1. Walikelas Ceria

Start from the beginning
                                    

 
    Jaemin menggigit lidahnya, "jahat sekali." Dia yang bukan tujuan dari olok olok itu merasa saja sangat tersinggung. Apalagi yang berteriak di akhir, bisa bisanya mereka membawa bawa duka seseorang untuk bercanda?

    Karena tak tahan, dia masuk ke dalam sambil membanting pintu hingga kaca jendela ikut bergetar dibuatnya. Dia lantas menarik perhatian seluruh siswa itu. Dia meletakkan buku yang dia bawa di atas meja dengan kasar hingga tercipta bunyi keras yang memekakkan telinga.

  "Siapa lu, hah?" Tanya mereka.

  "Perkenalkan, saya Arjuna Jaemin Nasution. Walikelas baru kalian." Jawab Jaemin.

    Sesaat hening sebelum suara tawa memenuhi kelas. Mereka sungguh terang terangan saat menghina keberadaan Jaemin yang mengaku sebagai walikelas baru mereka.

  "Jangan melawak! Apakah Kepala Sekolah bodoh itu yang ngasih lu kerjaan?! Mending lu jadi laki laki panggilan aja!" Teriak salah seorang berdiri dari duduknya, menghampiri Jaemin dan merangkul pundaknya.

  "Jadi PSK juga bisa—" Siswa itu berhenti bicara ketika Jaemin hampir menusukkan ujung pulpen lancip pada bola matanya.

  "Karena hari ini adalah hari pertama saya mengajar, kita akan mengisinya dengan perkenalan saja. Untuk kedepannya, mohon kerja samanya." Lanjut Jaemin dengan muka cerahnya.

.

    Jaemin terbangun pukul empat pagi, dia menatap kanan kiri sedikit linglung, dia terdiam cukup lama hingga semua nyawanya terkumpul dalam raganya. Dia bangun dan pergi untuk mandi, sholat subuh, dan mengenakan pakaian yang sekiranya sopan untuk seorang tenaga kependidikan baru.

    Dia menuju dapur, berniat memasak sarapan, namun sebuah piring berisi nasi goreng telah tersedia di atas meja makan lengkap dengan kopi hitam kesukaannya. Ada note yang ditempel di dekat piring itu.
 
  
Dari Hyunjin kesayangannya Nana ^^
Makan yang banyak
Semangat hari ini!
 
 
    Jaemin ketawa geli membaca pesan itu. Hyunjin sekarang ada di stase terakhirnya, yaitu pediatri, berangkat sebelum matahari terbit dan pulang tengah malam udah jadi rutinitas barunya. Walau bikin Jaemin kesepian, dia nggak bisa protes. Lagian dokter muda itu selalu punya cara buat bikin Jaemin naik moodnya, salah satunya ya ini, nulis note konyol kayak gini.

    Selepas sarapannya habis, Jaemin segera keluar dari rumahnya dan berjalan menuju SMA 7 Puncak. Namun dia memiliki rutinitas tambahan ketika berangkat ke sekolah mulai hari ini. Sampai di depan rumah besar dengan pohon mangga di halaman depan itu, Jaemin menyapa seorang ners yang tampak sedang bersiap untuk berangkat ke rumah sakit.

  "Pagi, Kak." Sapa Jaemin.

    Pemuda menggemaskan itu menoleh dan tersenyum lebar—menunjukkan gigi kelincinya yang menambah kesan manisnya. "Pagi, Jaemin! Syukur banget kamu udah sampai.. aku tadi bangun kesiangan, jadi belum sempat bangunin si Hongjoong, tolong bangunin, ya?"

    Jaemin tertawa, "siap!"

     Setelah kepergian Jungwoo yang menaiki bus, Jaemin masuk ke dalam rumah Zahuwirya. Di meja makan tampak Moonbin sedang memasak sementara Juyeon sedang memainkan hp-nya. Keduanya menyapa Jaemin dan anak itu mengangguk ramah. Tanpa Jaemin sadari, dia seakan telah berbaur dengan keluarga Zahuwirya semenjak dia ditinggal minggat teman temannya, kakak kakak itu baik banget sama dia, bahkan Jaemin merasa jika rumah besar itu adalah rumahnya sendiri.

    Sampai di depan kamar Hongjoong, Jaemin tak lagi mengetuk pintunya, percuma, Hongjoong nggak bakal denger. Jadi dia langsung masuk  dan menggelengkan kepala ketika melihat pemuda itu masih tertidur lelap dengan selimut yang menutup seluruh tubuhnya.

[✔] Klub 513 | Universe | Ep.3 : ArjunaWhere stories live. Discover now