Kembali ke Kantor

Start from the beginning
                                    

"Kenapa liatin gue gitu..??" Tanya Afgan pada mereka semua.

"Lo... nggak apa apa bang..??" Tanya Raya pada Afgan.

Afgan menaikkan sebelah alisnya bingung "memangnya gue kenapa...??"

"Kata bang Imel lo kena mencret bang.." ucap Ratih

"Gue nggak apa apa... biasa aja gue.." jawab Afgan enteng.

"Syukurlah... uang gue masih selamet. Gak jadi buat bawa lo priksa ke dokter." Ucap Ratih bersyukur.

"Lah... trus dari tadi lo kemana aja..?" Tanya Melky pada Afgan.

"Abis cari wedang jahe diwarung. Badan gue pegel pegel banget ini..." jawab Afgan.

"Emang lo nggak apa apa minum jahe bang..??" Tanya Lovy kini mulai ikut bersuara.

"Oh itu... gue udah biasa minum jahe sekarang. Heee..." ucap Afgan sambil cengar cengir kearah mereka semua.

"Syukur dech kalo gitu. Gue ada perlu ama lo nich bang..  soal pameran itu..." ucap Raya pada Afgan.

"Oh.. keruangan gue aja langsung Ray. Yok.." jawab Afgan sambil berjalan menuju ruangannya.

"Bang Imel. Lo ikut juga..?" Tanya Raya yang melihat Melky berjalan dibelakangnya.

"Iya lah... masalah pameran itu gue juga kepo kali..." jawab Melky yang dijawab anggukan kepala oleh Raya.

"Jadi... apa yang mau lo bicarain ke gue..??" Tanya Afgan yang sudah duduk di mejanya.

Raya berdiri disampingnya sedangkan Melky sudah berada di belakang Raya. Posisinya Raya diapit oleh kedua pria itu sekarang. Tubuhnya yang pendek membuat ia harus mendongak saat berbicara dengan kedua pria itu.

 Tubuhnya yang pendek membuat ia harus mendongak saat berbicara dengan kedua pria itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Gaun Pengantin yang Viral itu bang. Gue udah dapetin fotonya. Dan gue udah izin juga buat jadiin gaun itu sebagai cover majalah kita untuk bulan depan." Cerita Raya antusias.

"Beneran..?? Coba sini gue liat..." kata Afgan antusias.

Raya mengambil HP nya dan menunjukkan Foto gaun pengantin viral karya Gagah Permadi.

Raya mengambil HP nya dan menunjukkan Foto gaun pengantin viral karya Gagah Permadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Gila... ini sih bagus banget, pantes viral gini... tapi siapa yang berhasil dapetin gaun ini Ray..??" Tanya Melky yang juga melihat gaun pengantin itu.

"Nah itu masalahnya bang. Pas pameran hari kedua gue nggak dibolehin pak Galang buat dateng, jadi gue nggak tahu kelanjutannya." Ucap Raya menyesal.

"Kok gitu...??" Tanya Afgan penasaran

Raya mengendikkan bahunya tanda ia tidak tahu. "Tapi bang. Sebenernya gaunnya ada 2. Tapi yang satunya nggak dikeluarin." Cerita Raya lagi

"Bukannya cuma 1 gaun yang mau di lelang sama Pak Gagah..??" Tanya Melky sambil mengingat berita itu di youtube kemarin.

"Memang cuma 1 yang mau dilelang. Itupun kalau jadi. Soalnya pak Gagah bilang 2 gaun itu mau dikasih buat sahabatnya.." cerita Raya.

"Wah.. lo ketinggalan berita dong. Ini jadinya dilelang atau nggak..?? Ah kenapa pak Galang pake ngelarang datang ke acara pameran itu segala sih..?? Jadinya ribet gini kan..??" Keluh Afgan

"Tenang... gue ada kenalan kok bang. Yang bisa bantu gue soal ginian... lo serahin aja semua ke gue. Yang gue nggak semangat itu tenggang waktu yang dikasih pak Galang itu." Kata Raya sambil menundukkan kepalanya

"Memangnya pak Galang bilang apa sama lo..??" Tanya Melky penasaran.

"Jadi tadi pagi tuh pak Galang bilang kalau akhir bulan ini, majalah kita harus siap terbit bang.." cerita Raya

"Appaaa..!!!" Kaget Afgan dan Melky bersamaan. Pasalnya mereka harus siap kerja rodi lagi setelah ini. Raya sampai menutup kedua telinganya karna teriakan 2 pria disampinya itu.

"Yang bener lo Ray..??" Tanya Melky memastikan

"Kapan sih bang gue pernah bo'ong sama lo berdua.. paling kalau gue ngajak Ratih sama Lovy jalan jalan ke pantai doang. Heee" kata Raya sambil menunjukkan 2 jarinya.

"Gila gila gila..! Ini gila namanya... gue baruuu aja bernafas karna udah selesai ngedit majalah kemarin. Eh... ini harus ngedit lagi... biasanya gue ada libur seminggu buat bikin laporan bulanan. Trus kalau kaya gini kapan gue bikin laporan bulanan gue..??" Keluh afgan panjang lebar.

"Emang lo kira cuma lo doang yang harus bikin laporan bulanan...?? Gue juga kali.." Melky tak mau kalah dengan Afgan.

"Lo lo pada masih mending bang. Sekarang gue itu harus bikin laporan mingguan. Gue harus bikin laporan majalah, belum tugas gue yang baru sejak gue jadi PA nya pak Galang. Lo bayangin aja dech jadi gue.. berasa di jaman Belanda gue." Tambah Raya

"Emang lo tau rasanya hidup dijaman Belanda itu kaya gimana..??" Tanya Melky pada Raya.

"Ya... gue tahu dari pelajaran sejarah waktu SD bang..." jawab Raya kikuk.

"Lagian kalo gue perhatiin, pak Galang itu kenapa beda sikap kalo sama lo ya Ray..??" Pendapat Afgan

Raya menaikkan sebelah alisnya bingung "beda gimana maksud lo bang..??" Tanya Raya pada Afgan.

"Ya lo perhatiin aja dech. Sikapnya kalau sama lo trus sama kita kita itu beda banget, lo ngrasa nggak mel..??" Ucap Afgan meminta pendapat Melky.

"Gue juga ngerasa gitu. Apa pak Galang itu ada perasaan sama lo Ray..??" Tebak Melky.

Afgan mengangguk setuju "gue sependapat sama lo Mel.." kata Afgan

"Kalian kok jadi ngebahas gini sih.. udah ah. Gue mau balik ke meja gue. Banyak tugas numpuk ini.." akhiri Raya sebelum Afgan dan Melky menanyakan hal hal lebih dalam lagi.

Pria Misterius (Tamat)Where stories live. Discover now