Part 1 - Koma

8.4K 362 12
                                    

Kala itu, Mama Rossa belum bisa tidur. Entah mengapa ia punya firasat yang kurang baik terhadap anak dan menantunya, tapi entah apa itu.

RUANG MAKAN RUMAH ALDEBARAN
Pukul 23.30 WIB
     Mama Rossa tampak gelisah, ia terus kepikiran anak dan menantunya itu. Ia pun memutuskan untuk menelpon Aldebaran di ruang makan agar tidak mengganggu Papa Gunawan tidur.

On Telp
'Assalamualaikum. Halo Al..'
'Waalaikumsalam. Iya mah, kenapa? Kok mamah telpon aku malem-malem gini? Mama belum tidur?'
'Mama nggak bisa tidur Al, nggak tau kenapa mama kepikiran terus sama kalian. Kalian nggak kenapa-napa kan?'
Al terdiam.

'Al?'
'Everything was good? Semuanya baik-baik aja kan?'
Al menghela napasnya.

'M-mah..' ucap Al lirih.
'Kenapa Al? Why?'
'Andin mah, Andin..'
'Andin? Kenapa Andin? Dia baik-baik aja kan?'
'Andin masuk ICU mah, dia pendarahan hebat pasca lahiran.'

DEG

'Ya Allah, kok kamu nggak kasih tau mama Al? Kenapa kamu hadapi ini sendirian?'
'Aku nggak mau buat mama dan yang lain khawatir mah, apalagi ini udah malem. Pasti kalian juga capek dan butuh istirahat.'

'Aldebaran, listen to me. Keluarga itu diciptakan untuk saling menopang, saling berbagi cerita. Nggak semuanya harus kamu pendam sendiri Al, kamu itu manusia biasa.'
Al terdiam.

'Ya udah kalau gitu mama ke sana sekarang ya, mama temenin kamu. Kamu juga pasti belum makan kan? Mama masakin nasi goreng kesukaan kamu ya.'
'Mah, nggak usah mah, ini udah malem. Nanti yang jagain Lea siapa mah?'
'Kamu tenang aja Al, di rumah ada papa dan yang lain. Lagi pula Lea juga udah tidur.'

'T-tapi Mah, ini udah malem, mama istirahat aja ya..'
'Udah ya Al, mama masak dulu. Tunggu mama disana ya. Assalamualikum..'
'Waalaikumsalam. Mah.. Mah? Halo mah?'
Off Telp

'Ya Allah hamba udah cukup buat Andin menderita, sekarang hamba juga melibatkan Mama dan buat dia khawatir malem-malem begini. Hamba nggak becus jadi suami dan anak ya Allah..' batin Al.

.

Aldebaran tampak berjalan menyusuri setiap lorong rumah sakit dan menuju ke ruangan bayi. Sesampainya disana, ia hanya bisa melihat box bayi mungil itu dari pembatas kaca.

'Hai nak, kamu udah tidur ya? Tidur yang nyenyak ya nak, jadi anak yang baik. Doain mama ya biar cepet sembuh, supaya bisa ketemu dan main sama kamu.'
'Maafin papa ya nak, papa nggak bisa jadi papa yang baik untuk kamu. Papa yang buat kamu nggak bisa ketemu mama, papa yang buat kamu nggak bisa menyusui langsung sama mama. Papa nggak tahu harus gimana nak, cuma kamu dan kakak Lea yang bisa jadi penguat papa sekarang.' batin Aldebaran sambil menatap sendu ke arah box bayi bertuliskan Azkanio Nabiel Alfahri itu.

Selesai ia berbicara dengan Azka di depan ruangan bayi, ia berjalan kembali ke arah ruang ICU. Namun langkahnya terhenti sejenak dan ia duduk di sebuah kursi tunggu rumah sakit.

~~~~~

RUANG TAMU ALDEBARAN
Pukul 23.50 WIB
'Mah?' ucap Roy yang baru pulang dari arah pintu depan.
'Roy? Kamu udah pulang?' jawab Mama Rossa dari arah meja makan.
'Iya mah, maaf ya aku pulang malem, tadi agak macet soalnya.'
'Iya nggak apa-apa sayang, yang penting kamu baik-baik aja.'

Bersenyawa 2 -Aldebaran & Andin-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang