♧2♧

46 9 0
                                    


{Name} menjadi sangat senang karena ia bisa mendapatkan pekerjaan yang pas dengan jurusan yang ia ambil itu. Dengan sigap dan perasaan yang senang ia mengikuti sang atasan ke dalam ruangannya. {name} melangkah pelan dan menutup pintu ruangan tersebut.

"Silahkan duduk,{Name}" ucap Artem.

"B-baik,Artem-san"

"Tadi aku baru saja mendapat masalah baru. Kasus tentang penculikan anak. Sesuai biodata anak ini berumur delapan tahun ia sudah tak kunjung pulang sejak tiga hari yang lalu" ucap Artem. " lokasi ada di sebuah gang sempit. Tempat itu adalah TKP nya.

"Jadi aku minta kau lah yang turun ke tempat itu tenang saja aku akan menelfon temanku untuk menemanimu menyelesaikan kasus itu" ucap Artem.

"Oh,seperti itu. Saya mengerti serahkan semua pada saya,Artem-san" ucap {Name}.

"Tapi tetap harus ku pantau dari hasil laporan mu ya" jawab Artem lagi.

"Baiklah,sesuai keinginan Artem-san" ucap {Nsme} dengan sopan.

"Jangan seformal itu padaku anggap saja aku temanmu" jawab Artem. Sedangkan {Msme} hanya mengangguk-angguk

"Jadi,kapan aku bisa pergi ke TKP,Artem-san?" Ucap {Name} tiba-tiba.

"Mungkin besok,karena kau kesana akan ditemani oleh salah satu temanku,mungkin dia hari ini sibuk maka dari itu aku jadwalkan besok" jawab Artem.

"Oh begitu,baiklah aku mengerti"

"Oh iya,hari ini aku akan mengajak mu keliling beberapa tempat yang hari kau ketahui"  ucap Artem sambil berdiri. {Name} dengan cepat berdiri mengikuti Artem dari belakang.

{Name} berjalan dengan kepala yang tertunduk. Jujur saja {Name} sangat canggung terhadap atasan-partner nya itu karena baru pertama kali ia melihat atasan sebaik dan sesantai itu pada bawahannya.

Artem sedari tadi terus berjalan dan berjalan sampai ia menyadari sesuatu dimana sang bawahan-teman nya itu berada di belakangnya dan kepala yang tertuduk.

Artem sendiri hanya menggeleng-gelengkan kepala dan menghampiri sang perempuan.

"Aku mengajakmu untuk berkeliling agar kau bisa melihat ruangan dan tempat-tempat yang ada disini jika kepalamu terus tertunduk bagaimana cara kamu melihat secara keseluruhan dengan baik ?" Ucap Artem.

"A-"

"{Name}-senpai~" panggil salah sari anggota yang ada disana.

"{Name}-senpai selamat datang di Law Themis kenalkan aku Kiki, Kiki Bhenett" ucap Kiki sambil tersenyum cerah.

"Terima kasih,Kiki" ucap {Name} segan.

"Hee~,{Name}-senpai kenapa malu-malu seperti itu...hehe tidak apa-apa nanti suatu saat {Name}-senpai akan terbiasa oh ya jangan malu-malu atau merendahkan diri pada Artem-san ya..kalau dia bandel kamu jitak saja kepalanya,tenang saja atas izin ku dan Celestine-san diberikan" ucap Kiki.

"Contoh anggota yang tidak pantas dicontoh,{Name} jangan dengarkan dia"

"B-baiklah,Artem-san"

"{Name}-senpai kenapa mematuhi kata-kata Artem-san..ayolah sesekali kita mengerjai Artem-san"

"Maaf,tapi belum waktunya istirahat jadi aku tidak bisa bercanda untuk saat ini" ucap {Name} pelan. {Name} yang mengatakan itu membuat Kiki sedih dan cemberut.

"Kiki,setelah semua selesai aku janji aku akan bermain dan menghabiskan waktu denganmu" ucap {Name}.

"B-benarkah.."

"Un,iya" ucap {Name} sambil mengangguk.

"Sudah selesai mengobrolnya ? Aku masih haris membawa {Name} mengenal tempat-tempat yang ada disini"

"Baiklah" ucap Kiki.

Dan setelah Kiki mengatakan itu {Name} melambaikan tangan dengan pelan dan hal itu pun dibalas oleh Kiki.

{Name} sudah sedikit terbiasa dengan keadaan disini melihat anggota-anggota yang ada di tempat itu sangat ramah dan murah senyum. Akhirnya {Name} pun menaikan kepala nya dan menarik ujung bibirnya dan menaikkan nya dan mulai berjalan beriringan dengan Artem.

{Name} berjalan sambil menengok ke kiri dan kanan,{Name} berjalan sambil terkagum melihat isi kantor Law Themis sangat lah bagus dan membawa energi positif. Artem yang menyadari {Name} tersenyum pun ia lega.

"Kau sudah terbiasa disini maka dari itu anggap semua anggota disini adalah temanmu termasuk Celestine"

"Terima kasih,Artem-san"

"Dan tempat terakhir yang sering kukunjungi adalah tempat istirahat atau bisa dibilang tempat aku meminum kopi" ucap Artem sambil menunjuk arah itu.

"Ayo masuk,disama pasti ada Celestine" ucap Artem lagi.

{Name} pun mengetuk pintu dan membuka pintu dan melangkah kaki nya ke ruangan itu disana terlihat bahwa sang wanita berambut ungu dengan mengenakan baju kemeja warna putih dengan rok sepan berwarna hitam. Sang wanita itu sedang meminum kopi dengan santai.

"Permisi,Celestine-san"

"Ah,{Name} kemari kemari ayo duduk" ucap Celesetine sambil menepuk-nepuk kursi yang ada di sebelah nya.

"Bagaimana bekerja dengan Artem ? Apa dia jahat padamu ?" Ucap Celestine sedangkan yang sudah diomongi pura-pura tidak mendengar dan fokus membuat kopi.

"Tidak Celestine-san,Artem-san baik kok"

"Apa kau yakin ?" Tanya Celestine

"I-iya,Celestine-san"

"Baiklah,ingat ya kalau Artem melakukan yang tidak-tidak jangan segan-segan kau beritahu aku ya"

"Baiklah,Celestine-san"

"Hehe,iya"

"Kau dengan Kiki sama saja ya.."

"Sudah sudah jangan ribut,Celestine-san,Artem-san"

"Iya,{Name}" ucap Celestine dengan lembut.

"Oh ya {Name} bagaimana dengan perencanaan kasus pertamamu ?"

"Artem-san bilang kalau besok aku akan pergi dengan temannya" jawab {Name}.

"Oh begitu..ya ya baiklah semangat ya"

"Terima kasih banyak,Celestine-san"

Celestine,Artem,dan {Name} asyik mengobrol sampai tiba-tiba ada langgilan ponsel dari {Name}

"Mohon permisi" ucap {Name} dengan cepat dirinya keluar dan mengangkat telefon itu.

"Moshi moshi" sapa {Name}.

"Ini {Name} kah ?" Ucap seseorang di telefon itu.

"I-iya" jawab {Name}

"Aku jaehee..maaf menganggu tapi kami menerima tenaga mu di RFA kau bisa datang sekarang" ucap Jaehee.

"M-maaf,tapi aku sudah mendapat pekerjaan lain" jawab {Name} dengan gugup.

"Pekerjaan dimana itu ?" Ucap Jaehee dengan tegas.

"...Law Themis"

"......."


To Be Countinued.....

Ichiji tekina kōfuku || Tears Of Themis x Mystic Messager x reader Où les histoires vivent. Découvrez maintenant