Kizaru Ayavino.biasa dipanggil dengan sebutan 'Za' atau ' Kiza '.gadis berusia sekitar 23 tahunan ini sebenernya sedang berada di semester 3 akhir. Niatnya dia tidak mau langsung kuliah, melainkan kerja dahulu.namun, tak disangka dia mendapat beasiswa dari perlombaan matematika yang ia ikuti 6 tahun yang lalu.sekarang dia kuliah di Universitas Seoul National dengan mengambil jurusan Manajemen bisnis.tadinya, dia mau ambil hukum.namun, niatnya diurungkan karna toh sekarang menjadi jaksa yang bijak adalah hal yang sulit dan dia tidak boleh oleh orang tuanya menjadi detektif karena sangat membahayakan dirinya yang lemah.memang, Kiza anaknya sedikit lemah fisiknya.namun, dia selalu kuat saat menghadapi itu.cita citanya adalah menjadi detektif dan keinginannya adalah menjadi seorang jaksa dan pengusaha.
Diseoul, malam ini butiran salju kecil hampir memenuhi kepalanya bagian atas. Dia sedang menunggu seseorang yang kini belum juga datang.sepertinya dia akan pulang dalam waktu yg dekat jika orang itu belum datang juga.
"kemana sih ini bocah aneh? Udh hampir berabad abad gue disini ampe kedinginan dia belum nongol juga." Selang beberapa menit, ada seorang pria yang gak tinggi tinggi amat datang menghampirinya.bukannya senang, malah Kiza menendang tulang kering pria itu dan mencubit perutnya.
"haishh! Apa ! ya~ Kiza-ya~" ucap pria itu menggunakan Bahasa korea.well, karena mereka ada dikorea.
"Tai! Ngaret mlu najeez! Lo kira gue gak kedinginan apa disini?? Bego bener punya otak" keknya aneh yak lo si cowok ngomong Bahasa korea dan Kizu ngomong pake Bahasa Indonesia.emngnya...tuh cowok ngerti Bahasa Indonesia?
"neo maeumdaerohae.tapi,za... gue emang lagi sibuk beneran. Tugas gue segunung dikelas dan gue harus ngerjain peer si Ji Han juga..."ternyata tuh cowok tampang oppa korea bisa ngomong Bahasa Indonesia juga ya.artinya ' terserahmu ' .
"Han Ji Jeon.....udah berapa kali gue bilangin sih? lo tuh jan mau dijadiin budaknya si Ji Han.." bukannya marah namun, Kiza malah kasihan pada pria yang ada disampingnya itu.Ji Jeon hanya menunduk dan pasang muka pasrah.Kiza hanya bisa merangkulnya.
"Geuraeseo mwo? "artinya ' trus mau gimana? '
"ssawo! " ' lawan dong '
Setelah sedikit curhat tentang masalahnya dirumah, Ji Jeon mengajak Kiza makan sup. jangankan menolak, dia pikir malah dia baru saja ingin menyuruh Ji Jeon membelinya.
" Ajik Seoulira....Vicainno Bureul gibuneun aniji? " Ji Jeon bertanya dengan serius pada Kiza menggunakan bahasa korea yang artinya ' karena ini masih di seoul...kau tidak menelpon Vicainno? ' .
"hmm...ani "Kiza menjawab pertanyaan itu dengan malas malasan.ani artinya tidak.
"terserahlah. hubungan kalian rumit seperti mencari jarum ditengah hutan.aku hanya bisa mendukung"
"aku..hachim! ha..ha..hachim! srot!" baru juga Kiza mau ngomomng sesuatu, eh..malah berisn bersin trus pilek. dia juga sekarang meluk dirinya sendiri karena kedinginan.gimana gak kedinginan coba, ini kan musin salju trus dia nungguin kawan laknatnya itu hampir setengah jam disana.pokoknya klo Kiza kenapa kenapa Ji Jeon harus tanggung jawab.
"ya ampun! "setelah melihat kondisi Kiza yang seperti itu, Ji Jeon langsung melepas jaketnya dan memasangnya ditubuh Kiza.
"Pilyeo eobso. na gwaenchanhayo" artinya 'gak perlu. gue gak papa ' .Kiza bicara seperti itu dengan nada yang sedikit mendengung karena dia sedikit pilek.
"gpp palamu somplak! udh pake aja gpp dan kita pulang kerumahmu sekarang" apa boleh buat? toh klo misalnya Kiza membantah omongan Ji Jeon nanti Ji Jeon nekat gendong dia sampe rumah dan membanting tubuhnya dikasur atau sofa. setelah itu ditinggal pergi. kejadian itu pernah berulang kali terjadi saat Kiza masih baru mengenal Ji Jeon.
Tak sampai setengah jam, kini mereka sudah ada dirumah Kiza.sebenernya ini bukan rumah sih, lebih tepatnya apartemen.karena kalau Kiza pikir lagi, percuma ia beli rumah disini yang nantinya akan dia jual lagi karena dia tak akan mungkin selamanya tinggal disini.Kiza lebih suka Indonesia.toh, nanti klo dia mau main ke Korea trus nginep kan tinggal nginep di Apartemennya Ji Jeon atau nggak Zyca, sahabatnya ynag sekarang lagi kuliah di Indonesia.
"kau pasti gak punya obat Flu,deh."ucap Ji Jeon sambil mencari sesuatu dikotak obat milik Kiza.Kiza hanya angkat bahu mendengar pernyataan yang terdengarnya seperti pertanyaan baginya.
" kebiasaan tau gak sih,lo. harusnya tuh klo obat nya udh abis lo beli lagi kek. kan apoteknya Hyung Moon Jin dket dari sini."
"ya....kan gue gak begtu ngeh klo obatnya abis. soalnya gue kan jarang sakit "jawab Kiza dengan nada enteng sembari minum susu jahe yang barusan ia buat.
" jarang sakit mamamu presiden!" kiza hanya tertawa melihat Ji Jeon sepanik itu.
"hahaha...baguslah klo mama presiden. ntar lo gue ajak keliling apotek seluruh dunia buat beliin obat obatan gue.hahahaha" emang dasar laknat kawanmu, Ji Jeon.
"serah dah.sekarang mendingan lo mandi di air hangat gih sana! biar anget badan lo. " ucap Ji Jeon sambil mendorong badan Kiza agar cepat berendam di air hangat.
" hadeuh...ini bocah satu terlalu posesif ama gue. tapi, gpp sih. dari pada Ino. gak peduli sama sekali.huh! "setelah menggerutu seperti itu dikamar mandi, Kiza akhirnya berendam sesuai perintah Ji Jeon.
" Za!!gue ke apotek dulu ya!! Key Card-nya gue bawa!! hati hati lo kepleset di kamar mandi!!! "selang beberapa menit Kiza berendem, Terdengar suara Ji Jeon yang meminta izin padanya untuk keluar sebentar.
" ya!!! jan lama lama!!! gue gaplok lo klo gue keluar lo belom balik!!! " Ji Jeon hanya terkekeh mendengar penuturan Kiza dari dalam kamar mandi.
*
*
*
*
Di lain tempat. tepatnya di kota Jakarta, Indonesia. Seorang Pria tinggi bermata sedikit keabuan tengah berada disebuah kampus yang sangat Familier bagi siapapun yang melihatnya.yup, Universitas Gajah Mada atau lebih dikenal dengan UGM oleh orang orang. Pria itu terlihat sedang menunggu seseorang diatas motor ninja warna merahnya. tak lama kemudian terlihat ada seorang gadis imut nan cantik datang menghampirinya dengan tersenyum dan memanggil nama Pria itu.
"Kharu! "
" oh, lo udh kelar kelasnya, Zyca? "tanya Pria bernama Kharu itu.
" udh,kok.yuk pulang! "Zyca, gadis cantik itupun kini boncengan motor bersama dengan pria tamvan bernama Kharu. keduanya sangat serasi bagaikan sepasang kekasih.namun,....
" gimana kabar lo ama pacar lo ? "tanya gadis yang diboncengi-nya itu dengan penasaran. kirain kalian pacaran.
"Kiza maksudnya? "
"ya..emgnya pacar lo ada berapa,hah? sepuluh ?? "tanya gadis itu sambil terkekeh kecil menatap pria itu aneh.
" ya.. kali aja gtu lo salpam (salah paham ) ama si Naya " ucap Kharu sambil tertawa kecil.
" gue nanya lho ini "
"iya iya. gue... ya... gtu deh. dia sibuk ama tugasnya, begitupun gue " tersirat nada tidak peduli dalam nada Kharu saat menyebut nama Kiza,
" ya kan bisa sekali sekali gtu telponan. gue gak pernah liat lo ngobrol lagi ama dia sebulan ini " selidik Zyca dengan hati hati takut cowok itu tersinggung.
" g-gue gak mau ganggu dia aj yang lagi sibuk ujian " karena males debat, kahirnya Zyca cuman memutar bola matanya malas.
Modeun namjaneun sarange isseo pyeongdeung hada ( semua cowok klo soal cinta sama aja derajatnya ). Ageo ( buaya )
Sekitar hampir setengah jam perjalanan, kini mereka berada digarasi sebuah rumah sederhana namun terlihat nyaman dan sejuk. rumah itu di dominan dengan warna pink dan putih.
" gue langsung pulang ya? " ucap Kharu setelah menurunkan Zyca didepan rumah yang cantik itu.
" lho? kok gak mampir ? minum dlu gtu ? "
" gak ah. ngantuk. bye "
"bye"
Namjaneun hangsang yeojareul silmangsikinda( gak dimana mana cowok selalu bikin cewek kecewa ). Namjaga chingu ege deo eoullineun geot gatayo ( keknya cowok lebih pantes jadi sahabat )
YOU ARE READING
I'm okay if without you
Teen FictionPersahabatan yang sangat singkat hanya bertahan 11 tahun. Kharu / Ino mengkhianati Kiza hanya untuk seseorang yang sudah membuat Kiza buta. apakah mereka akan bersatu nantinya? atau..... Maaf sih klo ceritanya garing bgt. aku tuh suka ngayal gak jel...
