02|| ∆De$tiny∆

7 2 0
                                    

Rumah mewah dan semua kekayaan tidak cukup membuat Dafa senang ataupun merasa lengkap.

Dafa sekarang sudah berada di rumahnya. Rumah yang begitu besar tapi cuma dirinya sendiri yang berada di dalam rumah itu membuatnya benar-benar sendiri.

Pembantu pasti ada hanya saja mereka akan balik ke rumah mereka ketika perkejaan sudah benar-benar beres.

"Aden mau makan apa malam ini?" Bi Inah salah satu pekerja di rumah itu yang sudah cukup lama bahkan semenjak Dafa masih kecil ia sudah bekerja dan sudah banyak pengalaman.

"Seperti biasa aja Bi." Jawab Dafa sebelum dia pergi ke kamarnya.

"Baik Den."

Kamar begitu luas dengan sebuah bingkai foto besar dimana ia berfoto bersama kedua orangtuanya saat ulangtahunnya yang ke 3 tahun.

Dafa memilih untuk membersikan dirinya terlebih dahulu. Setelah berlama-lama di kamar mandi akhirnya Dafa sudah merasa bersih dan wangi.

Setelah rapih ia hanya akan menghabiskan waktunya di kamar. Makanya sekarang ia hanya memainkan laptopnya.

"Papi sama Mami lagi ngapain di atas sana?" selalu dan akan selalu pertanyaan yang akan tetap sama.

Dafa hanya bisa tersenyum walaupun dia tidak tau papi dan maminya itu menjawab apa.

"Aku akan selalu sayang sama kalian. Dafa bangga punya orangtua kayak kalian."

Walaupun ia tetap fokus pada laptopnya tetap saja pikirannya itu hanya tertuju pada orangtuanya dan juga cewek yang dia sayang.

"Chaca, aku juga bangga dan sayang sama kamu. Aku akan selalu tunggu kamu di sini."

Saat sedang asik-asiknya memikirkan orang yang dia sayang seketika buyar saat mendengar suara Safira auntynya.

~DTY~

Tenyata malam ini mereka semua berencana keluar untuk makan malam.

"Kita bakal have fun malam ini. Jadi kamu harus siap-siap sekarang."

"Ini masih sore loh Sa. Ngapain gue siap-siap dari sekarang."

"Gini nih, tinggal ikutin aja apa susahnya sih Dafa Emilio."

"Iya oke."

Dafa pun kembali mengganti pakaiannya. Soal style seorang Dafa tidak bisa di lawan.

Saat sudah siap dengan Outfit kerennya. Dafa pun segera keluar dari kamarnya dan bergabung dengan Safira.

"Nah cap cus kita berangkat gaiss." Safira menarik tangan Dafa.

Seperti biasa akan selalu Gala yang nyetir. Ia tidak akan pernah menyewa supir karena bagi Dafa. Menyetir sendiri akan lebih asik dan aman tentunya.

"Kita singgah ke rumah Adit dulu."

Dan benar sudah pertanyaan sedari tadi yang muncul di benak Dafa. Ternyata berangkatnya cepat ya karena akan ke rumah uncle nya dulu.

Dan pasti mereka akan lebih lama di sana. Karena pasti Safira masih mau bermain dengan Kitty anak dari Aditya.

"Kenapa nggak Safi aja yang ke sana. Nanti baru aku nyusul." protes Dafa yang emang benar adanya. Dia sangat malas kalau berada di rumah Aditya karena dia sangat cepat bosan berada di rumah Aditya.

"Entar lu telat Dafa. Gue nggak mau ya telat makan cuma karena lu." jawab Safira

"Hm."

Perjalanan cukup jauh tetapi itu tidak membuat Dafa bosan karena ada aja kelakuan Safira yang membuat Dafa harus menahan tawa.

Saat berada di lampu merah ber pas-pasan dengan suara notif WhatsApp masuk ke ponsel Dafa.

Acha🖤
Afa besok aku balik ke Indonesia. Ingat jemput aku. Nggak mau pulang kalau bukan kamu yang jemput.TITIK.

Pesan itu membuat senyum Dafa melebar. Safira terlihat bingung melihat perubahan raut wajah Dafa secara tiba-tiba.

"Ada apa nih tiba-tiba senyum. Kesambet lu?" Tanya Safira

Dafa bukannya menjawab ia malah fokus ke ponselnya dan mulai memainkan jarinya.

Dafa
Bener nih? Janji Aku yang bakal jemput kesayangannya aku. Janji nggak bakal bohong by 😍

"Sagala, jawab dulu!"

Dafa hanya melihat ke Safira dan tersenyum tanpa mau menjawab pertanyaan dari auntynya itu.

Notif kembali masuk tetapi terlihat Dafa tetap mau fokus dulu. Walupun tangannya sudah gatal ingin membuka tetapi dia sadar ini berada di jalanan dan dia sedang menyetir.

Sesampainya di rumah Aditya mereka pun segera turun dari mobil dan tak perlu ada sapaan mereka langsung masuk dan pastinya mereka di dalam pun sudah menunggu.

Dafa yang dari awal masuk sudah terlihat memegang ponselnya.

Acha🖤
Nggak sabar ketemu kamu. Mau peluk kamu lagii.

Senyum terbit di wajah Dafa. Dafa merasa hidupnya kembali lagi ketika mendapat kabar dari Acha.

Dafa
Aku juga sayang. Pokoknya besok aku yang jemput. Dan kita harus menghabiskan waktu bersama.

Tak membutuhkan waktu yang lama pesannya itu sudah di read oleh Acha.

Acha🖤
Kamu kemana? Kok balesnya lama. Lagi sama cewek baru ya.😔

Dafa
Ihh enggak Cha,, aku tadi lagi nyetir. Aku sama Safi mau makan malem bersama. Tunggu ku foto ya. Biar sebagai bukti ke kamu.

Dafa pun mengirimkan sebuah foto ke Acha sebagai bukti bahwa dia benar sedang bersama Safira.

Acha🖤
Acha sayang Afa. Selamanya.

Dafa pun kembali mengirimkan sebuah foto tetapi bukan foto kebersamaannya dengan Safira tetapi foto khusus hanya ada wajahnya yang memenuhi layar ponsel.

Ya Dafa hanya akan alay jika bersama dengan Acha. Selebihnya dia tidak pernah menunjukan itu.

DESTINYWhere stories live. Discover now