Blue 4

462 101 42
                                    

💙🤍

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

💙🤍

"AAARRGGHHH!!!" Joohyun berteriak seperti orang kerasukan saat sudah berada di dalam apartemennya.

Jungkook yang setia menemani hanya diam jauh beberapa langkah di belakang dengan sepasang mata bulatnya memperhatikan Joohyun yang sedang melampiaskan kemarahan sembari membanting beberapa barang pecah belah di ruang tamu. Lalu, saat Jungkook melihat Joohyun hampir menginjak pecahan beling, dirinya pun mendekat dan menahan perempuan itu agar tidak terluka.

"Lepaskan!" Joohyun memberontak meminta lepaskan pergelangan tangannya yang di genggam oleh Jungkook. Tapi kemudian, Joohyun mendorong tubuh Jungkook hingga jatuh terduduk dan telapak tangannya terkena beling yang berserakan di lantai.

"Ak..." Jungkook meringis sembari mengangkat tangan yang mengalirkan darah segar sampai siku serta pecahan beling tertancap di telapaknya.

Joohyun syok hingga tidak tau harus bagaimana. Dirinya hanya bisa menatap Jungkook yang langsung bangkit berdiri dan berujar dengan senyuman, "Gwaenchanayo, ini tidak sakit."

Lantas Joohyun buru-buru membuka laci-laci meja dan menemukan kotak P3K yang sudah disediakan sang manajer. Tanpa bicara apa-apa, Joohyun duduk di sofa dan membuka kotak obat itu. Tapi, Jungkook cuman bisa berdiri sambil meringis.

"Duduk." ujar Joohyun dengan nada memerintah.

"Ne?" ulang Jungkook yang mendapatkan tatapan Joohyun serta perintah sekali lagi, "Duduk."

"Ne." Jungkook pun duduk di sebelah Joohyun dengan gerakan agak canggung. Posisi mereka cukup jauh sekitar sepuluh jengkal membuat Joohyun yang sudah menyiapkan obat merah serta perban pun akhirnya mendekat dan mulai membersihkan darah di tangan Jungkook yang sempat menolak, "Aniyo, biar aku saja."

"Sudah diam. Ini juga karena ku." balas Joohyun yang akhirnya membuat Jungkook diam disertai ringisan kesakitan saat pecahan beling yang tertancap diambil penuh hati-hati. "Yaaa apa harusnya kau ke rumah sakit? Kalau dibiarkan, kau akan terkena infeksi." ujar Joohyun sambil teliti mengobati tangan Jungkook.

"Ne, aku akan ke rumah sakit nanti. Terpenting, sudah dilakukan pertolongan pertama. Apalagi yang mengobatinya adalah Irene yang cantik." ucapan Jungkook membuat Joohyun yang sedang menggunting kain kasa pun menoleh, menatap Jungkook yang malah tersenyum padanya.

"Kau senang?" tanya Joohyun heran dengan pengawalnya yang malah kelihatan senang.

"Aniyo," senyuman yang tadi menghias wajah Jungkook seketika menghilang, "Bukan maksudku."

Joohyun tanpa ekspresi pun kembali pada aktivitasnya dan mulai menggulung telapak tangan Jungkook dengan kain kasa sambil berujar pelan, "Mianhae, tidak seharusnya aku bersikap kasar di saat aku tidak bisa mengontrol kemarahanku."

Blue and GreyWhere stories live. Discover now