(senyumannya)

"Iyalah kau serius berlatih terus sih." Ucapku.

Aku kembali menyiram air kepada zoro dan kami berdua melanjutkan perang air bahkan kami berdua tertawa senang karena itu.

Kami terus bermain air hingga tak terasa sudah sore hari.

"Eh sudah sore." Ucapku.

"Tidak terasa ternyata." Ucap Zoro.

"Kau mau aku gendong?" Tanyaku.

"Tidak perlu aku masih bisa jalan." Ucap Zoro.

"Jangan sedih lagi ya." Ucapku.

"Iya aku paham." Ucap Zoro.

"Dan terimakasih untuk hari ini ya niisan." Ucap Zoro sambil memalingkan wajahnya.

"Hehehe tentu." Ucapku sambil tersenyum.

"Pfhahahaha." Tawaku.

Zoro langsung jalan duluan dan aku hanya mengikutinya saja membuat zoro menatapku kesal.

"Kenapa sih kau?!" Kesal Zoro.

"Aku beli onigiri tadi di kota kayaknya sudah dingin deh." Ucapku.

"Kenapa tidak bilang sejak tadi?" Tanya Zoro.

"Kau sedih kan aku ingin menghibur kau dulu." Ucapku.

Zoro langsung menarik tanganku begitu saja menuju ke kamar kami berdua namun arahnya selalu salah padahal tinggal lurus saja.

"Biar niisan yang memimpin." Ucapku.

"Terserahlah." Ucap Zoro.

Akhirnya tiba walaupun hari sudah malam karena zoro daritadi nyasar terus lalu aku dan zoro saling melirik satu sama lain.

Aku mendorong zoro ke dinding kamar dan aku langsung masuk ke kamar mandi.

"Mengalahlah!" Pekik Zoro.

"Tidak mau!" Pekikku.

Setelah selesai mandi zoro mendorongku membuat aku tersungkur ke depan dan aku langsung menendang zoro ke kamar mandi.

Aku duduk dengan tenang lalu pintu kamar bergeser ternyata itu koushiro membuat aku bingung.

"Kalian berdua darimana?" Tanya Koushiro.

"Masuk dulu sensei." Ucapku.

Koushiro datang tak lama zoro keluar kamar mandi dengan bertelanjang dada namun kembali masuk ke kamar mandi kembali.

"Niisan ambilkan bajuku!" Pekik Zoro.

Aku mengambilkan baju zoro lalu mengetuk kamar mandi dan tangan kanan zoro terulur mengambil baju tersebut.

"Padahal kalian berdua dulu sering berlarian tanpa baju." Ucap Koushiro.

"Itu dulu sensei kalau sekarang kan malu." Ucapku.

"Ya tidak terasa kalian sudah besar saja padahal baru kemarin kalian tiba disini dengan pakaian yang sangat kotor." Ucap Koushiro.

"Begitulah waktu terasa sangat cepat sensei." Ucapku.

Zoro keluar kamar mandi dan duduk di sebelahku membuat koushiro malah tersenyum kearahku dan zoro membuat kami berdua bingung.

"Kalian berdua tadi kemana sensei mencari kalian berdua di tempat biasa tidak ada?" Tanya Koushiro.

"Niisan mengajakku bermain air." Ucap Zoro.

"Aku menghibur adikku yang sedih." Ucapku.

"Sedih karena apa?" Tanya Koushiro.

"Aku mengingat kuina." Ucap Zoro.

Aku menyikut perut zoro membuat zoro kesal kepadaku.

"Jaga ucapanmu kau lupa sensei itu ayahnya kuina." Batinku.

"Maaf sensei." Ucap Zoro.

"Tidak masalah zoro-kun." Ucap Koushiro.

"Kalian berdua tahu sebenarnya sensei ingin memberitahu sesuatu kepada kalian berdua." Ucap Koushiro.

"Memberitahu soal apa sensei?" Tanyaku.

"Kalian tahu kan apabila sensei tiada maka dojo ini tidak ada pewarisnya karena kuina sudah tiada." Ucap Koushiro.

"Sensei tidak berniat menikah lagi?" Tanyaku.

"Tidak lagipula sensei sudah tua untuk mencari istri baru." Ucap Koushiro.

"Kok aku tahu ya arah pembicaraan sensei." Ucapku.

"Ternyata kau memahaminya ya m/n-kun." Ucap Koushiro.

"Iya aku paham." Ucapku.

"Emang sensei mau membicarakan apa sih?" Tanya Zoro.

"Setelah sensei tiada kalian berdua yang sensei tunjuk untuk mewarisi dojo ini." Ucap Koushiro.

"Eh?!" Kaget Zoro.

"Sebentar sensei kami berdua kan orang asing maksudku kami dulu pernah menantang dojo ini walaupun sebenarnya itu ulah zo-chan sih." Ucapku.

"Jangan diungkit oi!" Pekik Zoro.

"Kalian berdua murid sensei yang paling kupercayai jadi sensei bisa percaya dojo ini akan baik-baik saja di tangan kalian berdua." Ucap Koushiro.

"Aku kan mau keliling dunia dulu mencari taka no me jadi serahkan saja dojo ke zora." Ucap Zoro.

Aku menjitak kepala zoro karena kesal membuat zoro cemberut karena ulahku tapi aku tidak peduli.

"Bukan saat ini zoro-kun maksud sensei nanti apabila sensei tiada." Ucap Koushiro.

"Telmi!" Pekikku.

"Omongan sensei tidak jelas sih." Ucap Zoro.

"Kau saja yang lemot!" Pekikku.

"Sudah kalian berdua jangan bertengkar." Ucap Koushiro.

Kami berdua diam lalu koushiro pergi dari kamar kami berdua setelah koushiro pergi aku menendang zoro membuat zoro terjatuh kebawah.

"Niisan!" Kesal Zoro.

"Apa?!" Pekikku.

"Tidak jadi." Ucap Zoro.

Aku mendekat kearah zoro dan mengelus surai rambut zoro membuat zoro melihat kearahku lalu tersenyum.

"Selalu tersenyum ya jangan sedih karena niisan tidak suka melihat wajahmu yang murung." Ucapku.

"Kan obatku itu niisan." Ucap Zoro.

"Ada-ada saja." Ucapku.

"Aku habiskan ya onigirinya." Ucap Zoro.

"Boleh habiskan saja lagipula aku beli banyak agar zo-chan kenyang malam ini." Ucapku.

"Berhentilah memanggilku begitu!" Kesal Zoro.

"Tidak mau." Ucapku.

Zoro pergi dan mengambil onigiri yang tersedia lalu memakannya dengan wajah kesal walaupun malah membuat aku tertawa melihat wajah zoro.

🍁 Zora akan menghiburnya

Marimo Twins

~ 08 Februari 2022~

Maaf baru update soalnya ada sedikit problem di pekerjaanku namun sudah terselesaikan kok dengan pilihan yang sangat sulit menurutku.

✔️ Roronoa Zoro Twins (oc male reader) Where stories live. Discover now