9

6.4K 658 260
                                    

-HAPPY READING-
️ typo bertebaran

"Bodoh! Bodoh! Bodoh!!! Beomgyu lo bodoh banget sumpah. Bisa-bisanya lo lupa kalau Yeonjun satu jurusan sama Taehyun." Beomgyu terus merutuki dirinya sendiri sepanjang jalan menuju gedung sastra.

"Woy!! Lo denger ga sih apa yang gue bilang?"

Soobin menghentikan langkahnya dan menghadap ke Beomgyu.

"Denger elah."

"Apa coba??"

"Pulang ngampus lo mau langsung ngewe sama Yeonjun."

Plak!

"Sakit njing. Lo mukul ga kira-kira setan." Beomgyu mengelus lengannya yang tadi di pukul Soobin.

"Bisa ga sih sehari aja otak lo ga di penuhi sama perngewean?"

"Terus kalau bukan itu yang lo bilang tadi apa dong? Biasanya juga lo curhatnya ga jauh dari situ."

"Gyu... gue dah capek ngehadapin elo. Ntar malem gue mau ngadain GA deh."

"GA apa? Pulsa? Atau saldo ovo?"

"GA temen laknat yang bisanya cuman jadi beban doang."

"Tai." Muka Beomgyu terlihat masam. Dia mendelik tajam ke arah Soobin. Sementara Soobin yang mendapat delikan tajam memutar bola matanya malas.

"Gini ya Beomgyu ganteng tapi masih lebih ganteng gue kemana-mana... Tadi pas gue lagi asik ngedrakor,  pacar gue sama Taehyun lagi ngobrol-ngobrol manja tuh, tiba-tiba si Taehyun nanya gimana rasanya ngewe sama orang yang punya batang juga?"

"Ya terus?"

"Lo ga langsung kepikiran kenapa Taehyun bisa nanya kaya gitu?"

Beomgyu menggeleng cepat.

"Itu tandanya dia udah mulai kepancing dong, bisa aja setelah ini Taehyun belok. Tapi Gyu, gue penasaran sama satu hal...." Soobin berbisik di telinga Beomgyu menambah kesan misterius yang semakin membuat Beomgyu penasaran.

"Apa?"

"Lo masih perawan kan?"

BUK!

"Gue laki-laki setan! Perjaka ya anjing PERJAKA! Bukan perawan!"

"Sakit Beomgyu monyet, lo mukul gue pake tenaga dalam jancok."

"Bodoamat anjing. Salah lo lagian."

"Apa lo nuduh-nuduh salah gue. Lo kan pihak bawah bego! Yang biasanya di sodok. Otomatis namanya perawan dong."

"Semerdeka lo aja dah. Capek gue lama-lama."

Beomgyu dan Soobin kembali melanjutkan langkah mereka yang sempat terhenti. Memang mereka berada di gedung yang sama, tapi kelas mereka berbeda. Entah keberuntungan atau apa yang pasti mereka berdua dulu sangat senang mengetahui jika gedung anak sastra dan bahasa ternyata di gabung.

"Semalam udah sampe tahap mana?" Soobin kembali memulai percakapan setelah beberapa detik ada keheningan di antara mereka.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 13, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

HEI, AUTHOR BEN 🔞Where stories live. Discover now