka"

"Jawab yang bener sayang"

"I love you too" jawab hiro malas, haeseung mengakhiri teleponnya

"Gara, gua harus pergi kalo masih mau disini gapapa tapi maaf banget gua gak bisa nemenin"

"Oh iya gapapa, lo mau ketemu pacar? Ciee, lo dengerin dia baik baik ya"

"Iya, awas lo comel anjing"

"Tenang lha, ya udah sana nanti pacar lo marah lagi"

"Iya thanks ya" hiro memeluk gara, membuatnya terkekeh geli

"Sialan jangan pegang pegang gua masih normal!" Protes gara

"Maaf maaf haha" gara terkejut  melihat air mata dipipi hiro

"Lo kenapa? Baik-baik aja kan?"

"Gapapa ko, ya udah gua cabut ya dah"




Haeseung sudah menunggu di minimarket deket Caffe hypen.

"Hai"

"Em.. Ka? Lo udah gak nyaman ya sama gua?" Tanya hiro setelah naik mobil haeseung

"Kenapa lo bilang gitu?, lo cuman denger rumor dan gak dengerin gua, jadi jangan berpikiran buruk ya sayang"

"Hm, jadi sebenernya lo gak selingkuh gitu?"

"Jelas nggak, masa gua mau nyakitin perasaan orang yang gua sayangi apalagi lo, gua gak mau lo sampe sakit hati"

"Makasih ya ka" fyi, hiro lebih muda dua tahun dari haeseung

'Cup' ciuman kecil mendarat di pipi haeseung

"Mau kerumah?"
Hiro hanya diam sepertinya dia ragu karena hiro tau apa yang akan mereka lakukan ketika di rumah haeseung.

"Gimana? Please buat malam ini aja kamu stay dirumah" bahasa yang digunakan haeseung mulai mengartikan apa yang akan terjadi ke depannya

"Tapi gua harus minta izin ka Hera, you know Hera kalo marah gimana"
Sebenarnya haeseung adalah teman kelas Hera dulu.

"Iya gua tau tapi Hera itu harus tau kalo lo itu pacar gua sekarang. Bukannya dulu—"

"Jangan ngadi ngadi, kalo ka Hera tau bisa abis gua di hukum bokap"

Pembicaraan mulai normal, mereka berdebat hingga pada akhirnya haeseung menyudahi perdebatan itu dengan mulai mencium bibir hiro dia tau kalau hiro akan tenang ketika mereka mulai berhubungan seperti ini

"Mpaah" suara-suara yang keluar dari mulut hiro itu sangat haeseung sukai

Ingatkah kalian kalo mereka masih didalam mobil?

"Tenang ya sebentar lagi nyampe apartemen, sekarang kamu tiduran aja dibelakang"

Hiro tersenyum dia hampir saja kehabisan oksigen karna ciuman tadi.

Mereka pun sampai di apartemen haeseung.

"Ayo turun, mau digendong?" Goda haeseung

"gak usah malu" hiro akhirnya pergi duluan meninggalkan haeseung

"Oke maaf,lo mau makan apa?" Haeseung Merangkul hiro

"Terserah lo aja,"

Mereka sudah berada di depan pintu apartemen haeseung.

"Masuk gua tinggal sendiri ko jadi kalo lo tidur disini juga ga akan ada orang yang tau"

"Oh jadi ini apartemen yang selalu lo omongin"

"Ya tentu, mau di lanjutin?"

Haeseung langsung membuka bajunya memperlihatkan badan idealnya, membuat hiro terpesona

Haeseung mulai menyerbu hiro yang masih diam dia membuaka baju hiro dan lanjut menjelajahi seisi mulut hiro.

Haeseung sangat menyukai di setiap suara hiro, kini hiro mendorong  dada haeseung, dia membutuhkan pasokan oksigen, "malem ini temenin gua,masalah hera nanti gua yang beresin"

"..." Hiro melanjutkan scene tadi dengan menyilangkan tangannya di pundak haeseung




Malam pun tiba, hiro masih terbaring di kasur tapi haeseung dia baru saja masuk kamar mandi. "lo mau makan?" Haeseung memegang kening hiro yang agak hangat

"Hm? Gak tau"

"ko gatau?, lo masih dilema ya?"

"Kayaknya, tapi kalo gua pulang juga bahaya"

"Yaudah lo tidur aja sekarang"

"Gua mau telpon gara dulu, gara itu sahabat ka hera dia udah tau hubungan kita"

"Oh, yaudah sana"

"Gara lo dimana?" Tanya hiro dalam Saluran telepon

"Gua? Gua di rumah kenapa emangnya? Lo sendiri?"

"Gua masih di rumah haeseung,gar tolongin gua bisa?"

"—Tolong temenin ka hera ke supermarket, setengah jam lagi, soalnya gua gak bisa pulang, oh iya satu lagi tolong bilangin gua nginep dirumah temen"

"Lo mau nginep?"

"Iya, eh gara maaf gua harus bantuin haeseung dulu ya. Bye"

"Um.. jaga diri ya"

"Ka haeseung? Dimana lo" hiro mencari keberadaan pacarnya
Itu dan ternyata dia sedang mandi

"Gua masih di kamar mandi, lo mau mandi?"

"Nanti aja"

Hiro mencari bahan makanan dikulkas, " lo mau ngapain?" Tanya haeseung sambil ngeringin rambutnya pake handuk

"Mau masak nasi goreng"

"Gak usah kita pesen di gofood aja, lagian lo masih sakit"

"Ya udah iya"

Mereka sekarang sedang duduk di kursi sambil menonton film kartun kesukaan hiro yaitu pororo

"Gua lagi pesen pizza, sekarang lo mandi dulu"

"Tapi kan gua mau makan nasi goreng, mandinya nanti aja ini kan lagi nonton pororo"

"Hm, ya udah nanti gua bikinin nasi goreng spesial rasa cinta, tapi lo harus mandi nanti pas gua peluk lo bau lagi"

"Yeay nasi goreng buatan ka haeseung kan enak, ya udah aku mandi ya" sikap hiro tiba-tiba seperti anak kecil, itu membuat haeseung gemes

"Tunggu"

"Hm?" Haeseung memeluk hiro dari belakang, "kenapa kaka, tiba-tiba meluk?"

"Gak boleh emangnya?" 'Cup'
Pelukan itu cukup lama, hingga tak sadar sedari tadi kurir yang mengantar pizza sudah di luar dan beberapa kali memencet bel. "Ka, itu  kurir nya udah di depan kayanya?" Haeseung melepaskan pelukannya "masa sih? Ko gua gak denger?"

"—mandi dulu ya" hiro lari ke kamar mandi, "awas ke peleset"













Hehe, hai gimana cerpen ini?

Mulai meresahkan gak?

Tau gak awal mereka pacaran?
Yaudah gua spil dikit nih.


"Itu siapa?" Tanya hiro pada temen sekelasnya
"Oh itu kaka kelas kita namanya haeseung pratama anak grantara"
"Pajang banget namanya anj, btw dia kelas mana?"
"Nanya mulu lo hir, dia di kelas ipa, satu kelas sama kaka lo masa gak tau si? Lagian kalo gak salah ka hera itu kan pacar dia" jleb.


TBC

After Meet You | Lee Haeseung [END]Where stories live. Discover now