S1-1

638 67 8
                                    

Perang Tengah terjadi yang melibatkan tentara militer baik dari angkatan udara,darat dan laut. Peluru² di lesat dan tidak sedikit mengarah ke kediaman masyarakat entah itu peluru yang salah sasaran atau di sengajakan. Malam dimana perang itu terjadi,sebuah rumah dari keluarga Pevensie terkena beberapa misil peluru yang membuat mereka harus segera berpindah ke ruangan yang lebih aman di rumah tersebut.

"Ayo anak², cepat!" Ucap sang ibu pada anak²ny seraya melihat ke belakang,dia Helen Pevensie.

"Tunggu,Ayah!" Teriak salah satu anak lelaki berusia sekitar 10 tahun yang berlari kembali ke ruang keluarga dan mengambil foto ayah nya,dia Edmund Pevensie.

"Ed,ayolah!" Teriak sang kakak laki² yang lebih tua dari yang lain,Peter Pevensie.

Ketika mengambil sebuah bingkai foto,sebuah misil mendarat di luar jendela lalu menyebabkan kaca jendela itu pecah dan hampir mengenai Edmund. Beruntung,sang kakak berhasil menyelamatkan nya dan membawa adik'ny ke tempat yang lebih aman.

"Kapan kau mau mendengarkan ku Ed? Kenapa kau kembali lagi kesana hanya untuk mengambil bingkai foto ayah? Kita bisa mengambil nya nanti, bagaimana jika nyawa mu melayang?!" Kata Peter kemudian mendorong adik'ny agar masuk kedalam ruangan dan segera menutup pintu.

"Kau bukan ayah kenapa aku harus mendengarkan mu?" Ujar Edmund pada Peter.

"C-mon! Setidaknya berfikir lah sebelum bertindak sesuatu" kesal Peter.

"Sudah peter setidaknya adik mu sudah aman. Dan kau Edmund, cepat meminta maaf pada Peter. Kau tidak seharusnya berbicara seperti itu kepadanya, dia itu kakakmu" ujar Helen pada Edmund.

"Maaf" Ucap Edmund dengan dingin.

✿✿✿

Mereka Sekarang berada di stasiun, menunggu kereta yang akan membawa mereka ke tempat untuk melindungi diri. Sambil membawa koper dan barang² lain'ny, mereka berjalan menuju sebelah timur stasiun.

"Jaga dirimu dan adikmu Peter kita akan berkumpul lagi setelah'ny" ujar Helen kepada Peter.

"Baik ibu aku akan menjaga mereka dengan baik" ujar Peter sembari tersenyum.

"Susan, Edmund, Lucy, dengarkan apa kata kakak kalian ya. Jangan melakukan hal yang macam²" ujar Helen pada anak nya yang lain.

"Baik Bu," jawab Susan, Edmund,dan Lucy bersama'an.

Tak lama kemudian,kereta yang akan mereka naiki tiba. Mereka segera naik sembari membawa koper dan barang² lain'ny kemudian mencari kompartemen untuk duduk beristirahat sambil menunggu mereka sampai tujuan.

Lalu mereka pun melambai²kan tangan kepada ibu mereka.

Sekarang Peter tengah sibuk membetulkan posisi koper dan barang² mereka, sedangkan Susan dan Lucy tengah mengobrol bersama anak yang satu kompartemen dengan mereka, sementara Edmund Hanya melamun sambil melihat keluar jendela.

Cece: Edmund pasti lagi mikirin Cece yak,acie~
Edmund: sok iye lu

Susan, Lucy, Edmund dan Peter sedikit kebosanan karena perjalanan yang memakan banyak waktu. Karena jarak tempat tujuan mereka cukup jauh. Kereta itu berhenti di sebuah stasiun perdesaan, kemudian berjalan lagi dengan cukup cepat dan sampailah mereka di sebuah tempat pemberhentian kecil.

"Kau yakin ini tempatnya?" tanya Susan ragu pada Peter.

"Aku yakin iya, ibu bilang ini nama tempatnya" jawab Peter sembari menunjuk nama papan pemberhentian di dekat mereka.

• 𝔸𝕝𝕚𝕔𝕖𝔾𝕒𝕝𝕝𝕒𝕘𝕙𝕖𝕣 • ℕ𝕒𝕣𝕟𝕚𝕒 | SLOW UPDATE |Where stories live. Discover now