7

4.5K 486 9
                                    

-HAPPY READING-

Taehyun sedang berada di sebuah warung yang biasanya menjadi tempat tongkrongannya bersama anak-anak yang lain. Di sela-sela jarinya terdapat rokok yang belum menyala. Taehyun pikir, pergi dari rumah bisa membuatnya lupa dengan kejadian di masa lalu, tapi ternyata tidak, orang itu masih saja mengungkit kejadian tersebut.

Taehyun mengacak rambutnya gusar, pikirannya berkecamuk. Bohong jika dia tidak merasa tertekan, nyatanya pemuda yang di sebut berandal kampus itu kerap kali bergetar hebat dan terlihat ketakutan jika ada yang membahas tentang masa lalunya.

"Wih, ga nyangka bisa ketemu sama--"

"CUKUP!" Tangan Taehyun terkepal, dia sudah tahu apa yang akan di katakan orang di hadapannya.

"Ternyata lo ga berubah hahaha."

"Lo juga ga berubah, kelakuan lo persis kaya iblis."

"Oh ya? Aw terima kasih atas pujiannya. Tapi... Kalau gue yang kaya gini di sebut iblis, kira-kira sebutan apa ya yang pantes buat orang yang hampir ngebun--"

Brakkk!

Taehyun bangkit dari kursi dengan kasar sehingga membuat kursi tersebut jatuh. Dia beranjak dari sana meninggalkan orang yang sedari tadi berbicara dengannya.

"Taehyun... Taehyun... Sampai kapanpun gue ga akan biarin lo hidup tenang." Batin orang itu di sertai dengan senyum liciknya.

Di sisi lain Taehyun sudah sampai ke kosnya, tadi pagi ada Beomgyu yang setia menenangkan Taehyun ketika dia kembali bergetar hebat, namun kali ini di kamar tersebut hanya ada dirinya.

Taehyun membanting pintu kencang sehingga menimbulkan bunyi yang cukup nyaring, kemudian pemuda itu naik ke kasur dan meringkuk seperti janin, dia menangis sambil meracau. "Bukan! Bukan Taehyun!!! Itu semua ga benar!"

"BUKAN TAEHYUN!!! KALIAN HARUS PERCAYA!" Teriak Taehyun frustasi.

"Saya menyesal melahirkan anak seperti mu."

"Anak pembawa sial! Pergi kamu dari sini!!!"

"Lo itu cuman benalu di keluarga lo, harusnya lo aja yang terbaring di sana!"

"Seharusnya saya menyuruh anak saya untuk menggugurkan kamu sewaktu di kandungan."

"Sampai kapanpun cucu saya cuman satu."

"ARGHHHH." Taehyun mengerang karena tidak tahan mendengar ocehan yang terus saja terputar di kepalanya. "CUKUP! Bukan Taehyun." Ucap Taehyun dengan nada lirih di akhir.

--

"Kita sudah kelas hari ini, saya harap kalian semua sudah mengerti dengan materi yang saya sampaikan. Selamat sore."

"Selamat sore prof."

Beomgyu beranjak dari tempatnya, dia tidak sabar untuk kembali ke kos.

Dengan langkah riang pemuda itu pergi meninggalkan kelas, rencananya dia ingin beristirahat sebentar, dan malam nanti Beomgyu akan kembali menulis lanjutan chapter dari ceritanya.

HEI, AUTHOR BEN 🔞Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu