Chapter || 14

4.3K 381 24
                                    

Jangan lupa vote ya

Happy reading🍒

*****

Gavin dkk dan Ana pun merasa marah akan ucapan Liona. Bedanya Gavin dkk menunjukkannya secara langsung,sedangkan Ana menyembunyikannya secara tersembunyi dibalik wajah yang pura-pura sedih itu dan jangan lupakan tangannya yang terkepal kuat.

"Hiks! Liona kamu kok jahat..hiks! Banget sih...hiks! Sama aku...hiks!"ucap Ana berpura pura sedih.

Liona yang melihat itupun merasa jengah

"Hey bit*h! Acting lo itu kurang bagus dan kurang profesional. Tapi keknya lo udah banyak ngecoba deh? Buktinya sekarang baru gw ngomong gitu udah nangis."ucap Liona kesal

"Heh mak lampir!? Maksud lo ngomong gitu apaan hah!? Udah jelas-jelas Ana itu nangis beneran. Lagian ya, Ana nangis tu karena ucapan lo. "ucap Andra

"Salah gw dimana lagi sih hah?! Udah jelas-jelas tadi gw itu ngomong santai dan nggak ngebentak dia sedikitpun loh ya? Lo bisa denger jelas kan? Atau jangan-jangan kalian tuli kali ya?"ucap Liona sambil memutar bola matanya malas.

"Enak aja lo ngatain kita tuli?! Lagian maksud gw omongan lo itu ucapan lo yang pedes dan ngatain Ana,anabelle. Buktinya Ana makin nangis setelah denger ucapan lo"ucap Andra

"Lah gw salah lagi nih ceritanya? Gw kan cuma nyebutin nama lengkap dia. Namanya kan Anabelle Liviana T. Kok dia ngerasa kesindir ya? Tapi bagus deh,dengan begitu dia sadar diri."ucap Liona

Semuanya pun terdiam, karena yang dikatakan Liona ada benarnya juga. Sedangkan Ana saat ini sedang kesal karena bisa-bisanya ia masuk ke jebakan Liona, si nenek lampir. Waw, nggak sadar dia guys. Nggak sadar kalo dia yang paling jahat dan cocok jadi antagonisnya.

Liona yang melihat mereka semua terdiam pun langsung pergi keluar dari kantin dan drama yang sangat besar tersebut. Sekarang tujuannya hanyalah rooftop. Karena hanya di rooftop saja pikirannya bisa tenang.

Naya dan Amanda yang melihat Liona pergi pun langsung mengikuti Liona dan menatap Gavin dkk tajam dan disusul oleh Nathan dkk. Sedangkan Alge yang melihat Saudara sepupunya,Andra terdiam pun dengan sengaja menabrakkan bahunya mereka keras dan berbisik 'sebelum lo nuduh, mendingan lo cari bukti dan kebenarannya dulu. Jangan karna wanita samping lo itu, lo mengabaikan adik kandung lo sendiri' ya seperti itulah bisikan Alge kepada Andra.

****

Saat ini Alex dan Rafael sedang di menuju kantin. Mereka saat ini sangat lapar. Wajar saja lapar, bayangkan mereka baru saja selesai mengerjakan sebuah tugas berbeda. Rafael yang memang ketua osis baru saja selesai rapat. Sedangkan Alex sedang mengurus mafia kakak sepupunya, Erick.

Diperjalan menuju kantin, banyak teriakan histeris dari siswi-siswi. Biasalah most wanted sekolah. Namun ketika sampai di kantin,mereka disuguhkan pemandangan Liona yang ditampar oleh Gavin. Melihat itu, Alex sangat marah. Siapa kakak yang tidak marah ketika nelihat adik kesayangannya ditampar di depan matanya.

Saat Alex akan menghampiri mereka, Rafael menahan tangannya. Alex menatap Rafael penuh tanya. Rafael yang mengerti tatapan Alex pun menjawab
"Liat dulu"ucap Rafael

Alex pun mau tak mau harus menurutinya. Namun, saat keadaan makin parah, maka ia tidak akan diam saja. Tapi setelah melihat Liona yang membentak Gavin, entah kenapa Alex merasa sangat puas. Ia sebenarnya dari dulu ingin menghajarnya tapi untuk menjaga perasaan adiknya, ia mengurungkan niatnya yang ingin menghajar Gavin.

Setelah melihat Liona pergi Alex dan Rafael pun pergi.

"Kita ikuti Liona"ucap Alex. Rafa pun hanya menyetujui perkataan kakak sepupunya itu.

~~~~~

Sekarang Liona dkk, Nathan dkk, Alex dan Rafa sedang berada di rooftop.

"Emang ya mereka itu bikin gw esmosi aja!"ucap Liona

"Emosi yang bener"ucap Amanda membenarkan perkataan sahabatnya

"Nah iya itu maksud gw"
"Kelakuan mereka itu ada aja ya,yang bikin gw emosi! Coba aja mereka nggak dateng, pasti sekarang gw lagi makan bakso gw dengan tenang di kantin. Oh bakso gw yang malang."ucap Liona mendramatis.

"Jadi lo marah karena lo nggak bisa makan bakso gitu?!"tanya Drystan ngegas

"Ya iyalah. Emang lo pikir gw marah karena si anabelle ananjing itu? Ya enggak lah secarakan gw menuruti prinsip hidup gw."

"Emang apa prinsip hidup lo?"tanya Arka

"Makanan nomor satu, kamu nomor dua"jawab Liona

"Lain kali nggak usah dengerin makhluk setan ke mereka apalagi Gavin sama Ana itu. Nanti kamu malah makin disalahkan dan dipojokkan. Dan kalo mereka fitnah kamu itu jangan dibales,cukup diam aja."ucap Rafael menasehati panjang lebar

Sedangkan yang mendengar Rafael berbicara panjang lebar pun menganga, bahkan Liona juga ikut-ikutan ternganga dengan jawaban Rafael.

Rafael yang ditatap seperti itupun menaikkan sebelah alisnya. Liona yang sadar kode Rafael pun menjawabnya.

"Gw cuma nggak nyangka kalo bang Rafa bisa ngomong panjang lebar sebanyak 32 kata!?"ucap Liona takjub

"Ya emang kamu pikir abang ini alien apa? Sampek nggak bisa ngomong panjang lebar dan lebih dari 5 kata gitu?"tanya Rafael

"Liona nggak bilang abang alien kok, abang sendiri loh ya yang ngomong. Dan juga kan baru pertama ini kita liat dan denger abang ngomong panjang kali lebar kali tinggi keliling siku-siku. Eh kok malah ngapalin rumus matematika sih? Ya intinya gitu deh bang pokoknya."cerocos Liona.

Sedangkan yang lain menatap datar ke Liona, dia yang ngomong dia juga yang bingung dengan omongannya pikir semua orang.

"Huh, nggak tau deh abang pusing ngomong sama kamu, padahal kamu dulu nggak secerewet ini loh ya? Kok bisa jadi cerewet gini sih?"tanya Rafael heran

Liona yang mendengar Rafael mengatainya cerewet pun tidak terima.
"Jadi abang ngatain aku cerewet gitu?!"ucap Liona dengan mata yang melotot.

"Liona mata kamu nggak usah dipelototin gitu juga kali. Entar bola matanya lepas gimana?"ucap Amanda

"Biarin ajalah entar kalo lepas diganti aja sama bola mata kambing"jawab Naya

"Diem kalian!"
"Punya sahabat gini amat sih? Dua-duanya nggak ada akhlak"gumam Liona yang bisa didengar oleh mereka

"Emang salah aku apa?"gumam Amanda polos

"Lo nggak salah, Liona-nya aja yang baperan"ucap Naya pedas

Sedangkan Liona menghembuskan nafasnya kesal. Meladeni mereka berdua bisa membuat ia depresot.

"Udah selesai bertengkarnya?"tanya Rafa. Dan dengan polosnya ketiga sahabat itu mengangguk.

"Oke kalo gitu Liona, kamu paham yang abang omongin tadi?"tanya Rafa

"Yang mana bang?"tanya Liona balik

"Yang bang Rafa nasehatin lo itu lah dugong!"sewot Alge

Liona kembali memikirkan nasehat Rafael tadi lalu ia menjawab
"Enggak,hehe"jawab Liona sembari menggelengkan kepalanya lalu cengengesan

Rafael pun tersenyum getir mendengar jawaban Liona. Ia sudah menjelaskan panjang lebar tapi tetap tidak Liona mengerti.
'Boleh nggak sih gw masukin Liona ke rahim mommy lagi' batin Rafael

*****

Maaf ya udah lama author nggak up🙏

Next?

Jessica Or Liona Life(On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang