" Kalau boleh tau siapa yang membawaku kesini ?"
"Ahh.. Iya, kalau tak salah Jake Shim yang membawamu kesini. Surat ijinmu juga sudah Madam tulis dan serahkan ke dia, jadi kau tidak perlu khawatir dan beristirahatlah." Jelas Madam.
Sebentar, Jake Shim? Jake Shim yang mengantarku? Aku melongo seketika. Aku memang menyukainya, bahkan sejak tahun pertama. Senang sih senang saja diselamatkan olehnya, tetapi melihat penampilanku yang bagai gembel kemarin, dan Jake melihat diriku dalam kondisi yang seperti itu. Ingin menghilang saja rasanya.
**
Seminggu sudah berlalu, sudah sejak tiga hari yang lalu aku dipulangkan kembali ke asrama Gryffindor dan sudah kembali mengikuti pelajaran semula.
Berjalan ke kamar mandi, rasa gugup akibat pelajaran potion sebelumnya membuatku ingin buang air kecil. Setelah lega, aku segera beranjak ke kelas berikutnya, transfigurasi. Aku mengedarkan pandangan dan ternyata kursi yang tersisa hanya kursi yang ditempati salah satu siswa Slytherin.
"Bolehkah aku duduk disini? Tempat duduk yang lain sudah terisi." Pintaku sopan.
Siswa itu menoleh, yang membuatku terkejut ternyata siswa itu adalah Jake.
" Hmm, duduklah." Balasnya kemudian kembali membaca buku yang ia bawa.
Dengan gugup, aku mendudukkan diri. Aku merasa dilema haruskah aku mengucapkan terima kasih kepadanya setelah menyelamatkanku dari insiden minggu lalu?
"Jake-ssi" Ucapku pelan. Jake mengangkat kepalanya dan menengok kearahku. Mengangkat salah satu alisnya tinggi seolah mengatakan 'ada apa?'
"Ahh itu.. Aku dengar dari Madam Kim, Kalau kau yang membawaku ke ruang rawat minggu lalu. Aku hanya ingin mengucapkan terimakasih. " Mengatakan itu sambil menunduk dan meremat bagian bawah jas almamater ku kuat.
Aku kaget ketika merasakan tangan Jake terangkat dan kemudian mendorong daguku untuk menghadap kearahnya.
" Angkatlah wajahmu ketika berbicara dengan orang lain dan ya aku terima ucapan terimakasihmu." Ia kembali menurunkan tangannya meninggalkan ku dengan kondisi jantung yang tidak baik. Kumohon jantung, berdetaklah dengan normal.
Prof. Jeon datang dan pelajaran dimulai.
**
Pelajaran transfigurasi memang asik, hari ini kami diajarkan untuk menukar sebuah buku menjadi seekor kelinci.
"Lapifors!!"
Jake yang diminta untuk mempraktikkannya pun mengucap mantra itu. Ajaib buku yang semula berada di atas mejanya itu sekarang sudah menjadi seekor kelinci yang menggemaskan. Lebih hebatnya lagi, Jake berhasil melakukannya dalam sekali percobaan. Aku melongo melihatnya.
Dan sekarang giliranku untuk mencoba. Ku tarik nafas, kukeluarkan, tarik nafas, keluarkan lagi lewat belakang *ups canda*
Tangan mulai mengarahkan tongkat sihir ke hadapan buku.
"Lappifors!!"
Karena gugup aku salah mengucapkan mantra dan cahaya sihir hampir memantul kearahku jika saja Jake tidak segera menarikku kearahnya.
"Tenangkan dirimu Ethan, Lapifors bukan Lappifors. Untung saja Jake menarikmu dan tidak ada siswa lain yang terkena." Profesor Jeon.
" Ah, iya profesor"
"Cobalah lagi."
"Lapifors !!"
" Bagus, baiklah selanjutnya."
YOU ARE READING
Random Hee
FanfictionHanya berisi oneshot/twoshot seputar Lee Heeseung. Warnings : - Konten random - Upload story tidak menentu - BXB content - Jangan salah lapak - All x Heeseung - Follow, comment, dan vote ya.. - Selamat Membaca !! Tertanda Bleu~
Random 3
Start from the beginning
