Happy Reading...
"Gaeun, kau tak ikut ke lapangan?" suara itu membuyarkan lamunanku. Aku mengangguk dan berdiri.
"Mari" ucap ku singkat. Aku dan Hari pergi menuju lapangan. Jadwal hari ini adalah olahraga.
Ahh iya, aku dan Hari sudah dua bulan berteman. Aku sangat bersyukur berteman dengannya. Dia sangat berbeda dari yang lain. Saat semua memandangku aneh, hanya dia yang memandangku sempurna.
"Kau itu teman terbaik bagiku Gaeun!" itulah kata penyemangat nya yang selalu terlontar kala aku disisihkan.
"Semua sudah berkumpul?" suara guru laki-laki itu membuat semua murid yang ada di lapangan menjawab dengan kompak. "Ya, pak guru"
"Baiklah mari kita melakukan pemanasan terlebih dahulu"
Semua murid melakukan apa yang diperintahkan oleh guru itu. Tidak termasuk Hyunwoo, entahlah dia kemana. Aku rasa tadi dia berada disamping ku.
"Ada apa Gaeun?" suara Hari membuatku menoleh padanya.
"Ah, Hyunwoo menghilang" balasku. Hari hanya mengangguk mengabaikan Hyunwoo. Tak seperti biasanya, Hari akan sangat cerewet jika menyangkut tentang Hyunwoo. Ntahlah mungkin dia lelah.
Sebenarnya aku sedikit ragu tentang hubungan mereka berdua. Seperti sepasang kekasih, tapi aku sungguh sangatlah tak yakin mengenai itu.
"Permisi pak" seorang murid memanggil guru olahraga itu. Semua murid menoleh ke arah sumber suara termasuk aku dan Hari.
Terdengar suara bisik-bisik dari mulut siswi kelas kami. Aku juga sedikit terkejut saat murid itu menoleh ke arahku dan Hari. Pasalnya aku mengenali dirinya.
Aku menoleh kearah Hari. Ternyata ia sedang menatap kagum murid tadi.
"Baiklah permisi pak, dan terimakasih" ucap murid itu dan segera pergi meninggalkan lapangan.
"Teruskan anak-anak" semua murid berhenti ber bisik-bisik dan melanjutkan apa yang dilakukan tadi.
•-🌧🌧🌧-•
"Kita berpisah disini, sampai jumpa Gaeun" ucap Hari sembari melambaikan tangan nya. Ku balas hanya dengan senyuman dan juga lambaian tangan.
Aku berjalan ke arah halte bus terdekat. Namun belum sampai aku di halte bus, hujan pun turun. Yaa,,sedari tadi langit nampak sangat gelap karna mendung. Aku segera mengambil payung yang sengaja aku simpan dalam tas ku.
Aku tak sengaja melihat seekor kucing yang kehujanan di sisi sebuah gang.
"Kau baik-baik saja?" tanya ku, dan tentu saja sang kucing hanya mengeong. Aku meletakkan payung ku di atas kucing itu. "Jaga dirimu" ujarku dan berdiri lalu pergi meninggalkan kucing yang bagiku sangat imut itu.
"Dingin sekali" gumamku. Tanpa aku sadari air hujan yang menetes sama sekali tak mengenai tubuhku.
Aku mendongak, 'payung?' batinku. Lantas aku menoleh dan mendapati seorang pria tengah berbagi payung denganku.
Ia nampak tersenyum, "Pakailah ini, kau basah karna hujan" suara nya terdengar lembut. Hatiku sedikit berdesir.
Tanpa sadar aku menerima payung itu. "T-terimakasih" ucap ku ragu, entah apa yang ada dipikiran ku.
Ia nampak tersenyum, lalu pergi. "Tapi kau tak menggunakan jaket atau-"
Wushhh
Ucapan ku terpotong kala angin kencang menerpa wajahku, reflek saja aku menutupi wajahku.
"Kau tak-" ucapan ku tergantung lagi. "Sudah pergi? Secepat itu?" tanyaku sendiri.
Aku melihat sekeliling, berusaha mencarinya. Namun sama sekali tak menemukan keberadaan nya.
Aku memutuskan untuk kembali berjalan menuju halte bus dan segera pulang kerumah. Aku harus segara membersihkan diri. Jika tidak aku akan sakit, benar bukan?
Tbc-!!
Papayy,, sampai ketemu dichat lanjut nha :D
👇🏻 coba tekan :v,,, wkwkwk. Maksih prend
YOU ARE READING
Under Rain • Shinbi's House • [End]
Fanfiction[Tidak bermaksud merubah alur cerita shinbis house, hanya cerita imajinasi author] 13+ di beberapa chapter, mohon kebijakan pembaca:). Gaeun Lee, gadis cantik, namun terkenal pendiam disekolah. Pulang sekolah, tak sengaja ia bertemu dengan pria tam...
![Under Rain • Shinbi's House • [End]](https://img.wattpad.com/cover/282918128-64-k669426.jpg)