Part 12 : Master Citra Vs Mito Korohachi

9 0 0
                                    

Suasana tegang, kami semua ketakutan. Dia, meskipun wajahnya sudah berubah menjadi pria dengan tampang ramah, tetap saja, tangannya yang enam serta memegang topeng itu menyeramkan. Master Citra berusaha tenang menghadapi makhluk itu. Dia, Mito Korohachi, begitu katanya, siapa dia sebenarnya? Masih banyak yang belum aku ketahui tentang Makhluk Fantasma. Pertama, dia berbeda dari makhluk Fantasma di hari itu. Waktu itu, Makhluk Fantasma hanya nampak seperti monster, tidak berbicara, dan nampak tidak punya kesadaran, hanya menyerang tak tahu arah. Sementara dia, dia terlihat punya kesadaran, serta nampak sangat cerdas.

"Apa maksudmu ingin menciptakan kehidupan baru?" Master Citra menanyakan tujuan yang ia maksud.

Dia tertawa, hanya sekejap, "Dunia ini sudah kacau, dipenuhi oleh makhluk-makhluk perusak. Lihatlah, bumi semakin kotor, sampah berserakan, pembunuhan, kasus biadab, perkelahian, egois, saling iri, sombong. Kalian semua manusia, membuat dunia ini gelap oleh hal-hal Negatif seperti itu."

"Maksudmu dengan menciptakan kehidupan baru, apa yang kau inginkan dari manusia?" Tanya master Citra lagi.

"Membunuh mereka, melenyapkan seluruh manusia di muka bumi." Ia nyengir jahat. Matanya melebar, "Kalian penghuni sekolah Teratai Hitam pastinya sudah tahu akan hal itu bukan? Kalian bisa melihat banyak roh-roh gelap bergentayangan di sekitar manusia, menjadikan semuanya nampak suram. Gelap. Bukankah itu menjijikkan?"

"Tapi, bukankah mereka adalah sejenis seperti kamu? Apa maksudmu menjijikkan?"

Dia kembali tertawa, "Tolong jangan salah paham, bukankah kalian sudah tahu bahwa roh-roh makhluk Fantasma tercipta dari pikiran negatif manusia? Yang artinya, semakin banyak manusia berpikiran negatif, maka mereka akan semakin banyak. Di satu sisi, mungkin baik, agar proses kehancuran manusia semakin tinggi. Tapi, di satu sisi, mereka menyebalkan, karena kau tahu, aku bukan makhluk Fantasma ataupun manusia. Aku adalah manusia yang menjelma Fantasma."

"Aku tahu itu, seluruh Makhluk Fantasma merasuki manusia yang berpikiran negatif untuk mengacau."

"Kalau salah paham lagi, master, aku memang perwujudan makhluk Fantasma, namun aku punya kesadaran sendiri. Bukan Makhluk Fantasma yang merasuki aku, tapi aku sengaja memasukkan mereka ke diri sendiri, aku bersekutu dengan mereka."

Mataku terpelotot. Dia? Dia manusia yang sengaja bersekutu dengan Fantasma?

"Apa-apaan dia?" Hani mendesis.

"Heh, dasar pecundang." Master Citra berkata santai. "Kau bilang roh-roh melayang itu menjijikkan? Sementara kau justru bersekutu dengan mereka? Astaga, bukankah dirimu lebih menjijikkan berkali-kali lipat?"

Di nyengir, "Wah-wah-wah, teorimu bagus juga rupanya. Tapi, tenang, aku tidak akan marah, wajah ini membuat kepribadian ku lebih menyenangkan."

Kami menatap wajahnya. Apa maksudnya?

Ia mencopot wajahnya, menggerakkan tangan, memasang satu topeng lainnya. Mata kami terbelalak, sekarang wajahnya berubah, kali ini seperti pria galak.

"Sialan kau, kau mengejek aku lebih menjijikkan? Akan kubunuh kau ... Akan ku bunuh kau ..." Nada suaranya juga berubah, menjadi lebih tinggi, emosi nya meledak.

"Aku sudah membunuh ratusan manusia. Kali ini, adalah anggota Teratai Hitam bisa aku jadikan korban." Di tangannya yang tidak memegang topeng memunculkan cahaya, secepat kilat mengarahkannya ke arah kami.

Gawat.

Dia mulai memberikan serangan.

Kami memejamkan mata, mengelak pun mungkin tidak sempat. Bahaya, kami bisa celaka.

Duarr !!!

Terdengar letupan di depan. Kami membuka mata. Ada sebuah dinding transparan mengelilingi kami, kami berada di dalam kotak transparan, sama seperti kotak buatan Mito, tapi ini versi lebih kecil. Suara letupan barusan merupakan serangan Mito yang dihalangi dinding kotak.

"Kalian tetap di sana, dia bukan tandingan kalian." Rupanya master Citra melindungi kami dengan barier berupa kotak transparan ini. Master Citra benar, dia bukan tandingan kami, auranya berbeda, jika kami membantu, kami hanya akan menjadi penghalang.

Makhluk bernama Mito itu berbalik menyerang master Citra, dia melesat maju, pergerakannya cepat, pukulan dengan tangan kosong. Jika diperhatikan, dia menyerang dengan hanya menggunakan tangan yang tidak memegang topeng, tapi pukulannya sangat cepat, master Citra sampai kewalahan mengelakinya, hingga ia terpelanting menghantam dinding kotak.

"Master!!" Kami berseru.

Master Citra sempat mengadu kesakitan, ia kembali berdiri, membalas serangan, master Citra maju, memberikan tendangan, pukulan, secara cepat. Mito menahan, serangan Master Citra tidak berdampak.

Master Citra mundur beberapa langkah. Mito bersiap maju menyerang.

Master Citra memasang kuda-kuda, langkah langkah lurus, kaki depan agak slewah dan kaki belakangnya dijinjit. Posisi tangan kirinya di samping telinga, tangan kanan dihadapkan ke depan, dan badan menghadap ke samping kiri, pandangan master Citra menghadap lurus ke depan. Meskipun belum mempelajarinya, aku tahu, bahwa Master Citra tengah bersiap menggunakan jurus.

Mito kembali melesat maju, ia melayangkan tendangan. Master Citra menarik mundur kaki kirinya  menangkis tendangan menggunakan kaki. Tepat disaat menangkis, gerakan Master Citra cepat memberikan balasan, tangannya dicolokkan ke depan, nampak energi dikumpulkan master Citra di ujung tangan. Ketika serangan diluncurkan, tangan master Citra menembus dada Mito Korohachi, berdecak.

Darah berceceran di ujung tangan master Citra.

Luar biasa. Apakah Master Citra berhasil?

Mito Menjerit kesakitan.

"Kau ... Kau pikir bisa membunuh aku dengan cara seperti ini, hah?" Bola matanya membesar. Ia melangkah mundur, melontarkan serangan Cahaya, master Citra mengelak.

"Aku akan menghancurkan semua makhluk, aku tidak bisa tertandingi." Ia tertawa terbahak, lantas diam, dia memejamkan mata, seperti tengah merapalkan mantra.

Master Citra kembali bersiap-siap.

Mito membuka mata, "Mati kau!!" Ia berseru.

Seketika, di depan, master Citra mematung dengan wajah nampak kesakitan. Mulut master Citra terbuka, matanya terbelalak. Seakan dia dicekik.

Apa yang terjadi? Apa yang terjadi? Kami mulai panik ... Master Citra bisa mati jika tidak ditolong. Bagaimana kami harus menolongnya?

Bagaimana ini ... Bagaimana ini ...?

.
Bersambung ...

Teratai HitamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang