S1-10

135 21 10
                                    

"Apakah pangeran kecil kita merasa tidak nyaman?"

Kurcaci dengan pakaian musim dingin itu berkata pada Edmund dengan nada mengejek.

"Ingin bantal lebih empuk?"

ia mengelilingi Edmund, yang terikat di sebuah pohon.

"Layanan istimewa bagi anak istimewa!"

ucapnya sembari tiba-tiba mendekatkan wajahnya, membuat Edmund terkejut.

"Itu yang kau inginkan?"

lalu ia pergi entah kemana.

🌺

Disisi lain 2 gadis Pevensie tengah berlari sembari direset gadis berambut blonde.

"Ayolah! Cepat sedikit! Lamban kali kalian kaya kelinci!" Seru gadis berambut blonde tersebut.

"Kelinci cepat Al!"

Saat mereka sampai, mereka dapat melihat sungai kecil yang dikelilingi pepohon-pohonan dan juga bunga-bunga cantik.

Alice melepaskan genggaman tangannya, lalu ia berjalan kearah sungai.

Saat ditepi sungai, ia menghentakkan kakinya dan ranting-ranting pohon menjalar dan membentuk sebuah jembatan.

Susan juga Lucy menganga tak percaya, juga kagum.

Lalu Alice berjalan melewati jembatan tersebut sembari masing-masing tangannya menyentuh sisi kanan dan kiri pagar jembatan, dan sentuhan itu membuat beberapa bunga cantik muncul di sisi kanan dan kiri jembatan.

"amazing," gumam kedua Pevensie.

Alice pun menoleh kearah mereka, lalu ia melambaikan tangannya, "Ayo kesini! ga bakal roboh kok, tenang aja!" serunya.

Kedua Gadis Pevensie itu pun berjalan kearah jembatan dengan rasa ragu, karena mereka takut jembatan ranting tersebut tak bisa menopang berat mereka.

Dan benar kata Alice, saat mereka melewati jembatan, jembatan itu tak roboh, bahkan tak bergoyang sekalipun.

Alice tersenyum lebar, "gimana? kekuatanku sangat berguna kan?"

Kedua Pevensie pun mengangguk'kan kepala mereka bersamaan.

Lalu Alice memutarkan telapak tangannya, yang membuat angin sepoi-sepoi datang, juga membawa 3 handuk putih.

Mereka menangkap handuk masing-masing.

"Yey! Main air!"

Seru mereka bersamaan.

Mulailah mereka saling mencipratkan air satu sama lain.

Mereka lelah, dan duduk di tepi jembatan.

Lucy dengan Susan tengah berbincang, sedangkan Alice sedang bermain masak-masakan dengan tupai.

"Kau mirip ibu." Celetuk Lucy.

"Aku memang mirip ibuku," balas Alice.

"Aku tidak berbicara padamu Al!" Lucy menoleh kearah Alice-yang tengah membuat ayam geprek bersama tupai-dengan tatapan kesal.

"Sorry, kupikir kau berujar padaku."

Lalu Alice melanjutkan kegiatan masak-masakan'nya.

Susan menggelengkan kepalanya, sembari tersenyum,"ibu tak punya dress seperti ini." Ungkapnya.

"Harus kita bawa satu untuknya! Satu koper penuh!" Seru Lucy, sembari tersenyum lebar.

Susan mengalihkan pandangannya ke arah Alice yang tengah berlagak menyekek Jadis kepada sang tupai.

• 𝔸𝕝𝕚𝕔𝕖𝔾𝕒𝕝𝕝𝕒𝕘𝕙𝕖𝕣 • ℕ𝕒𝕣𝕟𝕚𝕒 | SLOW UPDATE |Where stories live. Discover now