Chapter 19: Nana & Donghyuck

13.4K 1.9K 614
                                    

"Apa yang kau lakukan?!"

Daegang benar-benar terkejut dengan kejutan yang baru saja ia dapatkan. Bukan hal yang wajar melihat seorang Lee Haechan tengah bertekuk lutut di hadapannya seperti ini. Daegang langsung tertawa setelah itu, melihat bagaimana kacaunya keadaan Haechan.

"Apa kau tau sedang berlutut di depan siapa Haechan-ssi?" Daegang masih tertawa kecil. Sedang Jisung dan Felix saling bertukar pandang dengan tatapan bingung.

"Daegang-ssi." Haechan berusaha tersenyum, meskipun itu adalah hal yang sangat sulit ketika merendahkan harga diri. "Aku membutuhkan bantuanmu."

Daegang menaikan salah satu alisnya. "Bantuanku? Apa yang membuat pria terhormat dan hebat seperti mu ingin mengemis bantuan dariku?"

Haechan tersenyum dengan air mata yang berjatuhan. Ia meraih tangan Daegang dan memohon dengan memelas.

"Tolong bujuk Mark untuk tidak menceraikanku."

Daegang menarik tangannya dari genggaman Haechan dengan cepat.

"Kenapa kau meminta bantuanku? Seharusnya kau lakukan saja segala cara, sama seperti yang kau lakukan di masa lalu." Daegang akan menutup pintu, namun Haechan langsung menahan pintunya agar tidak tertutup.

Dan sepasang netranya tak sengaja memandang lurus tepat ke seorang anak laki-laki yang sedang membelai kucingnya dengan penuh kasih sayang. Dia hanya bisa melihat sosok itu dengan samar karena terhalang beberapa tubuh orang dewasa lainnya.

"Anak itu.."

Daegang mengikuti arah pandang Haechan dan sekarang ia tau bahwa sosok yang menjadi fokus perhatian haechan kali ini adalah Minjae. Tidak ada raut panik atau apapun itu, Daegang membuka pintu dengan lebar dan memberi ruang agar Haechan bisa melihat Minjae dengan jelas.

"Daegangie.." Felix bahkan sampai berbisik dengan maksud memberi kode pada Daegang. Berharap bahwa sahabatnya itu sedang tidak dalam tindakan salah yang nantinya akan mempersulit keadaan Minjae.

"Kenapa?" Tapi Daegang tidak mempedulikan sedikitpun keributan Felix, meskipun ia mendengar hal tersebut. "Apa kau ingin menyakitinya? Ingin mengancamku dengan cara mengusiknya?"

Daegang ikut berjongkok dan mensejajarkan dirinya dengan Haechan yang masih termanggu di tempat sembari memandang Minjae.

"Jangan menghasutku untuk menghancurkan keluarga kecilmu Haechan-ssi. Cukup dengan keluarga Renjun, jangan sampai aku melakukan hal lain juga pada keluargamu. Ingat itu baik-baik."

Daegang kembali berdiri tegap dan akan pergi. Namun Haechan mendadak memeluk kaki Daegang dan menangis sembari memohon.

"Maafkan aku.. maafkan aku.." Daegang tak sekalipun ingin menoleh ke arah Haechan untuk saat ini.

"Kau pikir maaf mu adalah hal yang berguna sekarang?"

"AKU AKAN MELAKUKAN APAPUN.." Haechan berteriak dengan begitu frustasi. Ia semakin mengeratkan pelukannya pada kaki Daegang. "Aku mencintainya. Aku mencintai Mark Lee, tolong katakan padanya untuk tidak meninggalkanku."

Felix memandang Haechan dengan tatapan iba yang terlihat meledek.

"Kau mencintainya? Jika kau mencintainya lalu mengapa kau meragukannya? Mark Lee pasti sangat terluka bersamamu."

"Aku melakukannya karena aku mencintainya! Apa yang salah dari menjaga seseorang yang kau cintai?!"

Daegang menoleh dengan tatapan dingin dan kosong. Sepasang netranya terlihat hitam pekat.

"Menjaga cintamu dengan cara menghancurkan kehidupan orang lain, seperti itu maksudmu?"

Haechan mendongak dan bertemu tatap dengan Daegang. Jantungnya langsung berpacu cepat dan langsung melepaskan kaki pria bersurai hitam legam tersebut.

OUR HEARTWhere stories live. Discover now