08. efforts

194 52 5
                                    

bermodal secarik kertas yang berisi alamat dan maps dari ponsel bututnya, karina berdiri tepat di samping rumah besar bergaya eropa. tadinya jennie hendak menyuruh pengawalnya ikut dengan karina, tapi karina terang-terangan menolaknya.

mengetahui keberadaan isabella sudah cukup baginya.

dari luar memang terlihat seperti rumah orang kaya seperti pada umumnya, letaknya pun tak jauh dari perumahan orang kaya. tapi siapa sangka, jika rumah itu adalah tempat prostitusi dan kelab yang menjual minuman dan narkoba.

karina kira semua orang bisa masuk kapan saja, tapi ternyata mereka punya keamanan yang cukup ketat.

"apa kau sudah membuat janji, nona?"

"uh?" karina kebingungan.

security berbadan besar itu menanyai kedatangan karina yang sedikit mencurigakan. ia mengamati karina dari atas sampai bawah.

"apa kau hendak melamar pekerjaan, nona?" tanya pria lain.

dengan bibir sedikit berkedut karina menjawab pertanyaan itu dengan cepat, "ya, aku mau melamar di sini."

"baiklah, silakan masuk."

"hey, apa-apaan kau?" pria satunya menahan. "dia tampak mencurigakan, kau harus mengecek tasnya dan memeriksa gadis itu."

"ah, harry, kau berlebihan. melihat paras cantiknya saja siapapun pasti menembaknya calon mesin uang untuk madam," bisiknya. "sudah, lebih baik kita izinkan. jika ia bekerja di sini, kita juga bisa mencicipinya."

karina melotot, mencicipi katanya? wah, kurang ajar sekali! dasar lelaki mesum!

jika tak ingat tujuan awalnya, karina pasti telah memberikan tinju pada dua anjing jantan itu.

"kau bisa masuk lewat pintu itu, nona. lalu naik ke lantai dua dan bertemu madam,"

tanpa banyak bicara lagi karina segera masuk ke rumah penuh dosa itu.

baru saja akan membuka pintu, ia dikagetkan dengan sepasang manusia yang ingin keluar tapi cumbuannya tak lepas.

"Jesus!" karina reflek menyebut nama Tuhan.

ketika masuk tercium aroma alkohol yang menyengat lalu lampunya tak henti berkerlap-kerlip. gadis itu mengamati sekitar, di pojok kanan ada tangga menuju lantai dua. butuh sekitar sepuluh langkah dan tiga anak tangga kecil untuk turun ke kubangan dosa.

karina mual melihat gadis-gadis yang mengenakan baju pendek untuk menggoda para tua keladi yang tengah berhasrat tinggi. ada yang sudah berhubungan badan di sofa, sambil berdiri bahkan di atas meja bartender ada seorang pria beruban yang tengah menyelusupkan kepala di bagian bawah seorang gadis.

karina harus cepat mencari isabella, ia netralkan pandangannya ke setiap sudut ruangan. kemudian ia melihat sesuatu yang tak asing.

itu isabella.

dengan cepat karina turun lalu menarik isabella yang tengah bercumbu dengan pria.

"hey, apa-apaan kau?" pekik pria itu tak senang.

karina cepat melotot pada isabella, "kau bodoh atau apa? sudah kubilang biar aku yang mengurus semuanya, kau tak perlu menjual diri!"

bella mendesis, "pergilah kau tak berhak mencampuri urusanku!"

"kau adikku, semua yang kau lakukan menjadi urusanku!"

"cukup, karina!" bentaknya.

meski musik yang diputar kencang, tapi amarah bella membuat beberapa pelanggan menatap penasaran.

mutual partner: perfect love bond [jenrina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang