Bonus Chapter (Chanbaek): 2

276 29 12
                                    

Hai semua, akhirnya aku bisa kembali melanjutkan cerita bonus vers. Chanbaek setelah 1 tahun lebih lamanya 😆 terimakasih sudah setia menunggu 😘
maaf juga bagi yg dapat motif kemarin-kemarin update chapter ini tp malah zonk. Keteledoran ku beb, gak sengaja ketekan publish pas masih ngedit 😅 baiklah tanpa berlama-lama lagi...

👇

Happy Reading

Chanyeol tak beranjak sedikitpun dari sisi sejak Baekhyun dinyatakan melewati masa kritisnya dan dipindahkan ke ruang rawat. Ia setia mendampingi dan menunggui sampai Baekhyun siuman. Dokter mengatakan Baekhyun akan sadar dua hari kedepan. Efek obat tidur yang ia konsumsi jadi tubuhnya membutuhkan waktu istirahat yang optimal.

Fokus Chanyeol teralih saat pintu terbuka menampilkan sosok sang Ibu memasuki ruang rawat menjinjing beberapa bungkus makanan ditangan.

"Mama membawa makanan,  sarapanlah lebih dulu." Perintahnya. Wanita tau sang putra tak beranjak dari sisi orang terkasihnya sejak kemarin.

Soyoung memasang raut iba saat melihat Chanyeol menggeleng. Menghela nafas pelan dan berjalan mendekati putra tengahnya. Ia masih mengingat bagaimana suara panik Chanyeol saat ditelepon saat menemukan Baekhyun ditemukan tak sadar diri. Anaknya ini tengah membutuhkan banyak dukungan disaat rapuhnya.

"Jika kau juga sakit, siapa yang akan menjaga Baekhyun?" Chanyeol tak bergeming sama sekali.

"Baekhyun punya dirimu sekarang. Jika kau saja tak bisa menjaga dirimu sendiri, bagaimana Baekhyun bisa bergantung padamu?"Soyoung bertanya sembari menyiapkan makanan yang ia bawa diatas meja.

"Aku tidak lapar, Ma," ujar Chanyeol masih bersikeras. Jujur ia tak punya nafsu makan sama sekali.

Soyoung berdecak, anaknya ini sangat keras kepala. "Kemarilah, mama akan menyuapimu. Makan sedikit saja walaupun tak nafsu. Menjaga orang sakit itu butuh tenaga, kau tak akan kenyang hanya dengan memandangi wajah Baekhyun." Perkataan soyoung sedikit kurang menyinggung hati Chanyeol. Karena nyatanya memang seperti itu.

Akhirnya dengan lesu ia beranjak menghampiri Ibunya. Duduk disamping sang Ibu dan mulai mengambil sumpit. Sedikit demi sedikit makanan masuk kedalam mulutnya. Tatapannya tak beralih sedikitpun dari pria mungil yang terbaring tenang diatas ranjang pesakitan.

Choi Soyoung menatap Chanyeol bersalah. Tak bisa ia bayangkan seberapa hancur hati anak ini menyaksikan pria yang ia cintai bersanding dipelaminan bersama saudara kandungnya sendiri. Perasaan Chanyeol terlihat begitu tulus pada Baekhyun. Ia sangat menyesal pernah mengabaikan perasaan putranya dulu.

Nyonya Choi mengusap kepala Chanyeol penuh perasaan. Senyum menenangkan ia berikan sebagai bentuk dukungannya.

"Semuanya akan baik-baik saja, Nak. Baekhyun pasti bisa melewati ini semua, ia anak yg kuat. Apalagi sekarang ada kau disisinya." Chanyeol menatap Baekhyun, menatap lamat-lamat paras terlampau cantik bagi seorang pria itu. Ketulusan terpancar dari kedua matanya. Chanyeol sangat mencintai pria tersebut. Perasaannya tak pernah berubah dari dahulu hingga sekarang.

"Ma..." Panggil Chanyeol pelan.

"Hm?"

"Aku ingin menikahi Baekhyun setelah ia keluar dari rumah sakit." Chanyeol menatap ibunya serius. "Aku tak ingin kehilangan Baekhyun lagi. Apa Mama memberikan restu kepada kami berdua?" Soyoung menatap tatapan Chanyeol yang penuh keseriusan. Ia usap wajah tampan putra tengahnya ini, ia mengangguk sembari tersenyum.

"Mama akan mendukung segala niat baik mu, Nak. Asal kau bahagia, Mama dan Papa juga akan ikut bahagia."

Senyum lega Chanyeol terukir dengan spontan. Ia memeluk ibunya dengan erat dan mengucapkan kata terima kasih. Hatinya lega, beban berat yang ia tanggung seakan terangkat begitu saja. Langkahnya untuk bersatu dengan Baekhyun terbuka lebar. Chanyeol berharap setelah ini segala rencananya untuk mempersunting sang kekasih tak menemui halangan kedepannya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 06, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

OUR FATE LOVEWhere stories live. Discover now