Feeling

103K 2.5K 35
                                    

Yoshino POV

"Love hotel?"

Aku memandang Mahiro dengan tatapan tak percaya. Bagaimana dia bisa memilih love hotel dari sekian banyak tempat sebagai tempat menginap? Alih-alih memberikan alasan yang logis, Mahiro justru melenggang memasuki gedung itu dengan santainya. Akhirnya, dengan sedikit tak rela, aku pun ikut memasuki gedung itu.

Setelah memeriksa beberapa kamar, akhirnya kami mendapatkan sebuah kamar kosong. Mataku menatap nanar pada ruangan yang akan menjadi tempat menginap kami malam ini. Interiornya benar-benar.... Uh, bagaimana aku mengatakannya. Entahlah.

Kami memeriksa kamar mandi dan aku sangat bersyukur kamar mandinya berfungsi dengan baik. Aku merasa sangat lelah dan badanku terasa lengket. Aku melirik Mahiro, dia terlihat santai.

"Mahiro, kurasa aku ingin mandi."

"Ah,baiklah. Kalau begitu aku akan mencari makanan. Ada yang kau inginkan?"

"Apa pun boleh"

"Baiklah, aku pergi dulu. Kalau ada seauatu telpon saja."

"OK"

Mahiro melenggang keluar kamar sambil menyunggingkan senyum tipis. Aku masuk ke kamar mandi. Kutanggalkan semua pakaianku dan kuletakkan di keranjang baju kotor. Aku mengisi bath tub dengan air panas. Sambil menunggu bath tub penuh, aku menggosok tubuhku dengan sabun dan membilasnya. Setelah bath tub penuh dan suhunya kurasa cukup, aku masuk ke dalam dan menenggelamkan tubuhku sampai dagu.

Mataku terpejam merasakan kenyamanan air hangat yang membuat tubuhku yang lelah menjadi rileks. Pikiranku melayang menuju Mahiro.

Sejak kami sampai di kota ini, dia bertingkah seperti biasa. Tapi, keputusan mendadaknya menjadikan love hotel sebagai tempat menginap itu aneh. Dan tingkahnya ketika meninggalkan kamar juga aneh. Mahiro bukan tipe yang akan tersenyum kecuali dia memiliki sebuah rencana aneh dalam otak jeniusnya itu. Tiba-tiba bulu kudukku berdiri memikirkan rencana apa yang ada di pikiran Mahiro. Entah kenapa aku memiliki firasat buruk tentangnya. Air hangatnya jadi terasa tak nyaman lagi.

Kuputuskan untuk berhenti berendam dan mengeringkan diri. Aku memakai piyama mandi milik hotel dan beranjak menuju tempat tidur. Aku tak bisa berhenti mengernyit ketika melihat tempat tidur di kamar ini. Kurebahkan tubuhku di atasnya. Tak perlu waktu lama bagiku untuk terlelap karena kelelahan.

TBC

Gomen, lagi-lagi very short chapter.
Jgn lupa vote+comment
^_^

Game (Zetsuen fic)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें