Firs Step: What??

101K 2.7K 255
                                    

Hai hai ...
Di chap ini mungkin mengandung adegan yg 18+ ,, so jgn bilang klo XC blom kasi peringatan ya ...
Hope U enjoy it ^_^

Normal POV

Di sebuah kamar love hotel dengan penerangan yang minim ada dua orang pemuda. Yang satu sedang terbaring di atas tempat tidur, sedang yang lain sedang mengobrak-abrik tas kertas cukup besar yang terletak di sisi ranjang. Kedua pemuda itu tak lain adalah Yoshino dan Mahiro.

Mahiro mengeluarkan sebuah botol kecil berisi cairan dari dalam tas dan menuangkan sebagian isinya ke secarikkain yang didapatnya entah dari mana kemudian meletakkannya menutup mulut dan hidung Yoshino. Yoshino yang merasa sesak, meronta tanpa membuka matanya dan kemudian lemas, dia pingsan.

Setelah memastikan targetnya benar-benar tak sadar lagi, Mahiro memulai aksinya.

Pertama, Mahiro mengambil sebuah handcuff dari dalam tas. Setelah memposisikan Yoshino mendekati kepala ranjang, Mahiro mengikat kedua tangan Yoshino di tiang ranjang yang berada di atas kepalanya. Mahiro kemudian memakaikan penutup mata dan penutup mulut yang juga diambilnya dari dalam tas. Setelah puas dengan pekerjaannya, Mahiro kemudian membuka baju yang dipakai Yoshino.

"Shit"

Mahiro meruntuki kebodohannya sendiri. Seharusnya dia membuka baju Yoshino dulu sebelum memasangkan handcuff di tangannya. Sekarang dia harus melepaskan handcuff itu dulu agar bisa melepaskan pakaian Yoshino. Setelas membuka baju dan membuat Yoshino topless, Mahiro memasang kembali handcuff di pergelangan Yoshino. Mahiro kemudian bergerak ke bagian bawah Yoshino. Dia membuka zipper celana Yoshino, melepaskannya dan melemparnya entah ke mana. Mahiro juga melepas boxer serta celana dalam Yoshino, membuat tubuh putihnya kini terekspos tanpa ada sehelai benangpun yang menutupi.

Tak cukup sampai di situ, Mahiro kembali mengaduk isi tas yang tadi dibawanya dan mengeluRkan berbagai macam benda yang ada di dalamny kemudian mllettakkanya di samping tubuh diam Yoshino. Mahiro mengambil sebuah pengekang penis (ad yg thu bentuk x?) dan melilitkannya menutupi penis Yoshino. Mahiro juga memasukkan sebuah logam silinder kecil di lubang penis Yoshino. Tubuh Yoshino bergerak sedikit ketika merasakan benda panjang itu memasuki bagian sensitifnya.

Mahiro mengambil sebuah tongkat yg cukup panjang, merenggangkan kedua kaki Yoshino, kemudian mengikat kedua lutunya di masing2 ujung tongkat membuat selangkangan Yoshino terbuka lebar. Pemandangan ini membuat Mahiro semakin bernafsu. Mahiro kemudian mengambil seutas tali dan mengikat masing2 ujung tongkat, menariknya dan mengikatnya di tiang tempat tangan Yoshino sudah terikat terlebih dahulu membuat kaki Yoshino terangkat sedikit dan membuat lubang anusnya terlihat.

Mahiro mengambil vibrator oval yang sudah dikeluarkannya dari tas dan merekatkan satu di masing2 puting Yoshino. Mahiro kemudian mengambil vibrator berbentuk bola2 yang saling berkaitan, melemurinya dengan cairan entah apa kemudian memasukkannya satu per satu ke dalam lubang anus Yoshino. Mahiro juga merekatkan satu vibrator di batang Yoshino. Mahiro kemudian menyalakan semua vibrator yang telah dipasangnya secara bersamaan dan mengetur kecepatan getarnya di tingkat low.

Yoshino mulai bergerak gelisah karena sensasi asing yang dirasakan tubuhnya.sepertinya efek obat yang diberikan Mahiro mulai menghilang. Yoshino sepertinya sudah sadar lalu mulai berontak dan berteriak. Tapi sayang, teriakannya teredam penutup mulut yang telah dipasang Mahiro. Melihat itu, Mahiro tersenyum licik dan mengambil sebuah botol  dari dalam tas. Dia mengambil sebutir kapsul di dalamnya, memasukkannya ke dalam mulutnya sendiri, meneguk air, membuka penutup mulut Yoshino, dan meciumnya sebelum Yoshino sempat bersuara. Mulut Yoshino yang terbuka karena hendak berteriak, memberikan akses bagi Mahiro untuk mentransfer apa yang ada di dalam mulutnya ke dalam mulut Yoshino. Karena terkejut, Yoshino reflex menelan apa yang baru saja masuk ke dalam mulutnya dab terbatuk. Setelah memastikan Yoshino meneguk air dan obat itu, Mahiro melepaskan ciumannya dan memasang kembali penutup mulutnya.

"Nee~ Yoshino, kau tau apa yNgbaru saja kau telan?"

Yoshino berhenti berontak ketika mendengar suara Mahiro. Mahiro mengabaikannya dan terus berbisik di telinga Yoshino seduktiv.

"Kau tahu Apro*****c? Nah, kau tahu apa efeknya jika kau meminumnya?"

Sebuah senyum tersungging di bibir Mahiro.

"Mmmmmmnnnnhhhh!!!!"

TBC

Nah nah , sekian dlu chap kli ini.
Mean to voment?

Game (Zetsuen fic)Where stories live. Discover now