"Pegangan yang kenceng. Biar nggak jatuh.." ucap Dafi sambil menarik kedua tangan Raya agar lebih mendekat seperti memeluk Dafi dari belakang. Tiba tiba jantung Raya berdetak lebih cepat, buru buru ia menarik tangannya dan mundur sedikit untuk memberi jarak diantara mereka. Namun dengan sigap Dafi menarik tangan Raya kembali "jangan dilepaskan. Saya takut kamu jatuh.." ucap Dafi lagi.

"Tapi mas.." kata kata Raya terhenti karna Dafi memotongnya "demi keselamatan kamu dan saya" seketika Raya menurut dengan ucapan Dafi yang terakhir.

" kata kata Raya terhenti karna Dafi memotongnya "demi keselamatan kamu dan saya" seketika Raya menurut dengan ucapan Dafi yang terakhir

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

"Jangan dilepas

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

"Jangan dilepas.." perintah Dafi sebelum akhirnya ia melajukan motornya menuju pantai yang ia maksud.

Hanya beberapa menit saja mereka sampai ditujuan. Raya melepaskan helmnya setelah tadi ia turun dari motor Dafi.

"Mas Dafi sering kesini..??" Tanya Raya penasaran karna Dafi seperti hafal jalan jalan di kota Surabaya.

"Saya dulu kecil disini. Sebelum ibu meninggal dan ayah memutuskan untuk pindah karena disini terlalu banyak kenangan tentang ibu." Cerita Dafi. Suaranya sedikit bergetar saat bercerita tentang masa lalunya.

"Maaf mas... gue nggak ada mak...." Dafi tersenyum kearah Raya "tidak apa apa. Bukan salah kamu" potong Dafi sebelum Raya menyelesaikan kalimatnya.

"Mas Dafi kesini naik motor...??" Tanya Raya untuk mengalihkan perhatian Dafi dari masa lalunya.

Dafi mengangguk. "Apa nggak capek dari sana ke Surabaya.. naik motor...??" Tanya Raya lagi.

"Malah asyik kok. Kamu mau ikut pulang naik motor bareng saya..??" Tawar Dafi. Tapi dengan segera Raya menggelengkan kepalanya. Ia kesini dengan Galang, kalau pulangnya sendiri sendiri takut tidak diizinkan oleh Galang. Lagipula tidak enak kalau seperti itu juga.

"Nggak dech mas. Gue sama boss gue aja." Tolak Raya. Kemudian Raya berjalan mendekat ke air laut. Ia menikmati suasana pantai di malam hari.

Dafi memotret Raya dengan kamera HP miliknya. Ia merasa Raya sangat manis saat tersenyum ceria seperti itu.
"Ray... hadap sini.." ucap Dafi yang langsung direspon Raya. Ia membalikkan badannya dan menghadap kearah Dafi. Ia tanpa segan berpose didepan Dafi. Entah kenapa ia merasa nyaman saat bersama Dafi. Ia juga tidak malu untuk menunjukkan sifat aslinya pada Dafi. Ia merasa jadi diri sendiri saat bersama Dafi.

Pria Misterius (Tamat)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu