Bab 29

21.6K 3.6K 236
                                    

Halo semua...

Aku tahu kalian pasti kecewa dengan bab sebelumnya, tapi ini sudah alurnya guys. Sebelum aku bikin cerita ini aku udh pikirin akhirnya, dan inilah akhirnya:)

Untuk ending tenang aja, aku bikin happy ending kok😀

Jangan lupa vote dan berikan tanggapan kalian untuk bab 29 ini❣️
Vote dong, jangan baca aja;v ga kasian sama author? Aku udh up setiap hari loh ini😌 bukannya apa-apa, aku juga butuh vote kalian sebenernya:(

...

Keesokan harinya...

Fio duduk dilantai sekarang. Dia duduk didepan pintu kamar mayat di salah satu rumah sakit disana, pandangannya begitu kosong dengan air mata yang terus mengalir dari mata cantiknya itu.

Papanya pergi sangat jauh sekarang.

Ternyata Vittori juga mati, sama seperti Alberto. Pria itu mati karena peluru yang menembus jantungnya. Messi juga duduk di samping Fio. Mereka masih tidak percaya dengan semua ini.

Jack mendekat kearah Fio lalu menepuk pundak Fio.
"Kau harus kuat Fio, demi papamu" ucap Jack.

"Papa pergi meninggalkanku uncle Jack, papa pergi dan mengingkari janjinya lagi padaku" ucap Fio sembari menatap pamannya itu dengan air mata yang mengalir deras itu.

Jack langsung memeluk Fio disana. Fio langsung menangis sejadi-jadinya lagi disana, hatinya sungguh sakit sekali sekarang. Orang yang dia cintai dan dia punya disini sudah pergi meninggalkan dirinya disana.

Kabar jika sang Godfather meninggal sudah tersebar ke seluruh dunia dengan cepat. Anak buah Alberto yang sedang berada di luar negeri langsung kembali ke Italia setelah mendekat kabar jika capo mereka mati. Sekutu dan teman-temannya papanya juga datang ke Italia.

"Kita harus menguburkan papamu Fio" ucap Jack.

"Tidak boleh!!!!" Teriak Fio.

Fio mulai histeris lagi sekarang, dia langsung berdiri dan masuk kedalam kamar mayat lalu mengunci pintu itu.
Dia melihat mayat papanya yang sudah dibersihkan oleh dokter kemarin, tubuhnya sudah membiru dan dingin.

Sedingin es.

"Papa, ini Fio... Ayo bangun, jangan tidur lagi" ucap Fio dengan bergetar.

Jack dan yang lainnya terus menggedor-gedor pintu itu. Mereka berteriak pada Fio untuk membuka pintu itu, tapi Fio tidak mendengarnya. Dia ingin bersama papanya disana.

Fio duduk dibawah brankar papanya disana. Semua kenangan bersama papanya terus datang dalam pikirannya. Waktu papanya tersenyum manis padanya, papanya yang selalu mendukung Fio, papanya yang selalu melindunginya dan papanya yang selalu menyayanginya. Sekarang Fio tidak bisa melihat semua itu lagi.

"Mama, papa jahat. Papa ninggalin Fio buat nyusul mama kesana, terus Fio sama siapa disini? Fio sendirian" ucap Fio.

Lalu pintu terbuka karena Jack meminta kunci cadangan pada petugas. Anak buah Alberto melihat nona mereka duduk disamping brankar bos mereka disana.

Jack langsung memeluk Fio lagi disana, dia menenangkan gadis itu.
"Jangan seperti ini Fio, kita harus memakamkan jasad papamu" ucap Jack.

"Baiklah, papa harus beristirahat sekarang. Papa Fio, pria hebat di dunia dan pria yang Fio cintai... Sekarang papa sudah tenang bukan?" Ucap Fio.

Anak buah Alberto keluar karena tidak sanggup melihat itu, hati mereka juga sakit melihat bos mereka terbujur kaku disana.

"Ya, papamu sudah bebas sekarang. Dia pasti sudah tenang" ucap Jack.

I Was Born As The Mafia Lord's DaughterWhere stories live. Discover now