- E P I L O G -

84 11 5
                                    

Taemin terlihat bosen ketika sang Istri masih saja berkutat dengan buku-bukunya

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Taemin terlihat bosen ketika sang Istri masih saja berkutat dengan buku-bukunya.

Ketika 2 bulan kehamilannya, Naeun menginkan ruang baca untuknya. Mau tidak mau Taemin pun menuruti keinginan sang Istri.

Semanjak hamil, Naeun memang gemar sekali membaca buku. Entah itu novel, buku parenting, buku edukasi dan juga series komik-komik kesukaannya.

Taemin terlihat memutar bola matanya lagi dan lagi "Berhentilah membaca buku, sayang.." Rajuk Taemin sembari memeluk istrinya dari belakang

"Jangan ganggu akuu.."

"Aku akan terus menganggumu sampai kau berhenti membaca buku-buku itu"

"Apa kau disini sejak kau mengirimkan pesan untukku? Bahkan sampai aku pulang pun kau masih disini. Kau lupa sekarang sedang hamil Naeun? Kau harus beristirahat.."

Punggung Naeun bergetar naik turun, Taemin yang menyadari perubahan itu pun membalikan badan Istrinya.

"Kau menangiss?"

Taemin nampak menepuk keningnya pelan, Ia lupa bahwa perempuan yang sedang mengandung sangat sensitif perasaannya.

"Maksudku bukan begitu, aku takut kau kelelahan dan lupa akan segalanya termasuk minum susu dan juga makan..

Aku tidak melarangmu membaca semua buku-buku kesayanganmu itu, tidak begitu Naeun-aah. Maafkan aku yaa?"

Naeun pun memeluk suaminya dengan erat "Aku juga minta maaf ya oppa sudah memintamu untuk tidak menggangguku.."

"Ya sudah, ayo istirahat ke kamar aku akan membuatkanmu susu"

"Hari ini mau minum susu coklat atau vanilla?"

"Coklat saja oppa, terima kasih yaa?"

"Anytime sayangku, sudah seharusnya seperti inikan. Tunggu saja di kamar"

Naeun pun meninggalkan Taemin, Ia menaiki tangga dengan hati-hati. Naeun berjalan melewati kamar kosong yang telah Ia dan Taemin siapkan untuk sang buah hati.

Warnanya biru pastel, karena mereka berdua belum mengetahui jenis kelamin sang anak jadi mereka memutuskan untu mengecat dindingnya menjadi biru pastel.

Naeun memasuki kamar sang calon anak, Ia duduk di tepian ranjang menatap sekeliling setiap sudut ruangan ini.

Naeun teringat akan perjuangannya untuk hamil

"Sayang, itu bukan masalah besar lagi pula kita baru setahun menikah. Jadi, tidak apa jika masih belum hamil"

Setahun,

Dua tahun,

Sampai tiga tahun pernikahan Ia baru di beri kepercayaan oleh Tuhan untuk hamil.

Naeun menangis kala Ia memberi kabar kepada sang suami bahwa dirinya hamil.

HYPNOSIS ✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon