Second step : It's just a nightmare, isn't it??

92.6K 2.5K 58
                                    

Huaa ... Gomen ...

XC mnta maaf sma readers krna bru smpat update skrg ... >_

XC lg stuck sma krjaan XC di dunia nyata ...

Ok , ckup basa basi x ... Let's begin the story !

Yoshono POV

Gelap. Aku tak bisa melihat apapun. Tapi aku bisa merasakan pergerakan di dekatku. Tubuhku tak bisa bergerak. Mulutku bahkan dibungkam dengan sesuatu. Dan ada sensasi aneh menyelimuti seluruh tempat sensitif ku.

Ketika ku kira penutup mulutku akan terbuka, lagi-lagi bibirku dibungkam. Tapi, kali ini dengan sesuatu yang lembut dan basah. Tak hanya itu, aku menelan air yang berasal dari benda lembut yang mengunci bibirku. Sebelum otakku memproses apa yang baru saja terjadi, sebuah penutup mulut sudah membungkam mulutku, lagi. Lalu sebuah suara yang sangat ku kenal mengejutkanku dan membuatku berhenti berontak. Suara Mahiro.

"Nee~ Yoshino. Kau tau apa yang baru saja kau telan?"

Mahiro kemudian berbisik di telingaku, membuat darahku berdesir.

"Kau tahu Apro*****c? Kau tahu apa efeknya jika kau meminumnya?"

Jatungku berdetak semakin kencang mendengar nama obat yang baru saja ku telan. Tubuhku terasa semakin aneh.

"Mmmmhhhhhnnnnnn!"

Mahiro POV

Yoshino berusaha berbicara dan berteriak, tapi yang berhasil dikeluarkannya hanyalah gumaman dan pekikan tertahan. Tubuhnya bergerak-gerah berusaha melepaskan ikatan-ikatan yang mengekang tubuhnya. Aku hanya bisa tersenyum geli melihat Yoshino yang tak bisa berkutik. Bahkan dia tak bisa menggunakan otak jeniusnya itu untuk keluar dari situasi ini. Aku duduk di sampingnya dan mengawasi. Kunaikkan frekuensi vibrator di tubuh Yoshino.

Beberapa menit kemudian, Yoshino berhenti bergerak dan hanya terdiam. Wajahnya merah padam, tubuhnya bergetar, bibirnya mengeluarkan erangan kecil yang terdengar menggoda di telingaku, dan mataku tertuju pada sesuatu milik Yoshino yang sudah berdiri tegak dan basah oleh cairan bening. Melihat itu, milikku pun ikut berdiri.

Normal POV

Melihat Yoshino yang sudah berhenti berontak, Mahiro mendekati Yoshino dan melepaskan ikatan di kakinya, membuarkan kaki Yoshino terkulai lemah di atas ranjang. Rangsangan dari getaran vibrator dan obat yang telah diminumnya, membuat Yoshino merasakan tubuhnya terasa semakin panas dan lemah. Dari bibirnya yang tertutup tak lagi terdengar pekikan tertahan tetapi digantikan oleh erangan dan lenguhan erotis yang membuat Mahiro semakin bernafsu.

Game (Zetsuen fic)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum