Partner [ END ]

³² (END!)

Waktu berlalu cukup cepat, sejak Rio mengatakan bahwa dia ingin Ren menikah dengannya, beberapa fakta baru Ren ketahui soal Rio. Rio sempat hilang tempo hari karena dia bekerja ditempat lain, dan sebenarnya semua video dewasa yang mereka buat tidak pernah dijadikan video sex disitus web dewasa manapun, melainkan video itu dikirim ke Stev, dan tidak pernah dibuka sama sekali oleh Stev, dia simpan semua itu untuk diberikan pada Rio sebagai hadiah selamat atas pernikahannya dengan Ren, jelas Stev dan Farrel merasa senang karena Rio memang menikah dengan Ren, bukan dengan orang lain.

Sebulan berlalu sejak kejadian itu, akhirnya hari yang ditunggu tunggu pun tiba. Rio memakai jas nya, menampilkan sosok Rio yang berbeda dari biasanya, sangat tampan, membuat beberapa orang pangling dengan penampilannya. Stev menjadi pendamping pengantin untuk Rio, dia tidak kalah tampan dari Rio, tapi tetap saja, siulan menggoda dilontarkan orang orang pada Rio. Rio dan Ren sengaja fitting baju pengantin secara mandiri, agar memberikan surprise, katanya sih. Rio sangat gugup saat ini, apa kamu bisa membayangkan semerah apa kini telinga Rio, menahan malu karena digoda, dan juga gugup menunggu Ren datang ke altar?

Pintu utama gereja terbuka, menampilkan Jayden disana sembari merangkul tangan Ren disampingnya, Ren juga tampil dengan jas, tapi aura kecantikannya tidak menghilang. Para tamu undangan langsung berdiri begitu melihat Ren disana, nyanyian indah mengiringi langkah Ren menuju altar, sekali matanya tak sengaja bertatapan dengan Rio di ujung sana, dia tidak menyangka, hari yang dia tunggu tunggu akhirnya tiba, perjuangannya meluluhkan hati Rio tidak mudah, bahkan melewati berbulan bulan terberat dalam hidupnya untuk kedua bayinya, dan kini, dia ingin membahagiakan dirinya sendiri, atas perjuangannya yang hebat selama ini, Ren bangga pada dirinya sendiri masih bisa bertahan mencintai sosok Rio, hingga akhirnya pria itu juga jatuh cinta padanya. Tangan Ren dilepas secara lembut, digantikan oleh tangan Rio. Kini, rasa gugup mereka berdua terasa memenuhi gereja yang kini diisi oleh para jemaat yang ingin melihat pernikahan mereka.

Sang pendeta datang, membawa alkitabnya, membacakan beberapa ayat soal pernikahan, membuat rasa gugup Rio dan Ren semakin terasa. Sesi pembacaan Alkitab selesai, kini Rio dan Ren diminta untuk saling berhadapan, para tamu undangan sudah sedari tadi memotret atau merekam kejadian ini. Bahkan Melvin sampai menyewa kameramen terbaik untuk merekam moment ini. Mata Rio dan Ren kembali bertemu, hanya perlu mengatakan 1 kalimat pendek yang jelas, apakah mereka bisa.

" ekhem, hadirnya kita disini untuk menyatukan 2 insan Tuhan yang saling mencintai, menyayangi, dan saling mengasihi "
Rio menghela nafasnya, tibalah saatnya dia mengucapkan janji suci dihadapan Tuhan. Sesaat sang pendeta melirik Rio, lalu melanjutkan kalimatnya.

" Tuan Arion Nanda Aditama, apakah anda bersungguh sungguh ingin mengambil Tuan Varendra Keyvano Abimanyu sebagai istri Tuan? Mengayominya saat beliau melakukan kesalahan, menerima segala kekurangan serta kelebihan yang dimiliki beliau, menemaninya dalam suka maupun duka tanpa berniat meninggalkannya, tetap bertahan meskipun dalam keadaan miskin ataupun kaya, menjaga beliau dalam keadaan sehat maupun sakit. apakah anda bersedia ? "

" ya, saya bersedia menerima, menjaga, dan melindunginya Varendra Keyvano Abimanyu, meskipun itu artinya saya harus berkorban dengan nyawa saya sekalipun "
Ren tertegun sesaat, janji suci Rio membuatnya ingin menangis haru.

" baiklah, Tuan Varendra Keyvano Abimanyu, apakah anda bersungguh sungguh ingin mengambil Tuan Arion Nanda Aditama sebagai suami Tuan? Mengayominya saat beliau melakukan kesalahan, menerima segala kekurangan serta kelebihan yang dimiliki beliau, menemaninya dalam suka maupun duka tanpa berniat meninggalkannya, tetap bertahan meskipun dalam keadaan miskin ataupun kaya, menjaga beliau dalam keadaan sehat maupun sakit. apakah anda bersedia ? "
Rio menatap Ren, dia takut, sangat.

" ya, saya bersedia. saya akan berbakti sebagai istri, menjaga dan merawat Arion Nanda Aditama meskipun itu harus mengorbankan nyawa saya sekalipun "