School day

207 18 1
                                    

School day

Lumine sudah tertidur pulas memakai piyama di kamar dia, suasananya sangat hening sampai2 suara nafas Aether dan Paimon saja yang terdengar.
Mereka belum bisa tidur walaupun esok adalah hari sekolah bagi Aether, ia sering izin pada sekretaris Beidou agar tidak masuk sekolah karena masalah keluarga, tapi nilai ia mulai turun dan bisa saja ia dikeluarkan dari sekolah, jadi mau atau tidak Aether harus mulai sekolah dengan giat dan rajin.
Paimon mulai membuka mulutnya hendak mengatakan sesuatu
"Kamu yakin ingin masih bekerja untuk para Abyss?" sahut Paimon
Aether tidak menjawab dan bergegas ke kamar dia.

Penjelasan :
Aether pernah berpisah dengan Lumine untuk bekerja dengan organisasi Abyss yang berencana menghancurkan dunia mereka, Teyvat, yang dikuasai para The Seven. Tanpa Aether yang bekerja di Abyss, Lumine tidak akan pernah bertemu orang2 di dunia dia yang berharga baginya, mereka saling berbagi cerita, perasaan maupun waktu bersama. Aether akhirnya mengetahui bahwa para Archon yang dianggap sebagai musuhnya adalah teman dekat Lumine jadi apa boleh buat, dia harus mengakhiri rencananya untuk adiknya yang bukan lain satu satunya orang yang Aether punya sebelum Paimon.

Hari sudah pagi, seperti biasa Aether menyiapkan bekal, seragam, dan sarapan untuk Lumine yang masih mendengkur dengan keras. Dia menggendong Lumine dan menjatuhkannya di sofa agar membuat adiknya itu bangun.
Sesudah bersiap2 untuk sekolah, Lumine yang biasanya berangkat sekolah bersama Childe dan Xiao disampingnya, kini yang ada bersamanya adalah Paimon dan Aether. Lumine disambut dengan senyuman Childe yang imut, sedangkan Aether hanya disambut oleh tatapan mata Xiao yang menyeramkan tetapi bukan untuk Aether.
Xiao belum tau siapa Aether karena mereka beda kelas dan Aether jarang masuk sekolah, jadi ia mengira Aether akan merebut Lumine darinya, Aether pun membalas tatapan mata Xiao tanpa emosi apaun, Mereka saling tatap menatap membuat suasana jadi tegang, tetapi Childe hanya menertawakan mereka karena Xiao dan Aether sama pendeknya, seperti melihat anak kecil berantem saja.

Sudah beberapa menit berlalu, sekarang adalah waktu istirahat.
Siswa-siswa merapihkan buku2 mereka dan siap ke kantin untuk makan siang .

Aether duduk di meja pojok yang diduduki Ayaka, Amber dan Bennett.
Bennett sedang asik bicara dengan Fischl dan Razor di meja sebelah.
Sedangkan dua gadis itu sedang bermain kartu. Tidak seperti murid lain yang pergi ke kantin, Aether tetap dikelas, seharusnya murid2 yang tetap dikelas saat jam makan siang adalah yang bawa bekal, walaupun Aether tidak membawa bekal, ia tetap berada di kelas mengerjakan tugas.
Lumine POV :

Lumine duduk sebangku dengan Yoimiya, mereka mulai berbicara tentang festival sekolah yang mendatang. Mona sedang izin sakit jadi tidak bisa sebangku dengan Lumine padahal mereka akhirnya sekelas.
Tiba2 Xiao mendatangi mereka berdua, "Lumine.. Ikut aku" ajak Xiao, "Kamu bahkan tidak menyapa duluan,pasti ada sesuatu! " sahut Yoimiya, "Habis sekolah pulang bersama ku yuk, ntar kasih tau apa yang kalian bicarain..aku kepo nih!!!" kata Yoimiya dengan nada semangat, Lumine hanya senyum dan berdiri mulai mengikuti Xiao.
Mereka hadir di atap sekolah, angin mulai menjadi kencang, Xiao mendorong Lumine ke tembok, ia mendekatkan bibir dia ke kuping Lumine "Siapa pria itu?" sahut Xiao,
Lumine yang terkejut pun memerah.
Di tempat seperti ini, dengan angin yang berhembus kencang.. Di depan aku adalah Xiao, dengan matanya yang tajam dan nafasnya yang terasa di leher ku..
Lumine sudah tidak bisa berfikir jernih lagi, kepala ia terasa berat karena Xiao.
"M-maksud mu..?" kata Lumine dengan suara yang kecil
"Jangan pura2 tidak tahu, jawab aku.. Siapa pria itu?" balas Xiao
Ternyata Xiao sedang cemburu, nafas Xiao menjadi lebih cepat, Lumine berusaha melepaskan tangan Xiao yang satunya memegang tangannya dan satunya memegang leher dia tetapi itu tidak akan mempan, Xiao jauh lebih kuat dari Lumine.
Lumine membuka setengah matanya melihat bibir Xiao yang merah..tiba2 Lumine punya sesuatu di fikirannya
"Xiao sedang cemburu..aku harus membuktikannya bahwa tidak ada orang lain yang sama spesialnya dengan Xiao di hati ku..." kata Lumine di dalam hati.
Bibir mereka bersentuhan, walaupun sekejap saja, muka Xiao memerah, Xiao terkejut dan karena itu ia meringankan pegangan tangannya pada Lumine.
Lumine menggunakan kesempatan ini dan mendorong Xiao, ia langsung lari ke bawah atap sekolah.
"duhh..kenapa aku larii, aku bertujuan untuk menenangkan Xiao yang sedang cemburu, TAPI KENAPA AKU MALAH AMBIL KESEMPATAN INI UNTUK LARI?!!" Lumine berantem dengan dirinya sendiri sambil lari menuju kelas

Chilumi *Modern AuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang