08. Trapping Moths

Mulai dari awal
                                    

     Dia menghela nafas pelan.

"Aku memang sudah memberitahu Ayah bahwa kalian semua akan datang. Tapi, apakah harus menyambut juga?" Tanya Valerie.

"Setidaknya kami harus memberi salam pada Tuan Duke sebagai penguasa wilayah Florencia. Ini adalah sebuah kehormatan kami karena dapat berkunjung kemari dan menjalin pertemanan dengan Nona Utama dari Florencia." Jujur Vera tanpa nada kedengkian sedikitpun.

     Dia sungguh tak bermaksud apa-apa. Bahkan kedua matanya berbinar senang sangat tulus untuk menemui Duke Florencia sebagai kehormatan.

"Apa yang dikatakan teman kami benar, ini adalah kehormatan tertinggi kami untuk bisa berkunjung kemari dan menyapa Tuan Duke." Sahut Heiro.

      Sia menahan senyumannya yang akan melebar dan menunggu Valerie yang akan dipermalukan. Valerie terdiam sejenak, lalu tersenyum hangat.

"Dia-"

"Orang tua itu tak bisa datang, karena dia bukan bocah ingusan seperti kalian." Sahut Ivanno yang entah bagaimana muncul dengan wajah angkuhnya.

         Semua orang terkejut dengan kedatangannya secara mendadak, bahkan Valerie.

"Kakak?" Valerie mengernyit heran.

      Orang yang pertama kali sadar adalah Geisya yang langsung berdiri dan memberi salam.

"Salam untuk Ahli Waris Utama dari Florencia. Sebuah kehormatan dapat bertemu dengan yang mulia." Ucapnya begitu halus dan lembut. Geisya sama sekali tak melihat, dia slalu menundukkan kepalanya tanpa sedikitpun keangkuhan walau dia adalah anak dari Ketua Menara Raclow.

"D-dia adalah Tuan Ivanno? Pangeran Peringkat Monster Salju? Ya ampun... Auranya sangatlah tajam." Bisik Heiro pada Zou yang langsung dipelototi lebar.


      Mereka semua pun berdiri dan memberi salam yang sama dengan Geisya. Ivanno memandang satu persatu orang yang berkunjung dan langsung berhenti pada Sia yang menunduk dalam dengan kedua tangan yang mengepal.


      Ivanno menyeringai angkuh. Dia pun sedikit mengangkat kepalanya.


"Tak kusangka seekor ngengat mampu untuk berhubungan dengan garis keturunan berpengaruh. Kupikir hanya adikku yang melenceng." Niatnya adalah mengatakan adiknya bodoh dalam sindirannya, tapi dia takkan rela untuk meledeknya dihadapan orang lain.

      Bibir Valerie berkedut kesal.

"Kakak." Panggilnya pasrah.


"Valerie sayang, kenapa kamu tidak memanggil kakakmu ini untuk menyambut mereka? Setidaknya, aku bisa mendidik mereka yang bermulut tipis ini." Sindir lagi Ivanno yang tak mengaca akan dirinya.


     Sayang?


Valerie ingin muntah rasanya.


"Aku hanya tak ingin menganggu semua orang yang sebenarnya sangat sibuk hari ini." Elaknya berusaha mencairkan suasana tegang ini.

"Tentu saja setiap hari kami sibuk. Tapi beberapa Ngengat Bodoh slalu berusaha mempengaruhi Mahkota Bunga kami hingga kupikir aku harus menaruh tanaman pemakan serangga disetiap sudut." Lirikan tajam langsung menghunus Sia yang gemetar ketakutan.

"Emm... maafkan kami yang telah salah memilih waktu, ini tanpa sengaja. Tapi ini sebuah kehormatan karena Wilayah Florencia mau menyambut kami dengan begitu megah." Sebagai salah satu dari keluarga bangsawan yang terkemuka, Ernent tentu saja memahami untuk tidak memiliki perselisihan pada keluarga yang lebih tinggi.


Môøň Ğőďđęśš, Ťhę Åņťăģøņïśť !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang