lembar 15

6 3 0
                                    

chapternya pendek;





"Luna lagi?"

Kirino mengalihkan pandangnya pada Jean, matanya yang tajam bak elang itu menusuk netra Jean.

Sadar akan tatapan tajam Kirino tanpa sepatah kata keluar dari mulutnya itu Jean bersuara lagi, "Wah..aku baru tau sisi lain kamu yang satu ini."

Kirino tidak mengucapkan kalimat barang sedikit pun. Ia hanya mengangkat satu alisnya, menatap Jean seakan mangsa, dan bibirnya terangkat sedikit.

"Pandai berbohong, pandai menyembunyikan sesuatu, bahkan kamu ga memperkenalkan aku sama Mamamu."

Kirino tertawa kecil, "kamu bakal kaget kalau aku kenalin sama Mama."

"Dan Kaluna boleh? Aku tau dia masih berhubungan dekat dengan keluargamu."

Kirino terlihat frustasi, "Kaluna gimana??" Kirimo tertawa lagi, "Kamu benar-benar mau kuceritakan tentang Mama??"

"Ya, bela terus saja dia."

Kirino lelah, "terserah Jean, kamu yang memperbesar masalah."

Kirino meninggalkan Jean, lalu menyerahkan hasil ujiannya pada petugas perpustakaan.

Kini jejaknya menghilang, tatapan tajam yang ia berikan semenjak berbicara dengan Jean itu sukses membuat Jean kelimpungan sendiri.




....voment...




Kaluna: tidak ada yang lain.Où les histoires vivent. Découvrez maintenant