04. Meet Again

18 1 0
                                    

____

Dua hari setelah Alesha jatuh pingsan karena terkena lemparan bola, dia absen selama itu juga. Teman-temannya memaklumi hal tersebut, tak banyak juga mereka berkunjung untuk membesuk dan menyemangati Alesha. 

Semenjak kepergian Papanya, Alesha memang tinggal sendirian. Untungnya dia memiliki sahabat yang super duper perhatian dan penyayang seperti Zeline dan Zerina. Si kembar memutuskan untuk tinggal sementara waktu di rumah Alesha, tentu dengan seizin Mamanya. Kenapa engga cari orang buat bantu-bantu? Papanya Alesha tidak mengizinkannya, Dia ingin Alesha terlatih untuk hidup mandiri.

"Masak-masak sendiri, nyuci-nyuci sendiri. Gini amat dah yang namanya hidup. Ntar kalau Zerina punya suami mau nyari orang aja buat bantu-bantu." Zerina tengah memersiapkan makanan untuk Alesha, sedangkan Zeline membantu Alesha untuk mandi. Keadaan Alesha sudah cukup membaik dibandingkan hari-hari sebelumnya.

Syukurlah, semua ini berkat Zeline dan Zerina yang merawatnya dengan sepenuh hati. 

___

JANGAN!!!

HAHAHA, LO HARUS NURUT SAMA GUE! LO BERDUA PEGANG TANGAN DIA!

ENGGA, HMPPP... HMPP...

"JANGAN!" Alesha terbangun dari mimpi buruknya. Dia mengatur napasnya agar kembali normal. Mimpi apa ini? Kenapa aku selalu mendapat mimpi seperti ini, sebenarnya ada apa?

Alesha meraih segelas air yang memang Ia sediakan di atas nakasnya. Zeline dan Zerina sudah pulang karena Alesha yang menyuruhnya. Sebenarnya mereka juga tidak tega untuk meninggalkan Alesha karena keadaannya yang belum pulih. 

Alesha beranjak dari tempat tidurnya menuju ke balkon kamarnya. Sepi dan dingin, itulah yang pertama kali Alesha rasakan. Dia duduk dan menulis sesuatu di buku diarynya.

Mimpi yang tidak pernah berhenti menganggu pikiranku dan mimpi itu selalu sama. Aku seperti sedang di bully.

Alesha,

___

"Alesha Roseanne?" Alesha menoleh dan mendapati laki-laki yang seperti tidak asing dalam ingatannya. "Gue Arthur Bhimantara. Ck, Gue yang di taman sore itu."

Anak cewek gabaik sore-sore gini bengong di tengah jalan

"Oh, kamu murid baru itu ya?" Arthur mengangguk dan duduk di sebelah Alesha. "Gue mau gabung ke team basket. Kata Jackson daftarnya di lo." Alesha mengangguk dan mengajak Arthur menuju ke ruang basket. 

Alesha mengambil bola basket dan melemparkannya kepada Arthur. Dia juga mengambil kertas formulir yang dia taruh dalam map biru. "Kamu isi dulu formulir ini, nanti lanjut test di lapangan depan." 

Arthur kembali mengikuti Alesha menuju lapangan depan. Terlebih dahulu dia mengisi formulir yang diberikan oleh Alesha. Kebetulan ini masih pagi, jadi belum terlalu ramai orang. Selesai mengisi, Arthur bersiap untuk test selanjutnya. 

"Okay Arthur. Kamu bisa lawan Aku. Sudah siap?" Arthur mengangguk. Awalnya Arthur kesusahan untuk mengimbangi permainan Alesha, Permainannya terlalu apik untuk player perempuan. Lihat saja, dia sudah tertinggal 10 point dari Alesha. Tinggi badan sih lebih tinggian Arthur, tapi Alesha sangat lincah. 

Arthur tidak menyerah begitu saja, dia terus memberikan perlawanan dan akhirnya bisa menyusul point Alesha bahkan melampauinya. Alesha tersenyum dan memberikan selamat kepaada Arthur karena dirinya dinyatakan lolos dan dapat bergabung dengan team basket sekolah ini. 

Kemudian mereka menuju ke kelas bersamaan, sebelum itu dia memberikan formulir Arthur kepada coach Natan dan melanjutkan ke kelas. "Gue semalem lihat lo bengong lagi di balkon. Kayaknya emang lo suka bengong ya?" Alesha terkejut dengan pertanyaan Arthur, darimana dia tahu kalau semalam dia berada di balkon?

"Gue kan tetangga lo yang baru pindah 5 hari yang lalu. Masa lo gainget?" 

"Oh, Anaknya Tante Ruby kan ya?" Arthur mengangguk. "Gue lihat lo kaya kebingungan gitu. Lo lagi ada masalah ya?" 

"Nggak kok, aku baik-baik aja."

"Cewek kalau ditanya jawabnya ngga apa-apa atau baik-baik aja pasti lagi ada masalah. Yaudah sih kalau kalau gitu. Oh iya, gue harap kita bisa menjadi teman yang akrab. Thank you, Icha."

Icha?

___

Alesha kembali pada rutinitasnya, yap latihan untuk turnamen minggu depan. Tentu saja Arthur juga ikut karena dia sudah menjadi anggota dari team basket. Tinggal menghitung hari untuk turnamen putaran pertama di tahun ini. Mereka sangat memersiapkan untuk turnamen ini karena pada turnamen ini sekaligus merekrut anak-anak muda berprestasi untuk bergabung pada team nasional. 

Mereka sangat memanfaatkan kesempatan ini untuk menunjukkan keahlian yang mereka masing-masing kuasai. Namun, mereka tidak menjatuhkan satu sama lain. Mereka tetap bekerja sama karena mereka yakin bahwa mereka telah memberikan yang terbaik. 

Coach Nathan memberikan arahan karena ini adalah hari terakhir mereka berlatih bersama. Coach Nathan tidak mau anak didiknya terlalu berlatih karena itu hanya akan menyebabkan masalah lain seperti cedera. 

Kita doakan saja semoga team basket SMA Pradhita dapat memenangkan turnamen tersebut.

Don't know

____

Hola, guys aku datang kembali. Oiya, ini hanya fiksi. Btw, aku rubah untuk nama castnya tapi, aku mau buat visualisasinya sama idol kpop. So, jangan dikaitkan dengan kehidupan dari masing-masing member ya. Untuk alur cerita 85% masih sama.

Ditunggu vote and comment kaka, hehe. Thank you~

Don't KnowWhere stories live. Discover now