Chapter 5: Terkejut, Hinata Terheran-heran

281 32 23
                                    

Setelah melalui perjalanan panjang selama puluhan ribu tahun yang sebenarnya hanya berlangsung selama 1 tahun, akhirnya jiwa Hinata yang terpecah belah ke segala dimensi dan dunia berkumpul di ruang putih.

Disana, tubuh Hinata terbentuk dari ratusan partikel-partikel cahaya.

Partikel-partikel tersebut ialah jiwa dari Hinata yang terus berkumpul dari berbagai dunia.

Melalui banyak penghalang antar dunia yang digunakan agar jiwa-jiwa yang meninggalkan tubuh mereka tidak bergerak melampaui batas seperti pergi ke dimensi lain, jiwa-jiwa Hinata yang terpecah akhirnya berkumpul.

Penghalang tersebut diciptakan sesuai dengan tingkat kekuatan yang ada pada sebuah dunia.

Dengan menggunakan tingkat kekuatan dari makhluk terkuat di suatu dunia atau dimensi, dewa-dewa disana menciptakan penghalang tersebut agar jiwa-jiwa yang tinggal di dunianya tidak akan bergerak ke dunia lain.

Jiwa-jiwa tersebut sangatlah penting karena berfungsi sebagai tanda kedewaan dan tingkat kekuasaan dewa tersebut.

Banyaknya jiwa yang tinggal di sebuah dunia yang dipimpin oleh seorang dewa akan sangat mempengaruhi kekuasaan dewa tersebut.

Semakin banyak jiwa yang tercipta di suatu dunia, maka akan semakin besar pula kekuasaan dan kekuatan dari dewa yang menguasai dunia itu.

Penghalang tersebut juga diciptakan sebagai daerah pembatas dari ancaman yang ada di luar dunia yang disebut sebagai badai Malapetaka.

Badai Malapetaka adalah sebuah bencana yang mirip dengan badai matahari.

Namun, Badai Malapetaka membawa bencana yang jauh lebih besar dan bahkan berpotensi mampu mengubah susunan dunia tersebut termasuk dengan dewa itu sendiri.

Badai Malapetaka berasal dari celah dimensi yang menghubungkan antara suatu dunia dengan dunia lain yang juga merupakan jalan penghubung bagi dua dewa untuk saling bertemu satu sama lain.

Keberadaan penghalang antar dimensi dan dunia merupakan suatu hal yang sangat penting.

Selain untuk menjaga jiwa yang ada di dalam dunia mereka, mencegah terjadinya Badai Malapetaka dan sebagai jalan penghubung antar dewa, penghalang tersebut juga berguna untuk menghalau berbagai serangan yang datang dari dunia luar ke dunia dalam.

Namun, apabila tingkat kekuatan suatu dewa yang menguasai sebuah dunia berada di tingkat yang lebih rendah dari individu yang menyerang, maka dewa tersebut akan secara paksa menyerahkan kekuasaannya kepada individu yang berhasil mengalahkan mereka.

Keberadaan lemah tidak dibutuhkan di dunia para dewa.

Yang lemah akan diinjak dan yang kuat akan menginjak.

Seperti itulah kekadaan di dunia antara dewa.

Namun saat ini, setelah Hinata mati, jiwanya terpecah ke segala arah tanpa ada satupun yang hancur.

Ke segala arah yang berarti ke segala penjuru dimensi yang ada di dekatnya.

Disana, jiwa Hinata terus menerus menembus banyak penghalang yang berfungsi sebagai pembatas antara dunia.

Berkali-kali, Hinata menghancurkan semua penghalang itu hanya dengan pecahan jiwanya saja.

Jiwa Hinata bisa sekuat itu karena sudah ratusan atau bahkan sudah tak terhitung jumlahnya Dewa yang menguasai Omniverse berusaha untuk menghancurkan jiwanya karena dirasa akan mengganggu jika dibiarkan.

Pada akhirnya, dewa tersebut menyerah untuk menghancurkan jiwa Hinata yang terlalu kuat.

Sama seperti jiwanya sendiri, dewa tersebut memiliki jiwa dengan tipe yang sama, namun jauh lebih kuat dari jiwa Hinata.

The Anime SystemWhere stories live. Discover now