Season 2: End Game

2.2K 372 13
                                    

Dengan tampang yang nyebelin. Hanma mengambil stik ps dan memaksa (Name) duduk di pangkuannya. Mereka pun bermain ps dan jangan lupa Hanma menggoda perempuan yang ada di pangkuannya.

"Yey~ aku menang~" ujar Hanma dengan nada malas.

"Biasanya puppy menang loh~ ya walaupun aku jago setidaknya kau dapat mengejarku kan, ada apa ini~" kata Hanma yang mencubit pipi (Name).

"Oh, apa masih kepikiran dengan perkataanmu itu ya?" Bisik Hanma.

"E-enggak! Kata siapa!" Balas (Name).

"Hm~" Hanma mengendus telinga (Name).

Perempuan itu merasa geli. Sedikit tertawa. Pria itu mengendusnya dari telinga hingga leher.

"Ah..."

...

...

...

Hanma berhenti, (Name) memegang lehernya dengan kedua tangannya.

"M-maaf" ucap Hanma.

(Name) hanya diam tidak berkutik. Perempuan itu bingung mengapa dia mengeluarkan suara itu.

Suasana di antara mereka berdua menjadi canggung. (Name) masih malu karena mengeluarkan suara aneh, atau biasa disebut dengan✨desah✨.

"Puppy bisa keluarkan suara tadi lagi gak?" Tanya Hanma.

"Tentu saja tidak, b-bodoh" jawab (Name).

"Tapi itu imut" Hanma memuji (Name).

Tidak, lebih tepatnya menggodanya. Hanma mengecup tengkuk leher (Name), perlahan menjilatnya.

(Name) langsung menutup mulut Hanma dengan tangan kecilnya. Wajahnya memerah.

"Gak boleh!" Kata (Name).

"Kenapa?" Tanya Hanma.

"Ya...i-itu hanya bisa di dengar oleh pasanganku di masa depan nanti" jawab (Name).

"Tapi kan aku pacarmu" ucap Hanma.

"Kita sedang bermain game, jadi tidak bisa" balas (Name).

(Name) memeluk lututnya. Raut wajahnya sedih, pipinya merona, perasaanya juga campur aduk.

'Padahal hari ini natal, harusnya menjadi hal yang menyenangkan. Tapi...malah jadi kek gini' batin (Name).

"Kalo gamenya udah selesai, apa aku bisa jadi pacar sungguhanmu?" Tanya Hanma.

"Eh...boleh" jawab (Name) dengan suara kecilnya.

"Hm? Aku tidak dengar loh" ucap Hanma.

"Gak ada pengulangan" balas (Name).

"Iya deh, berarti kita selesaikan saja disini. Kalau gitu jawab pertanyaanku"

(Name) sedikit bingung dan terkejut.

Hanma memeluk (Name) dengan erat. Hembusan nafas pria itu menyentuh kulit (Name) yang mulus.

"(Name), kamu mau kan jadi pacarku?" Tanya Hanma.

(Name) terdiam. Hatinya sedang mleyot sehingga menghambat mulutnya berbicara.

"Mau" jawab (Name).

Manik kuning itu menyeringai, sedikit tawaan yang dikeluarkan mulutnya. Hanma mencium pipi (Name).

"Yey, aku bisa mendapatkanmu lagi" kata Hanma.

"Lagi?" Gumam (Name).

"Oh iya selama dikantor puppy gak terluka kan?" Hanma mengalihkan pembicaraan.

"Enggak sih, cuman kurang nyaman aja" jawab (Name).

"Pasti karyawan baru itu membuatmu tidak nyaman" tebak Hanma.

(Name) mengangguk. Surai (h/c) itu membalikkan badannya dan memeluk Hanma, pria itu bingung namun membalas pelukan dari (Name). (Name) mengdusel dada Hanma sambil cekikikan.

"Parfum Shu enak" katanya.

"Puppy suka?" Tanya Hanma.

"Banget" jawab (Name).

Tangan Hanma berada dibelakang kepala (Name), mengelus rambut perempuan itu dengan lembut. Pria itu menarik jaket miliknya yang berada di sampingnya, dan menghangatkan (Name) dengan jaketnya.

"Puppy" panggil Hanma.

"Hm?" Respon (Name) yang melihat wajah Hanma.

"Imut"

Hanma mencium bibir mungil (Name). Perempuan itu hanya diam, pikirannya pun ngeblank. Hanma menyeringai, dia pun menjelajahi leher (Name) dan memberikan tanda kepemilikannya.

"U-uhmm...Shu...g-gak suka" kata (Name).

"Eh~ tapi aku suka gimana dong" balas Hanma yang masih mengecup-ngecup manja di leher (Name).

Hanma pun berhenti. (Name) menghela nafasnya dan mengatur detak jantungnya. Hanma mengambil coklat yang ada di kotatsu dan memasukkan coklat itu ke mulut (Name). (Name) pun memakannya. Namun ada sisa coklat di sudut bibirnya. Hanma menjilat sudut bibir (Name) dengan 'alasan' membersihkan wajah (Name) yang kotor karena coklat.

"Pfftt, Shu seperti anjing" komentar (Name) sambil ketawa.

"Hm, iya. Aku anjingmu (Name)" balas Hanma.

Mereka pun tertawa bersama. Dan mereka saling jujur masing-masing, hingga pembicaraan mereka makin dalam, dalam, dan dalam.

.

.

.

Iris kuning milik Hanma terbuka perlahan, melihat perempuan yang dia cintai berada disampingnya. (Name) sedang tertidur pulas karena Hanma yang semangat hingga (Name) kewalahan. Hanma tersanyum, memainkan rambut (Name) dengan tatapan hangatnya.

Puppy, aku mencintaimu」











20-11-21

Mine (Hanma Shuji)✓Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon