2

5.1K 588 86
                                    

-HAPPY READING-

"Kira-kira gendre yang pas buat cerita gue kali ini apa ya? Hmm." Beomgyu mengetuk-ngetuk meja dengan jarinya berusaha berpikir keras untuk ide cerita barunya.

"Ck, memang gue keren banget kalau masalah halu gini." Beomgyu tersenyum senang. "Ok, gue putuskan untuk membuat cerita ala-ala percintaan anak kuliahan dan pasti mengandung unsur delapan belas coret."

"Gue yakin banget pasti cerita ini bakal rame." Sambungnya lagi.

Beomgyu memulai menulis prolog nya kemudian memilih-milih tokoh tambahan yang akan dia pakai di sana. Dan tentunya Soobin sebagai sahabat Beomgyu ikut masuk ke dalam cerita tersebut.

Di pertemuan pertama Beomgyu menulis bahwa dirinya jatuh kedalam pesona seorang Taehyun. Sebenarnya karena hal sepele, Beomgyu tidak sengaja melihat Taehyun sedang makan bakso di kantin kampus, namun menurutnya itu sangat amat sexy.

Dari situ timbul niat hati dalam diri Beomgyu untuk menarik perhatian Taehyun. Menurut kabar burung yang beredar, Taehyun itu playboy dan perayu yang ulung, tapi hanya berlaku untuk perempuan. Karena sedari masuk Taehyun sudah mengatakan dengan jelas kepada setiap uke yang mendekati nya bahwa dia seratus persen normal.

Beomgyu semakin masuk kedalam cerita yang dia buat seakan-akan cerita itu adalah hal yang sudah pernah dia alami. Di cerita itu Beomgyu semakin gencar mendekati Taehyun, hingga di pertemuan ke tiga dengan Taehyun, Beomgyu sengaja mengelus bagian bawah perut Taehyun, dengan alasan dia ingin membersihkan minuman yang tidak sengaja dia tumpahkan ke titik sasarannya. Taehyun yang menyadari Beomgyu sengaja melakukannya menggeram tertahan.

Beomgyu rasa udara di sekitar menipis, dia memejamkan matanya sejenak membayangkan tangannya benar-benar mengelus milik Taehyun. "Pasti punya dia besar." Gumam Beomgyu.

"YAK BEOMGYU!" Beomgyu berjengkit kaget ketika Soobin tiba-tiba saja masuk. "Ketuk pintu dulu bisa ga sih?"

Soobin terkekeh. "Muka lo merah kenapa? Sange lagi lo?" Tanya Soobin tanpa memfilter ucapannya. Padahal di belakang pemuda itu ada orang lain yang dia bawa.

"Anjing." Umpat Beomgyu.

"Mending kalian pergi lagi sono! Ga usah balik sekalian." Usir Beomgyu.

"Gue ke sini mau ngambil helm, ini juga mau pergi lagi. Ogah banget gue mendekam di neraka." Decit Soobin. Dia berjalan mengambil helm yang ada di atas lemari.

"Ga nanyak."

"Oh iya gue mau nyampein sesuatu." Sambung Soobin. "Kan seminggu lagi kita harus bayar kos. Nah di situ rencananya Yeonjun mau pindah ke kos ini, jadi entar gue mau sekamar sama Yeonjun. Gapapa kan Gyu?"

"Tega lo? Nanti temen gue patungan bayar kos siapa dong?" Kata Beomgyu ga terima.

"Tenang, gue ga sejahat itu. Temen Yeonjun yang di kos lama juga katanya mau pindah. Ntar dia di sini aja sama lo."

"HUAAA GA MAU!!" Beomgyu mencak-mencak sambil menggeleng brutal.

"Jadi lo mau apa? Mau liat gue ngewe sama Yeonjun di sini tiap hari hem? Pilih mana lo?"

Beomgyu mendelik tajam. "Ga!" Tolaknya.

"Makanya terima aja. Lagian nanti yang jadi temen sekamar lo orangnya cakep kok. Walaupun dia...."

"Ekhm." Yeonjun berdehem. Dia berusaha memperingati Soobin untuk menutup mulut prihal temannya.

"Dia apa?" Tanya Beomgyu penasaran.

HEI, AUTHOR BEN 🔞[discontinued]Onde histórias criam vida. Descubra agora