chapter 33

157 24 5
                                    

Canggung. Itulah yang Hana rasakan saat ini.

Kenapa? Tentu karena ia dikelilingi cogan ekhem yang menggoda. Didepan ada cogan, disamping ada cogan, di mana-mana ketemu cogan~

Ok back to topik

Terlihat BoBoiBoy yang duduk didepan Hana memasang senyum bahagia yang mampu melelehkan hati author, disebelahnya terdapat daddy tamvan walau jenggotan, dan disamping tempat duduk Hana ada badboy keren yang gak bakal Hana akui.

Ekhem!

Deheman Amato berhasil menarik atensi 3 remaja yang sibuk dengan dunia nya masing-masing.

"Jadi... Ini siape? " Tanya Amato seraya menunjuk Reverse yang ada dihadapannya. Sementara Reverse hanya memasang wajah tak acuh tidak peduli akan adanya sosok sang ayah.

"Ini Reverse ayah. Adik BoBoiBoy" Terang BoBoiBoy.

Amato menaikan sebelah alisnya, "aik, ayah ada satu anak je. Darimana pulak ayah ada dua anak? " Bingung Amato. Seingat nya ia hanya membuat BoBoiBoy bersama sang istri dan tidak punya anak lagi.

"Yang satu anak jejadian" Gumam Hana pelan mengundang tatapan tajam dari Reverse. Hei, dia juga tau kalau dia ini hanya bayangan BoBoiBoy. Tidak perlu menganggapnya seperti anak dedemit juga dong!

BoBoiBoy menceritakan dengan singkat dan tidak jelas karena tau ayahnya tidak akan konek dengan apa yang terjadi.

Amato mengangguk tak paham namun tidak bertanya lebih lanjut. Ia menatap gadis yang duduk disamping Reverse. Hana yang ditatap merasa terintimidasi.

Gini ya rasanya ditatap camer, batin Hana meringis.

Reverse yang peka, menatap sang ayah. "Jangan tatap macam tu. Malu lah dye"

"Apsal kena malu? " Tanya Amato balik.

"Mestilah malu. Ditatap calon mer-umph! " Belum sempat menyelesaikan kalimat nya, mulut Reverse sudah dibungkam oleh Hana pakai tangan.

"Bacot anda! " Kata Hana dengan suara rendah.

"Umph! Mph!" Gumam Reverse tidak jelas karena mulutnya ditutup oleh tangan Hana.

"Kenape? " Tanya Amato melihat tingkah absurd didepannya. Jujur ia penasaran dengan kelanjutan kalimat Reverse tadi.

"Gak 'papa Om. Bukan apa-apa" Kata Hana cengengesan dengan tangannya masih membekap Reverse.

Reverse membuka paksa tangan Hana. "Lu apaan sih! Kalo gue mati gimana?! " Teriak Reverse.

Hana menaikan bahu lalu kembali duduk. "Yah tinggal kubur. Gitu aja repot" Ujarnya tak acuh. Bahkan sekarang ia membuang muka.

Baru saja Reverse mau menjawab, makanan yang mereka pesan sudah diletakan diatas meja.

"Empat porsi nasi goreng spesial galaksi dan es teh manisnya. Silakan dinikmati" Ujar ibu kantin lalu bergegas pergi.

Hana menyendokkan nasinya lalu menatap Amato. "Hehehe makan Om" Katanya tersenyum lalu menyiapkan nasi itu ke mulut nya.

Mereka makan dengan hikmat dengan diselingi gerutuan Reverse atau tawa BoBoiBoy dan Amato.
.
.
.
.
.
Pelajaran pertama akan dimulai. Para siswa sudah duduk rapih di meja masing-masing. Hari ini pelajaran matematika membuat siswa-siswi di kelas Venus, kelas Hana menggerutu.

Hana mengeluarkan buku matematika nya. Dan mengernyit bingung atas bukunya.

"Kok buku gue banyak lope-lope? " Kata Hana yang mengundang perhatian teman disamping nya.

"Kenapa Han? " Tanya nya. Hana menoleh dan menggeleng.

"Reverse sialan... " Desis Hana sambil meremas pelan buku ditangannya. Sementara Reverse sedang bersin-bersin dikelasnya.
.
.
.
.
.

Lorong sangat sepi karena para murid telah mulai belajar. Yaya berlari kecil sepanjang koridor. Ia terlambat!

Jujur ini pertama kalinya ia bangun setelat ini. Perutnya bergemuruh karena belum sarapan tapi ia tak peduli. Tujuannya sekarang adalah kelasnya yang berada di lantai 3 sekolah.

Sungguh ia merasa lelah. Mungkinkah ini efek karena belum sarapan? Yaya benci ini.

Dari arah berlawanan terlihat Michael membawa setumpuk dokumen yang membuatnya agak kesulitan. Jika bukan karena kelalaian Gabriel, ia pasti tidak perlu repot membawa semua dokumen ini.

Bruk!

Kaget, itulah yang dirasakan Michael saat melihat seorang gadis berkerudung pink terjatuh ditengah jalan. Mengabaikan dokumen ditangannya, ia berjalan menghampiri gadis yang ia duga pingsan itu.

Menepuk pipinya perlahan, namun tidak ada reaksi. Michael menggendong Yaya ala karung beras lalu membawanya ke UKS. Meninggalkan setumpuk dokumen yang ia letakan dikursi yang tidak jauh dari tempat Yaya pingsan yang tanpa tau kalo dokumen-dokumen itu terbang terbawa angin. Ah, Uriel pasti akan memarahinya nanti.

Bersambung....

Name song : Sweet Devil

My FantasiWhere stories live. Discover now