Jeno tetap bungkam,dia tak peduli toh Haechan bukan tipikal orang yang mudah marah,Jeno memang baru mengenal Haechan tapi Jeno tau anak itu tidak mudah marah. jadi lebih baik ia diam.

Ketika Jeno melihat kearah jendela dia melihat Jaehyun yang berjalan agak sedikit cepat,"mau kemana tuh"

"Siapa?" Tanya Haechan

"Bang Jaehyun"

"Eh tuh bang Jungwoo juga ngikutin bang Jaehyun liat dah,aneh banget sih abang sepupu lo"

"anehan lo kali."

-
-
-

"Mau apa lagi? ga puas lu?"

Kalian tentunya tau siapa yang mengatakannya dan kepada siapa dia berkata.

"Jaehyun..aku salah apa sih sama kamu,selama 5 bulan ini kita baik baik aja tapi 2 minggu terakhir kamu cuek banget."

Jaehyun hanya bisa berdecih dengan tatapan menusuk,"Aku aku, dangdut lu."

Naeun kini mencoba menarik lengan Jaehyun namun langsung Jaehyun tepis. "Berenti. gua kira selama ini gua kasih lu waktu buat mikir ternyata lu sama aja."

Jaehyun kemudian mulai mendekat dengan tatapan yang mengintimidasi membuat Naeun terpojok. Jaehyun kemudian menyentuh kepala Naeun dengan satu jari kemudian ia dorong jari itu,"Pake otak lu. lu pikir gua ga tau? gua tau Lee Naeun. gua tau lu cuma manfaatin gua."

"Jae.."

"Jangan sebut nama gua pake mulut kotor lu itu. gua rasa ini udah jelas. kita selesai."

Jaehyun membalikkan badannya tapi Naeun kembali menahan tangannya,Jaehyun kemudian berbalik dengan gestur seperti akan memukulnya.

"Jaehyun!"

"Jungwoo?"

Jaehyun pun tak jadi memukul Naeun,Jaehyun menatap Jungwoo dengan kesal. mengapa anak itu bisa ada disini,Jaehyun kemudian pergi meninggalkan Naeun dan juga Jungwoo yang berada di belakang tembok.

Jungwoo mengejar Jaehyun,dan menyisakan Naeun sendirian di bawah pohon.

-
-
-

Jungwoo kira Jaehyun akan pergi jauh, ternyata Jaehyun sekarang hanya duduk di warung,ya walaupun jaraknya dengan sekolah agak jauh tapi untung saja Jungwoo bisa mengejar Jaehyun yang sama sama berlari,karna tentu saja motor Jaehyun ada disekolah.

Jungwoo sudah berada disampingnya,cape.

"Kalo cape ngapain ngejar gua." Seolah tau apa yang Jungwoo katakan,Jaehyun tiba tiba saja membuka mulutnya.

Setidaknya Jungwoo tau bahwa Jaehyun masih mengetahui cara membuka mulutnya.

"Bu,minuman 2 ya,es nya banyakin aja gapapa" Pinta Jungwoo pada pemilik warung.

"Siapa yang nyuruh lu ngikutin gua."

"Sorry kalo gue mungkin udah ganggu privasi lo,tapi gue cuma gamau lo kenapa kenapa"

Jaehyun nampaknya lebih santai sekarang,ya kelihatannya saja begitu tidak tau dengan hatinya.

Minuman keduanya datang,Jungwoo langsung meminum nya. Jaehyun juga.

"Yaudah lo kalo mau marah sama gue,silahkan. gue cabut duluan,gue mau ke kelas,yang penting gue udah tau lo ga kenapa kenapa."

Jungwoo pergi,Jaehyun sama sekali tak menghalangi nya. Jaehyun terlalu terbenam dengan perasaan nya sendiri,dia selalu bertanya tanya kenapa Jungwoo selalu mau mendengarkan ceritanya,tapi bahkan Jaehyun sangat sulit untuk menemukan waktu luang untuk Jungwoo.

Pernah saat itu,11 bulan lalu Jungwoo tengah berduka atas kehilangan ayah nya Jaehyun bahkan tak sempat memberikan bahu nya untuk Jungwoo. padahal waktu itu Jungwoo benar benar membutuhkan seseorang,tapi saat itu Jaehyun sibuk mendekati Naeun. membuatnya lupa akan teman temannya.

Bahu Jaehyun terperosot kebawah,dia menyesali segalanya,menyesali telah menyukai Naeun,menyesali telah mengabaikan teman temannya apalagi Jungwoo..Jungwoo itu anak baik.

Tapi entah untuk keberapa kalinya Jaehyun kembali tak bisa menahan Jungwoo untuk tetap berada disisinya.

-
-
-

Jungwoo berjalan menuju kesekolah sambil menangis,Jungwoo tak tau kenapa dia menangis bulir air putih itu terus menetes dari matanya walau sudah ia halau,masih saja turun.

"Yah..anak ayah suka cowo yah..ayah pasti malu" Saat mengatakan itu kaki Jungwoo lemas seperti memintanya untuk duduk disisi trotoar.

Jungwoo duduk dipinggir jalan sambil menatap keatas langit berharap ayahnya bisa mendengar keluh kesah nya.

"Yah,mama sekarang ini baik baik aja. mama selalu perhatiin Jungwoo,ayah jangan khawatir Jungwoo ga akan ngecewain mama. Jungwoo bakal lupain perasaan Jungwoo,demi mama."

Tapi jika dipikir pikir Jungwoo bahkan belum sempat memulai kisah nya bersama Jaehyun,tapi ia bersyukur dia bisa sadar bahwa yang ia lakukan bukan lah hal yang bisa membuat orang tua nya bangga.

Jungwoo tau mereka pasti akan sakit hati ketika melihat putranya ternyata menyukai seorang pria.

Jungwoo kemudian berdiri dan berlari secepat yang ia bisa agar angin angin itu bisa membuat matanya kering.

-tbc

ga jelas tapi gapapa:b


How About You | JAEWOOWhere stories live. Discover now