⁰⁶

529 54 10
                                    

" kamu kan ada acara, udah sana gih "
Rio memperhatikan tubuh Ren dari ujung kepala hingga ke ujung kaki.

" kamu gak akan lecet kan sama Melvin dan Arkan ? "

Ren melirik ke belakang, si kedua sahabat nya yang mengerti kode tersebut langsung mendekati Rio dan Ren. Saat ini mereka baru akan pulang sekolah, tepatnya mereka berada di pinggir lapangan basket, Ren menolak di antar pulang oleh Rio karena dia akan di antar oleh dua sahabat nya. Ren tak mau merepotkan sebenarnya, tapi dia tak mau menganggu acara Rio hari itu.

" tenang aja kak, kalau Ren sampe lecet kakak bisa minta tanggung jawab ke Melvin, dia yang suka ngebut soalnya "

Melvin yang awal nya mengangguk anggukkan kepala nya kini melirik cepat ke arah Arkan dan menatap tajam sang sahabat yang sangat ahlaqless itu. Kalau saja Arkan bukan sahabat nya, mungkin Ren sudah bisa membogem Arkan dengan sekali pukulan. Arkan yang di tatap tajam oleh 3 orang sekaligus jadi menunduk takut, apalagi tatapan Rio yang bukan hanya tajam, tapi menusuk ke ulu hati nya juga.

Rio melirik Ren sekali lagi, dia harus memastikan Ren akan baik baik saja bersama dengan sahabat sahabat nya. Melvin yang mengerti kekhawatiran Rio segera merangkul bahu Ren yang membuat dua orang dengan nama panggilan yang inisial nya sama itu meliriknya, Arkan pun ikut di samping Melvin, meskipun tidak seperti tadi.

" kakak tenang aja, sana gih, Ren pasti aman sama kita "
Ren menganggukkan kepala nya perlahan, menyakinkan Rio.

" ya udah.. saya titip Ren "

Ren hanya terkekeh kecil mendengar nya, dia seperti anak kecil saja. Sebelum kembali ke apartemen mereka, Rio membawa Ren ke tempat sepi, lalu dia mencium bibir Ren sekilas, dia tahu nanti bisa jadi berita besar kalau sampai ada yang melihat Rio mencium Ren. Setelah yakin Ren akan baik baik saja, Rio pun meninggalkan mereka bertiga untuk pergi ke gedung serbaguna di dekat sekolah mereka, disana lah acara yang di maksud teman teman nya kemarin.

— Partner —

" Kak Rio posesif bener, konfirmasi buru hubungan kalian apa "
Ren melirik Melvin di depan nya yang tumben tumbenan menyetir mobil dengan waras.

" gak ada apa apa, kepo deh "

" wah main backstreetan sama kita "
Ren hanya menggelengkan kepala nya, bukan kah dia sudah jujur? Dia dan Rio kan memang tidak ada apa apa.

Sepanjang perjalanan Ren hanya memperhatikan jalanan, hidupnya memang terasa hambar bila tidak ada Rio di sekitarnya. Dia bisa membayangkan, mungkin acara yang Rio ikuti akan membuat Rio lupa dirinya, toh teman teman nya lebih penting bukan? Arkan dan Melvin juga diam, mereka tak mau menganggu Ren dengan segala pikiran nya. Arkan dan Melvin mengantarkan Ren sampai di depan gedung apartemen, karena Rio sendiri yang minta agar apartemen mereka itu hanya jadi rahasia mereka berdua.

Setelah berpamitan dan melihat mobil Melvin yang bergerak menjauh, Ren baru masuk ke gedung apartemen tersebut dan pergi menuju apartemen mereka. Untungnya dia tahu password apartemen itu. Lihatlah, sejak dia kemari apartemen tersebut selalu rapih dan enak untuk dilihat, Ren bersyukur kehadiran nya membuat Rio lebih baik, dia tidak terlalu stress memikirkan bagaimana dan apa yang akan terjadi di apartemen nya bila tidak ada siapa siapa, karena sekarang ada Ren disana.

" gw masak buat makan malem deh, siapa tau nanti Rio mau makan kan "

Ren memutuskan ke kamar mereka dan berganti pakaian, tidak memakai pakaian yang sangat terbuka, hanya kaos hitam biasa dengan celana selutut, setidaknya itu nyaman untuk dia pakai. Ren kembali untuk ke dapur dan memasak, meskipun dia laki laki kemampuan masak nya tidak bisa di ragukan, bahkan keahlian nya ini lah yang sempat membuat nama Ren melejit di kalangan ibu ibu apartemen, mereka orang orang kaya yang sayangnya tidak punya keahlian khusus seperti Ren, seminggu sekali Ren akan diminta berkeliling untuk mencoba masakan ibu ibu disana, mereka tergerak untuk bisa memasak karena Ren, the power of emak emak.

Sekarang pun masih seperti itu, walaupun tidak sesering dulu, sekarang hanya sebulan sekali karena Ren sering kelelahan bila harus berkeliling, jika bukan Ren yang berkeliling maka ibu ibu itu sendiri yang mampir ke apartemen dan membawakan masakan mereka untuk di nilai, bahkan mereka juga sering melakukan kegiatan amal bersama Ren. Walaupun Ren laki laki, wajah dan rambutnya membuat orang sering salah paham, tapi ibu ibu tak masalah bila Ren ikut, toh dia uke yang paling keren yang ibu ibu itu kenal, bicara soal itu besok Ren harus menilai masakan ibu ibu itu lagi, rasanya cepat sekali sebulan berlalu, padahal Ren merasa baru saja mencicipi masakan mereka kemarin.

" kayaknya udah lebih enak sih, semoga "

— Partner —

" sialan, gw kira acara apa. gw gak mau kalau minum alkohol kayak gini, gw pulang dulu "

Rio segera beranjak hendak pergi dari tempat tersebut, persetan dengan orang yang mengadakan acara ini, kenapa harus ada acara minum alkohol segala sih, bukan nya Rio mudah mabuk, dia hanya tidak suka bau nya, dan lagi Ren sudah melarang nya minum minuman yang seperti itu, Rio tak mau Ren kesal karena dia melanggar apa yang Ren minta. Tentu sang teman yang sudah terpengaruh minuman beralkohol itu menahan tangan Rio, meskipun tubuhnya sempoyongan tapi itu berhasil membuat Rio melirik ke belakang, meskipun tatapan nya sudah akan menusuk mereka.

" ayolah Ri, apa lu gak mau senang - senang sama kita ? "

Rio segera menarik tangan nya, tak sudi di sentuh seperti tadi. Tapi entah bagaimana tiba tiba teman nya datang dan seakan memaksa Rio untuk minum, yang lain malah mentertawakan hal itu sedangkan Rio kesakitan disana, dengan tenaga yang Rio punya, dia mencoba mendorong teman nya tersebut, persetan, dia benci alkohol. Rio mengusap sisa alkohol di bibirnya, dengan segera dia pergi dari sana. Saat dia diluar lagi lagi dia bertemu dengan Farrel, dia seperti sudah menunggu Rio disana.

" kenapa ? "
Farrel tiba tiba memberikan air minum pada Rio, apakah Farrel yang mengadakan acara sialan itu?

" ini, kakak pasti haus kan "

" thank "

Rio hanya memasukkan air itu ke tasnya, dan segera pergi meninggalkan Farrel. Senyum miring tercetak di wajah Farrel, setidaknya Rio sudah membawa air dari nya. Di dalam mobil Rio dengan kesal nya meminum air yang dia punya, seakan menghilangkan bau alkohol yang tadi dipaksakan agar dia minum. Ya semua air yang dia punya telah habis dia minum, termasuk yang Farrel berikan tadi. Rio langsung menjalankan mobilnya, tanpa dia sadari seseorang sedang mengikutinya di belakang sana.

" kira kira Ren masak apa ya "



























TBC

silahkan untuk hujatan pada author disini ya. ngomong ngomong kalian jangan lupa buat cek twitter Ken ya :> segera Ken buat au disana, kalau di ch telegram itu buat beberapa informasi yang sekiranya berhubungan sama dua hal itu. jangan lupa mampir ya
Twitter, @sweetiedreaming
id ch telegram, @arnatakenzo
segini dulu ya

Stay healthy !
See you next part !

- Kenzo

Partner [ END ]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz