HYPNOSIS || PART IX

172 9 3
                                    

Eunghh.. Hoaammm..

Aku menggeliat pelan agar tidak membangunkan seseorang yang sedang tertidur dengan lelap disampingku.

Kemarin aku marah, sangat marah. Ketika tahu barang yang aku serahkan padanya rusak, meskipun dia sudah menjelaskan dan terus-menerus meminta maaf nyatanya aku tidak bisa marah terlalu lama dengannya dan berakhirlah disini, haruskah aku menjelaskannya? Kemarin ketika aku ingin pulang, dia berlari mengejarku. Mengajakku pulang bersama, dan berakhirlah kami disini, ya setelah dia menciumku dengan kasar. Aku tahu dia marah dan aku juga marah, sama seperti yang dia bilang, marah pun percuma, tidak bisa mengembalikan bentuknya seperti semula.

Kutatap wajah damai tidurnya, kenapa karya yang Tuhan berikan padaku seindah ini? Kembali memilikinya saja membuatku bahagia, mungkin beginilah seorang yatim piatu sedari kecil, hidup untuk mencari kasih sayang dan kebahagiaan.

Kasih sayang ya? Aku kembali merasakan di sayangi ketika aku bertemu Hyera sahabatku, lalu aku bertemu dengan Taemin yang memberikanku begitu banyak kasih sayang dan kebahagiaan tentunya sebelum ada masalah itu. Aku yatim sejak kecil, aku hanya punya memiliki Bibi kerabat dari Ibu, tapi Bibi juga meninggalkanku sebelum aku lulus sekolah dasar. Beliau pergi menyusul Ibu dan Ayahku. Aku kembali kehilangan sosok orangtua lagi dalam hidupku.

Keluarga Ayah? Kalian jangan tanyakan itu padaku, aku tidak tahu. Bibi tidak pernah menjelaskan secara rinci kepadaku tentang keluarga Ayah, Bibi bilang semua keluarga Ayah tidak berada disini.

"Apakah mereka pergi ketempat yang sama dengan Ayah dan Ibu?" Naeun remaja bertanya menyelidik dengan nada yang sulit di artikan

Mendengar itu Bibinya terdiam membisu, Ia ingin sekali mengatakan kalau keluarga ayahnya masih hidup. Tapi, untuk apa? Mereka berkunjung saja tidak.

"Ya, mereka menyusul Ayah dan Ibumu"

"Hoammm... Naeun-aah kau kenapa?"

"Aku merindukan Ayah dan Ibuku.."

"Kukira kau menatapku seperti itu terpesona dengan ketampananku, ternyata kau melamun.." Keluhnya lucu, bagaimanapun wajah bangun tidurnya sangat menggemaskan ingin sekali ku gigit pipinya.

"Mandilah, kita harus segera bersiap untuk bertemu calon mertuaku" Ucapnya lembut.

Dia mengajakku menemui orangtuaku?

🌻🌼🌻🌼

"Ayah, Ibu apa kabar? Maaf baru mengunjungi kalian lagi. Aku minta maaf.. Kali ini aku tidak sendiri, aku membawa seseorang yang sangat mencintaiku, yang selalu menjagaku" Taemin merapatkan rangkulannya. Mengusap pelan bahu Naeun, ya Naeun menangis. Taemin berusaha menenangkannya

"Perkenalkan saya Lee Taemin, pria yang sangat mencintai putri kalian. Saya datang kemari bukan sekadar mengunjungi kalian tapi juga meminta restu pada kalian untuk membawanya dalam ikatan suci pernikahan, saya ingin menikahinya, membahagiakan hidupnya, menjaga dan melindunginya selayaknya yang kalian lakukan dulu padanya" Ucap Taemin tulus, Ia melihat Naeun yang terkejut, matanya mengerjap, Ia terkejut dengan penuturan Taemin. Taemin melamarnya di depan pemakaman Ayah dan Ibunya.

"Son Naeun apakah kau menerima lamaranku di depan kedua orangtuamu?" Ucapnya menatap Naeun sembari mengeluarkan kotak beludru berwarna hitam, dan membukanya. Disana terdapat cincin yang sangat cantik.

"Aku tanya sekali lagi padamu, Son Naeun apakah kau mau membagi sisa hidupmu denganku?"

"Ya, aku mau.." Jawab Naeun, setelahnya air mata yang sejak tadi Ia bendung kini runtuh, Ia menangis dipelukan pria yang akan menjadi suaminya nanti.

HYPNOSIS ✔जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें