2,6

4K 332 9
                                    

apa kabar? sorry wattpad ke logout sendiri dan yap aku rada pelupa sama password/usn semua aplikasi beruntung pas ganti pw wattpad ada screenrecorder 👍🏼👍🏼 happy reading don't forget vote comment

- MOMMY -

Seperti yang dibilang Jaemin, ia ingin melihat matahari terbit namun ternyata tidak jadi. Mereka berdua bangun pukul 09.00 tentu Jaemin sedikit kesal karna tidak melihat matahari yang dia mau, namun Jeno dengan telaten menasehati jika besok masih bisa melihat, itupun jika Jaemin mau menetap disini.

"Tidak Jen.. tidak apa apa. sudah mau jam 11 bagaimana kita pulang dan mencari makan siang?"

"Ide bagus, ayo turun dan mencari lunch"

- MOMMY -

"Ini tempatnya Jen?"

"Iyaa kata eric disini tempat yang bagus, makanannya juga enak namun harga tetap terjangkau"

Hidung Jaemin bergerak menghirup aroma makanan padahal mereka belum memasuki restorannya, "Hum.. aroma nya enak, aku jadi laper. chaa kita masuk!!"

Jeno terkekeh melihat semangat Jaemin untuk makan, lalu memegang tangan dan membawa Jaemin masuk.

"Kau mau apa Na?"

"Aku ingin Mushroom Crab SoupCream sama.. sisanya aku mengikuti kamu Jen" Sambil menutup buku menu dan menatap Jeno yang berada didepannya.

"Makan yang ringan ringan aja yaa.. kalo laper lagi baru kita makan yang sedikit berat, bagaimana?"

"Aku setuju! mungkin karna sebelum pulang kita nyemil jadi ga begitu laper"

"Baiklah.. sama Garlic Bread nya. minumnya saya Greentea, Na?"

"Iced coffe satu" kata Jaemin

"Baik silahkan ditunggu tuan" Jaemin dan Jeno mengangguk sopan.

"Lalu kedepannya bagaimana Na?"

"Ahh itu... aku tidak tau, mungkin kembali seperti dulu"

"Dulu? seperti apa?" tanya Jeno

"Yaa membantu ibu ditoko juga menjual beberapa bunga dikedai paman gom, Bagaimana denganmu Jen"

"Aku? entahlahh, akhir akhir ini juga lebih memilih tinggal di apart dibanding dirumah.. tidak kamu Na, rumah sepi dan David sekarang diasuh kembali dengan baby sister boumgyu sudah tua, namun telaten"

"David.. bagaimana jika aku yang merawat nya? hanya beberapa saat tidak setiap hari, apa boleh? nanti aku bicarakan dengan Daddy mu"

"Boleh aja, kasian juga bibi lin.. nanti aku juga akan bicara dengan daddy"

Gk lama makanan beserta minuman yang mereka pesan datang, mereka makan sambil mengobrol obrolan biasa.

"Mau langsung pulang atau ke apart aku?"

"Aku izin dulu apa boleh tinggal di apart kamu atau tidak"

Jeno menunggu Jaemin yang sedang izin dengan ibu nya, dia sedikit menyandar pada stir mobil sambil menghadap ke arah Jaemin yang sibuk mengetik pesan, Jaemin sedang fokus begini sangat tampan, gumamnya.

"Sudah?"

"Um sudah, kata ibu boleh asal lusa balik disuruh bantuin"

"Oke, pulang dulu kerumah atau tidak untuk mengambil baju"

"Tidak usah, minjam pakaianmu saja"

- MOMMY -

Disinilah.. JCC; Jaehyun Communication Company, sedang termenung memikirkan perasaan yang ia perbuat terhadap Jaemin, mantan istrinya.

Tok.. Tok..

"Ya, masuk. ahh Doyoung-ie, kemari"

Doyoung masuk sambil membawa berkas yang ia pegang didekap dadanya, berjalan menghampiri meja Jaehyun dan duduk didepannya.

"Dari ketua manajemen mereka meminta beberapa tanda tangan untuk persetujuan dari kamu"

Jaehyun mengambil dan membawa inti lalu ia tanda tangan di kiri bawah dan membereskan 4 berkas lalu langsung memberi kembali ke Doyoung. Doyoung melihat akhir akhir ini wajah Jaehyun sedikit suram maksudnya tidak bersemangat, selalu ditekuk dan wajahnya tidak bisa dijelaskan, sangat kacau pikir Doyoung.

"Jae.. ada yang mau kamu ceritakan??"

"Tidak Doyoung-ie, aku lagi banyak pikiran, jika tidak ada lagi kerjaan kamu bisa keluar" Doyoung mendesah pelan

"Baik.. saya permisi pak"

Jaehyun langsung membenturkan kepalanya pelan ke meja dibawahnya, dia mengusap wajah nya kasar, galau brutal memikirkan Jaemin.

"Jeno.. Jaemin.."

- MOMMY -

"JENOOO DIEM DULU"

"tidak bisaa. Apa kau tau waktu ibumu dulu hamil kamu dia mengidam apa sampe anaknya manis banget"

wajah Jaemin? sangat merah padam, sejak tadi Jeno tidak berhenti menghujami pujian untuk dirinya.

"Um.. aku tidak yakin tapi kata ibu dia pengen banget punya putri kecil ditambah nenek juga sangat menginginkan anak perempuan namun ayah berdoa semoga muncul anak laki laki agar bisa menjadi kakak dari adik adiknya"

"Pantes saja wajahmu cantik ditambah senyum manis *Chup" diam diam Jeno mencuri ciuman dari bibir Jaemin

"Jenoo..!!"

"Lalu, apa kamu punya adik?"

"Tidak, ayah sudah berjanji jika keluar anak laki laki dia tidak bekerja rodi lagi dengan ibu karna pengen anak tunggal laki laki" katanya dengan wajah yang sambil berpikir (🤔)

"Apa sampe sekarang ibumu masih menginginkan adik perempuan?" tanya Jeno sambil menghadapkan wajah Jaemin kepadanya

"Tentu!! ibu selalu mendandani aku layaknya seorang putri aku tidak bisa melawan jika itu ibu"

"Jika ibumu ingin adik berikan saja cucu, kita bisa membuatnya sekarang"

MOMMY - NOMINWhere stories live. Discover now