[PondPhuwin] My Nerdy Gangster [END]

Truth

Udah ngak mau ngomong apa-apa lagi setelah update terlambat banget :')

Happy Reading

______________________________________________

"Aku..aku..AKU MENCINTAIMU BODOH"

Pond yang menutup matanya tersenyum kecil, ia sudah mendengar apa yang ingin didengarnya selama ini. Tidak ada penyesalan lagi dalam pilihannya sekarang.

"Good bye Phuwin Tangsakyuen, my first and last"

*DOR*

***

Suara memekakkan telinga itupun berbunyi keras. Pond menutup matanya dan meremas tangannya kuat bersiap akan rasa sakit dari timah panas yang ditembakkan itu.

1 detik

2 detik

3 detik

Pond tidak merasakan apa-apa pada tubuhnya. Matanya masih tertutup rapat dan tangannya memerah karena mencengkram sangat kuat.

"Apa dia meleset..?" gumannya.

Pond memberanikan dirinya membuka matanya perlahan. Ia membelakkan matanya melihat pemandangan di depannya.

Lantai yang sebelumnya bersih tanpa kotoran sekarang dipenuhi dengan sisa-sisa dari confetti.

Orang misterius tersebut melepas ikatan Phuwin kemudian menoleh kearah Pond. 

"Selamat Pond Naravit kau lolos Trial ini"

Phuwin membesarkan matanya tidak percaya dengan perkataan orang didepannya.

"Berhenti pura-pura kaget nong" lanjut pria tersebut melihat tingkah laku Phuwin yang terkaget.

Phuwin tertawa kecil lalu memeluk orang yang didepannya itu.

"Thank you phi Perthhh"

Pond yang melihat keduanya hanya melongo karena tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

"Oh ya Pond Naravit, kuserahkan adikku kepadamu. Jaga dia baik-baik dan aku tidak akan segan untuk turun tangan apabila kau menyakiti dia"

"Perkenalkan namaku Perth Tanapon Tangsakyuen, kakak kandung Phuwin dan ketua dari Red Emerald"

Otak Pond seperti berhenti mendengar perkataan orang yang berada di depannya. Ternyata Phuwinnya yang imut adalah adik dari seorang pemimpin gang paling besar di Eropa. Siapa yang tidak akan terkaget akan fakta tersebut?

Phuwin yang sudah tidak tega terus tertawa melihat Pond yang sangat kebingungan. Ia segera turun dan memeluk Pond lalu berbisik.

"Akhirnya aku tahu kalau perasaanmu tulus"