"Kemari" ucap jeno menepuk pahanya

Haechan diam, lalu ia duduk di pangkuan jeno, ia menghadap ke arah jeno. Haechan dapat merasakan tangan kekar jeno yang memeluk pinggangnya erat

"Aku lelah..." ucap jeno menelusupkan wajah di leher haechan dan mengendusnya

"Yasudah, aku buatkan kopi ya?" Ucap haechan mengusap kepala jeno

"Tidak mau" ucap jeno menggelengkan kepalanya

"Lalu? Ingin tidur?" Tanya haechan dan jeno kembali menggelengkan kepalanya

Haechan hanya terus mengusap kepala jeno, tapi... ia menjadi sedikit risih saat merasakan lidah jeno menjilati lehernya

"Aku ingin melakukannya" ucap jeno dengan suara serak tepat di telinga haechan

"Huh?"

"Satu ronde saja ya?"  Ucap jeno menatap haechan

"Hhh, hanya satu tidak lebih"

Jeno tersenyum lalu mencium bibir haechan, tangannya masuk ke dalam baju haechan, mengusap punggung dan perut haechan.

"Mmhh... eungh"

Haechan mendesah kala tangan jeno melintir puting yang mencuat miliknya. Jeno melepaskan baju haechan lalu melumat puting haechan layaknya bayi yang sedang menyusu.

"Jenhh... mmhhh"

Jeno terus melumat puting haechan, sesekali tangannya mengusap paha haechan.

Jeno membaringkan haechan di sofa lalu melepas baju dan celana yang ia kenakan juga melepas celana haechan yang membuat mereka berdua full naked.

Tangan jeno mengusap paha haechan lalu menyentil kejantanan haechan yang sudah mengacung tegak.

"Akhh... jenhh"

Jeno mengangkat kaki kanan haechan lalu menciumi paha dalam haechan.

"Jenhh... mmhh" 

Haechan terus mendesah dan melenguh, sementara jeno kini menjilati ujung kejantanan miliknya.

Jeno mengangkat kedua kaki haechan, ia menenggelamkan wajahnya pada lubang haechan lalu menjilati lubang surgawi itu.

"Jenhh... eunghh"

"Kau sangat cantik, sayang" ucap jeno

Jeno kini menjilati pantat haechan lalu jeno menggigit pantat haechan yang membuat pekikan tertahan dari haechan.

"Akh!.... jenhhh... janganhh"

Jeno abai dengan ucapan haechan, ia terus menggigiti pantat haechan.

"Kau sangat basah, sayang" 

Jeno mengangkat tubuh haechab dan berakhir haechan berada di pangkuannya.

"Masukan penis ku kedalam lubang mu" ucap jeno dengan nada rendah

Haechan mengangguk, ia mencoba memasukan kejantanan milik jeno masuk kedalam lubang surgawi miliknya.

"Shh... argh" jeno menggeram rendah

"Eunghh... mmhh"

Haechan masih berusaha memasukan kejantanan milik jeno yang bisa disebut tidak kecil.

"Cepathh, sayang" ucap jeno, tanganya melebarkan pantat haechan agar kejantanan miliknya dapat masuk

"Sebentarhh... mmhh"

Jeno menatap haechan yang meringis berusaha memasukan kejantanannya, ia meremas pantat haechan, lalu mendekatkan wajahnya guna mencium telinga haechan.





Thrust!




"Akhh!"



Jeno langsung menghentakan miliknya pada lubang haechan, kini kejantanan jeno sudah masuk seluruhnya kedalam lubang haechan.

"Jenhh... emmhh... sakithh" 

"Rileks, sayang... aku akan bergerak lembut"

Jeno mulai menggerakan pinggulnya pelan. Haechan menggigit bibirnya, ia merasakan perih pada lubangnya, apalagi mereka tidak memakai pelumas.

"Gerakan pinggulmu, sayang" ucap jeno rendah

Haechan mengangguk, ia bertumpu pada paha jeno lalu mulai menggerakan pinggulnya, ia mendongak dengan mulut terbuka, desahan demi desahan terus ia keluarkan.

Jeno mendekatkan wajahnya pada leher haechan lalu menyesap dan menggigit leher haechan, ia meninggalkan banyak bekas disana.

Jeno beralih mencium tulang selangka haechan, tangannya kembali mengusap pantat haechan lalu meremasnya.





Plak!




"Akhh!... jenhh"




Jeno menampar pantat haechan, sementara haechan ia terus meringis dan mendesah menyebut namanya.

"Shh... kau sangat nikmat, sayang. Mungkin aku akan selalu ingin melakukan ini dengan mu"

Jeno memegang pinggang haechan lalu menggerakan pinggulnya dengan cepat. Peduli apa yang tadi ia ucapkan jiak ia akan bergerak dengan lembut.

"Akhh!... jenhhh emmhh... pelanhh"

"Disini, hm?" Ucap jeno saat mengenai sweet spot haechan.

"Iya... emmhh... pelanhh"

Haechan ikut terhentak karena gerakan jeno yang terlalu cepat, ia terus mendongak dengan terus mengeluarkan desahan. 

"Jenhh... akuhh"

"Bersama, sayang"

Haechan memeluk leher jeno dan membiarkan jeno terus bergerak dengan tempo yang cepat, haechan dapat merasakan kejantanan jeno yang mulai membesar.

"Ahhh... eunghh"

Mereka berdua mencapai pelepasan mereka, haechan menenggelamkan wajahnya pada leher jeno.

Dada haechan masih naik turun, ia terus mengambil nafas dan jeno mengusap punggungnya.

"Hangathh" ucap haechan merasakan hangat pada perutnya.

Jeno tersenyum lalu mengecup pipi dan kening haechan. Kejantanannya masih tertanam di lubang haechan.

"Hangat?" Tanya jeno

Haechan hanya mengangguk, tubuhnya masih lemas saat mendapat pelepasannya. Dan ia dapat merasakan perut jeno penuh dengan sperma miliknya.

"Satu ronde lagi?"

"Tidak... aku ingin membersihkan diri" ucap haechab lirih

"Jika begitu, ayo lakukan di kamar mandi" ucap jeno lalu menggendong haechan ala koala masuk kedalam kamar mandi

"Tidak jeno..." ucap haechan menatap jeno dengan wajah memelasnya

"Baiklah, aku akan membersihkan tubuhmu saja" ucap jeno

Mungkin jeno tidak hanya membersihkan tubuh haechan saja?





























--------


Maaf kalo ada typo

Ga tau kalo bikin nc pasti otak blank... heran

MY BOSS, MY LOVES - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang