Hongjoong tak menjawab dan hanya memberikan isyarat pada mereka untuk segera pergi. Jinny menghela nafas panjang sambil berjalan keluar ruang guru, begitupula Seungkwan. Jaemin mengikuti para guru itu sambil sedikit menekuk alis penasaran.

  "Pak Hongjoong sering tidur di ruang guru?" Tanya Jaemin.

    Jinny mengangguk, "sering banget."

  "Saking seringnya sampai udah jadi rahasia umum gitu. Efek obatnya kuat banget, makanya sering tidur." Imbuh Seungkwan.

  "Obat?" Tanya Jaemin.

  "Oh? Kamu belum tau?" Tanya Jinny, "Pak Hongjoong semenjak tiga bulan lalu mulai rutin minum prazosin karena didiagnosa menderita PTSD, kamu tau, kan? Obat yang membantu untuk mengurangi mimpi buruk itu?"

    Jaemin mengangguk, dia mengingat jelas senyawa kimia itu, bahkan rumusnya, C19H21N5O4. Prazosin adalah obat blocker, terutama digunakan untuk mengobati mimpi buruk yang berhubungan dengan gangguan stres pasca-trauma. Setahu Jaemin, ini adalah pengobatan yang kurang disukai karena obat itu memiliki efek samping seperti lemas, pusing hingga pingsan, mual bahkan muntah, pandangan kabur, diare atau bahkan bisa konstipasi (sembelit).

  "Apakah itu terjadi karena traumanya kehilangan sahabatnya itu, Anda tau? Seonghwa Zahuwirya?" Tanya Jaemin.

    Jinny mengangguk, membenarkan dugaan Jaemin. "Awalnya kami juga mengira jika ingatannya tentang tragedi itu muncul kembali dengan alami, tapi ternyata hal itu tidak terjadi begitu saja. Anak anak itu memancing tarumanya kembali."

  "Para siswa kelas itu?" Tanya Jaemin.

    Jinny kembali mengangguk, "hari itu, selepas dia mengajar disana, dia jatuh pingsan dan mimisan banyak sekali. Kami begitu panik hari itu. Pak Jackson marah dan mencari tau apa yang anak anak itu lakukan, dan ternyata mereka menempel stiker dengan tulisan Seonghwa hampir di seluruh sudut kelas. Mereka mencuri data Seonghwa dari ruang arsip, mengambil foto ijazahnya, menduplikat gambarnya, dan menempelkan hasil print foto itu dimana mana."

    Senakal nakalnya Jaemin, demi apapun dia nggak bakal melakukan hal kejam itu hanya agar gurunya tak masuk ke dalam kelas. Bagaimana bisa mereka memanfaatkan trauma seseorang untuk menjatuhkan mentalnya?

  "Setelah itu, Pak Hongjoong didiagnosa mengidap PTSD dan diharuskan minum prazosin setiap hari, itu sebabnya dia sering merasa pusing di jam jam seperti ini." Lanjut Jinny.

  "Karena itulah dia melarangmu untuk mengambil kelas itu darinya. Bukan karena apa, dia hanya khawatir kau berakhir seperti dia." Seungkwan menambahkan.

  "Namun bagaimana bisa mereka mengetahui tentang trauma Kak Hongjoong? Kok bisa gitu? Kan, itu privasinya dia, aku yakin Kak Hongjoong nggak seceroboh itu membeberkan masa lalunya sama murid murid nya." Kata Jaemin.

  "Nah, itu yang jadi masalah." Jinny menjentikkan jari, "alasan lain kenapa Jackson tak berani mengeluarkan mereka adalah karena dia menjaga kehormatan seluruh tenaga pengajar dan karyawan di SMA ini. Pak Jackson takut jika dia mengeluarkan para siswa itu maka aib dari para guru pengajar akan dibocorkan oleh mereka."

    Jaemin mengangkat sudut bibirnya, "tentang bunuh diri walikelas sebelumnya juga karena mereka mengetahui terlalu banyak?"

    Seungkwan mengangguk, "sangat beresiko jika terlibat dengan para siswa siswi kelas itu."

  "Pertanyaannya, bagaimana mereka mendapatkan semua informasi itu?" Jaemin bertanya.

    Jinny menaikkan bahu, "we never know that. Koneksi salah satu siswa mungkin?"

  "Atau memang mereka melakukannya bersama? Solidaritas kelas untuk menghancurkan martabat para guru mungkin?" Seungkwan ikut menebak nebak.

  "Tidak akan ada yang tau jawabannya selain menyelidikinya sendiri." Jaemin tersenyum singkat.
 
 
  "Kapan terakhir kali gua deg deg an kayak gini, ya?" Batin Jaemin setelahnya.

[✔] Klub 513 | Universe | Ep.3 : ArjunaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora