4

5K 780 69
                                    

Dua hari berlalu, (Name) sedang bersantai di balkon kamarnya. Wanita itu melihat pemandangan sore, sebatang rokok yang berada di bibirnya.

'Hm...tapi kalau aku menyerahkan semua ini kepada Hanma, rasanya tidak puas' pikir (Name).

(Name) mengambil rokoknya, wanita itu menghembuskan nafasnya. Surai (h/c) itu sedang berpikir bagaimana dia bisa puas untuk balas dendam kepada kekasihnya yang gila itu.

"Apa yang sedang kau pikirkan?"

(Name) menengok kearah sumber suara, rupanya itu Hanma yang baru saja pulang dari pekerjaannya. Pria itu membuka jasnya.

"Eh? Tumben pulang? Katanya lembur tiga hari?" Tanya (Name).

"Yah gitu deh, aku mengerjakannya dengan cepat karena aku tidak mau meninggalkan anjing baruku dirumah" jawab Hanma.

"Ugh...untung saja balkon kita terpisah, kalau gak aku akan memukulmu Hanma bodoh" kata (Name).

"Apa puppy merindukanku?" Tanya Hanma.

"Tentu saja, karena tidak ada yang bisa aku pukul selain dirimu" jawab (Name).

Mendengar jawaban (Name), tanpa pikir panjang Hanma melompat kearah balkon (Name). Jarak balkon kalian tidak begitu jauh, tetapi tetap saja itu hal yang gila. Wanita yang melihat kegilaan Hanma itu hanya melotot. Bukan apa-apa, dia bisa mati jika tidak sampai.

"Hanma tadi itu bahaya!" Ujar (Name) dengan nada yang khawatir.

"Hm? Lagi pula jaraknya gak jauh kok" balas Hanma yang santai.

"Tapi sama aja, gimana kalo kamu lagi sial. Bisa-bisa kamu mati bodoh" kata (Name).

Hanma menyeringai, pria itu mengambil rokok yang (Name) pegang. Menyelipkan rokok di bibirnya, tangannya mengelus halus pipi (Name).

"Aww, lihat wajahmu itu. Mengkhawatirkan orang sepertiku, aku benar-benar beruntung ya~" kata Hanma.

(Name) menepis tangan Hanma. Wanita itu langsung ke posisi awalnya dan tidak peduli apa yang terjadi tadi.

"Ah~ jangan marah gitu dong, aku sakit hati loh~" Hanma ingin membuat (Name) marah tapi wanita itu memilih diam.

Hanma tidak heran dengan hal itu, dia tau pasti (Name) sedang mempunyai beban di pikirannya.

"Ada apa sih?" Hanma menyender di pagar, sambil melirik (Name) yang sedang bengong.

"Han kayaknya aku mau balik aja deh" kata (Name).

Deg!

Perkataannya membuat Hanma kaget, jantungnya berdenyut sakit. Kembali? Apa (Name) masih mencintai Kai walaupun dia sudah menyakitinya.

"Kenapa? Apa kau masih menyukainya?" Tanya Hanma yang kalem walaupun jantungnya ketar ketir.

"Eh? Gak kok" jawab (Name).

Mendengar hal itu Hanma langsung tenang, tapi pria itu bingung mengapa (Name) ingin kembali.

"Tapi kenapa mau kembali?" Tanya Hanma.

"Hm? Habisnya aku kesal dengan Kai, jadi aku pengen balas dendam dengannya" jawab (Name).

"Kan aku bilang aku membantumu, jadi bersabarlah~" balas Hanma.

"Memangnya Hanma memberitahu apa rencanamu? Enggak kan? Aku tau harus bersabar, tapi aku ingin cepat-cepat lepas agar aku bisa hidup seperti manusia biasa" (Name) mempout pipinya.

Tangan Hanma berada di dagu (Name), jempolnya mengelus bibir lembut wanita itu. (Name) menggigit jempol Hanma, pria itu merona.

"Kau terlihat seksi jika seperti ini" goda Hanma yang menyingkirkan tangannya.

"Nye nye nye nye nye" ledek (Name).

Hanma hanya terkekeh kecil.

"Jadi rencanamu apa?" Tanya (Name).

"Jadi gini......"













13-09-21

Mine (Hanma Shuji)✓Where stories live. Discover now