chapter 44

3.5K 265 29
                                    


Sampai saat ini tidak ada yang mengeluarkan suara. boboiboy masih menatap fang sambil mengelus ochobot, fang pula...

"Cih! Aku yang kena belasah dia pula yang dapat Elus, tak guna punya kucing!" Umpat fang dalam hati. Boboiboy pula merasa heran karna fang terus melihat Ochobot dengan kesal

"Kau kenapa?..." Boboiboy akhirnya mengeluarkan suara, fang berjalan menuju Boboiboy yang masih duduk di tangga

"Boboiboy...macam mana kau dapat kucing ni??" Ucap fang dengan nada menyampah saat mengatakan 'kucing'. Boboiboy mula garuk kepala

"Em sebenarnya ini bukan kucing aku...." Jawab boboiboy dengan tidak enak, fang pula langsung terkejut bukan main, selama ini dia mencoba menahan amarah nya dan ternyata itu bukan kucing boboiboy!?

"Habistu milik siapa?!" Teriak fang tak terima

"Emm....macam mana ya nak cakap...." Boboiboy agak kebingungan menjelaskan nya, dia menatap fang yang seperti nya sudah meminta jawaban, mau bagaimana lagi dia harus menceritakan nya dari awal.... menyebalkan sekali.

"Jadi macam ni..."

Flashback on

Di pagi yang cerah di hari Minggu. Boboiboy sedang berasik sendiri di dalam rumah sambil menggoreng tiga ekor ikan. Boboiboy bersenandung sambil tersenyum melakukan kegiatan nya, seperti nya suasana hati nya sedang senang, sampai akhir terdengar suara yang merusak suasana yang begitu indah itu.

Sreek sreeekk

Entah apa suara itu, Sangat menganggu sekali bagi Boboiboy, dia mengendus sembelum berjalan ke arah pintu depan yaitu asal dari suara itu. Saat membuka nya dengan agak kasar terlihat seekor kucing degan bulu putih, hitam dan kuning sedang duduk.

"Ini kan kucing sebelah.....apa kau nak kucing??" Ucap Boboiboy sambil memandang kucing itu dingin.

"Meeow"

Boboiboy berjongkok dan masih menatap kucing itu dingin "apa kau cakap ni? Aku tak faham...kau boleh bahasa Melayu?"



*Flashback pause

"Apa kau merepek ni boboiboy mana ada kucing guna bahasa Melayu" -fang

"Sudahlah! Dengar kan je!" -boboiboy

*Flashback continue



"Kau lapar eh?" Boboiboy hanya menebak-nebak apa yang kucing itu inginkan. Karna saat boboiboy menengok ke rumah di sebelah nya terlihat tertutup, seperti nya pemilik nya sedang pergi.

Boboiboy masuk ke dalam rumah nya, lalu beberapa saat kembali ke depan pintu. Dia memberikan kucing itu kepala ikan yang tadi di goreng nya, Setelah itu membiarkan nya memakan nya di depan pintu.

10 menit kemudian...

Boboiboy yang masih asik makan sambil menonton televisi tiba-tiba mendengar suara yang cukup keras dari arah dapur nya. Dengan cepat boboiboy menuju ke dapur nya dan melihat piring pecah dan ikan cadangan yang dia goreng untuk sore telah di makan oleh kucing tu! Kepala boboiboy telah berasap sebab menahan marah nya.

"Aku dah berbaik hati pada kau dan ini balasan nya?!!! KUCING TAK GU--!"

"meeoooww...."

Boboiboy serta Merta menghentikan kata-kata nya apabila melihat kucing tu mengeong dan tertunduk pada nya. Tentu saja hati boboiboy langsung meleleh melihat hal se comel itu

Flashback off


"Habistu saat aku kembalikan dengan pemilik nya dia kata dah tak urus ochobot ni, jadi aku ambil je" jelas boboiboy membuatkan fang sweatdrop.

"Sama jelah ini dah jadi kucing kau" ucap fang dan boboiboy hanya tersenyum kekok

"Dah dah...baik kau mandi, semalam kan kita buat hal 'tu', kalau tak kau boleh kena penyakit" ucap fang membuat kan pipi boboiboy agak memerah

"Hm" jawab boboiboy sambil mengangguk pelan

__

Di dalam kamar mandi Boboiboy terus menundukan kepala nya membiarkan air shower membasahi nya, entah seperti nya dia sedang memikirkan sesuatu sampai akhirnya suara ketukan pintu menyadarkan nya dari lamunan.

"Boboiboy! Kenapa lama sangat, kau kesulitan ke? Nak ku bantu??" Ucap fang dari luar kamar mandi

"Eh! Tak tak tak payah, aku kejap lagi selesai!" Cegah boboiboy agak panik lalu kembali diam













"Fang?..." -boboiboy

"Hm?" -fang

Boboiboy mencoba memanggil fang dan di jawab oleh orangnya, seperti nya fang masih berdiri di depan pintu. Ini kesempatan yang bagus untuk boboiboy mananyakan nya! Apa lagi dia kan di dalam kamar mandi jadi tak perlu menatap wajah landak tu.

"Fang....soal semalam...." boboiboy menggantung ucapan nya

"Kau nak lagi?" Tanya fang sedikit menjahili boboiboy

"Bu-bukan!" Balas boboiboy dengan cepat dan panik membuat Fang terkekeh

"Yelah...kenapa?" Ucap fang akhirnya serius, Boboiboy diam sementara lalu manjawab.

"Soal semalam.....kau tak masalah ke?" -boboiboy

"Apa yang perlu dipermasalahkan pula??" Tanya fang heran

"Masalah nya.... girlfriend kau macam mana??" Tanya boboiboy balik dengan nada pelan di akhir kalimat tapi masih bisa di dengar oleh fang yang berada di luar

"Aik? Bila masa aku ada girlfriend ni??" Jawab fang membuatkan boboiboy diam dan wajah nya pula dah merah sebab tahan malu, untung saja dia di dalam kamar mandi.

"Ada kan?! Aku tengok kau selalu bersama perempuan tu..." Jawab boboiboy dengan tidak yakin. Fang hanya tertawa, jadi itu yang selalu boboiboy fikirkan?

"Haha...kau ni lawak lah.... kalau kau nak tau aku tak pernah pun ada girlfriend, orang yang aku kejar tu cuma kau seorang je Boboiboy, cuma terkadang aku taknak ganggu kau, takut kau bencikan aku" jawab fang dengan jujur tapi Boboiboy masih belum mempercayai sepenuh nya.

"Tapi hari tu kau pernah minta bantuan aku, kau kata nak  nyatakan perasaan kau pada seseorang di cafe kan??" Tanya Boboiboy lagi

"Hmm itu....aku cuma mengada-ada je, aku cuma nak tengok reaksi kau" jawab fang lagi dengan santai berarti dia berkata jujur. Tanpa Boboiboy Sadari dia mengukir senyuman di bibir nya. Boboiboy dengan cepat memakai kaos nya lalu keluar dari kamar mandi.

Fang agak terkejut tiba-tiba boboiboy memeluk nya erat saat keluar dari kamar mandi

"Fang...aku cintakan kau juga" ucap boboiboy dengan pelan sambil sembunyikan wajah nya di dada fang. Fang terkekeh sembelum membalas pelukan Boboiboy

"Aku pun lebih sangat cintakan kau" balas fang dan mengeratkan pelukan nya. Boboiboy mendongkat kepala nya sambil tersenyum manis ke arah fang. Fang pula dah tak boleh tahan dengan wajah Boboiboy yang sangat manis itu akhirnya...



Chup~



fang Mencium bibir Boboiboy dengan lembut, itu membuat Boboiboy agak terkejut tapi perlahan Boboiboy mambalas ciuman dari fang itu. Fang mendorong kepala Boboiboy agar memperdalam ciuman itu, Boboiboy agak sesak tapi tidak melawan. Hingga akhirnya ciuman itu di lepaskan, Boboiboy langsung tersandar pada dada fang dengan nafas tak beraturan. Fang memeluk tubuh Boboiboy yang lebih kecil dari nya dengan penuh kasih sayang sambil mengusap punggung Boboiboy.

"Hmm...kau semakin pandai dalam berciuman yah Boboiboy" ucap fang sedikit menjahili. Pipi Boboiboy langsung memerah dan menyembunyikan nya di dada fang.

"Diamlah! Ini pun karna kau" -boboiboy

"Haha....yelah..." -fang

Mau lanjut atau end nih??  🤓


11 Oktober


Under the Sea of ​​Stars (fangboy Fanfic) ✓Where stories live. Discover now