15. Bitch, you jerk!

Start from the beginning
                                    

"Setelah nya kamu berjanji akan bertanggung jawab jika aku hamil."

"Apa kamu lupa sayang?" tanya Laira bersedih, ia melirik sebentar kearah wanita di sebelahnya. Bisa di lihat Edrea menahan emosinya yang sebentar lagi akan meledak.

"Awalnya menolak namun kamu tetap memaksaku. Bagaimana kalau aku hamil? Kamu akan menepati janjimu kan, honey?" tanyanya sekali lagi.

"Apa kamu tau sayang, aku hamil sudah 1 bulan. Janin dalam perutku itu anakmu. mana janjimu? Honey jawablah." Laira mengelus perutnya bibir tipis berwarna peach mengukir senyuman puas. Rencananya meruntuhkan kepercayaan Edrea berhasil. Ia pun memegang tangannya berharap Ice akan menjawab.

Ucapan Laira membuat mereka sangat terkejut. Taufan yang masih melahap sup nya pun dibuat terbatuk saking terkejutnya.

Edrea diam mematung hatinya bagai disambar petir beribu kali. Ia tak menyangka kekasihnya itu berselingkuh sampai melakukan hubungan terlarang di belakangnya.

Tes tes

Air mata nya tidak bisa dibendung lagi. Alia bergegas menghampiri sahabatnya, Edrea. Ia langsung menjatuhkan tubuhnya ke pelukan Alia. Lalu menangis sejadi-jadinya.

Perlahan Alia membelai rambutnya untuk menenangkan sahabatnya. Thorn tak tega melihat Edrea--kakaknya menangis, ia pun ikut memeluk kakaknya.

"Rea sudahkah kamu tenang?" tanya Alia melepaskan pelukannya.

"Jangan menangis ada aku dan adikmu disini."

"Thorn, mohon kakak jangan menangis terus."

"Nanti cantiknya hilang loh~ sudah ya kak senyum ya, jangan nangis," ujar Thorn mengusap air matanya.

"Hiks ... G-gue ngga nyangka ... Hiks gue pikir I-ice tulus mencintai gue ... Ternyata Di-dia selingkuh di belakang gue ... Hiks."

"Hati gue sakit ... Hiks ... Hiks ... Mendengar di-dia ... Hiks ... me-menghamili wanita lain."

"Gue ... Sudah ... Hiks ... memberi semua ... Kepercayaan gue ... Hiks ... Padanya ... Tapi dia ... Hiks ... meruntuhkan kepercayaan itu ... Hiks ... Hiks."

"Syut jangan nangis tenangkan dirimu dulu."

"Thorn, tau kakak kuat ayo bangkit kak! Berhenti menangis oke."

"Kakak jangan langsung menyimpulkan. Kak Ice juga belum menjelaskan kakak tenang dulu ya."

Ice tak terima diri nya di fitnah, lantas ia menampar pipi Laira dengan emosi membara.

"Apa maksud lu!"

"Lu mau membuat hubungan gue hancur hah!!"

"Siapa yang nyuruh lu? Jawab!"

"Honey, kok kamu kasar banget. Aku ini istrimu." Laira menatapnya sendu sambil memegang pipi bekas tamparan tadi.

"Aku beneran hamil kok ngga ada yang nyuruh."

"Hubungannya sama gue apaan?! Jangan fitnah!"

"Hiks beneran janin dalam perutku anakmu ... Hiks."

"Aku cuma mau kamu tanggung jawab, hiks."

"Gue ngga sudi nikahin pelacur kayak lu ngerti!?"

"Aku ngga mau anak ini terlahir tanpa seorang ayah."

"Ku mohon jadilah ayah dari anakku ini."

"Apa peduli gue? itu urusan lu paham?!"

"Ini urusan kita, karena ini anakmu juga honey."

You Always Mine. (END)Where stories live. Discover now