Perbedaan Aku dengan Teman-teman K-popers :)

9 1 0
                                    

"Udah ganteng, pinter, suka nolong orang lagi. Nggak sia-sia aku jadi fans mereka."

Aku melihat ponsel temanku yang menunjukan jumlah donasi idolanya untuk korban bencana alam. Memang banyak, pantas saja ia menyanjungnya. Kebaikan seujung kuku pun akan selalu di sanjung.

"Kamu cinta banget ya sama mereka?"

Temanku mengangguk antusias, detik berikutnya aku disuguhkan cerita panjang lebar tentang orang yang ia puja-puja itu.

Aku jadi iri. Temanku selalu mendambakan idolanya, bahkan ia rela menghabiskan banyak uang agar terlihat menjadi bagian dari sang idola.

Berbeda dengan diriku yang dengan bangganya mengaku mencintai Rasulullah tapi tak berusaha lebih agar "terlihat" menjadi bagian dari umatnya. Padahal aku tidak harus mengeluarkan uang sepeser pun untuk itu, tapi kenapa begitu sulit?

Bahkan, temanku harus rela menabung agar bisa bertemu dengan idolanya. Sedangkan aku selalu beralasan-

"Ah, kan cuma sunnah. Ditinggal nggak dosa, kok."

-untuk meninggalkan apa-apa yang bisa mendekatkan diri ini pada idolaku, suri tauladan terbaik, Rasulullah.

Huft. Jadi apa yang sudah aku lakukan untuk membuktikan bahwa aku mencintai Rasulullah?

Jadi Gini ... Where stories live. Discover now