His | NH ⚠️

181 1 0
                                    

"Mhmm..."

Haechan menatap matanya sementara bibirnya menghisap jari-jari Jeno.

Jeno menarik jarinya menciptakan benang saliva di antara jarinya dan bibir Haechan. Ia benar-benar ingin mencium bibir itu tapi ia akan menyimpannya untuk nanti.

Sekarang, ia sedang fokus memuaskan kekasih manisnya.

Ia melepaskan hoodie hitam dan celana Haechan menyisakan hanya celana dalam yang masih menempel di tubuhnya, sementara Haechan melepas kemeja yang dipakai Jeno.

Jeno mengisyaratkannya untuk pindah ke ranjang.

Kini separuh bagian tubuh atas Haechan tengkurap di pinggir ranjang sementara kedua kakinya menyentuh lantai. Wajahnya terbenam di seprai yang halus.

Jeno menarik helaian pakaian terakhir yang menutup bagian bawah Haechan sedikit terlalu kasar hingga kain tersebut robek. Kemudian melemparnya entah kemana.

Haechan merasakan udara dingin dari AC menyentuh kulit bokongnya. Tangan hangat Jeno menyentuh bokongnya membuatnya hanya bisa menggigil kecil.

"Cute." Jeno bergumam, meraih salah satu kaki Haechan dan meletakkannya ke atas bahunya, segera menarik pinggulnya agar lebih dekat.

Saliva di jarinya mengering jadi ia menyuruh Haechan untuk menghisapnya lagi.

Semburat merah yang samar muncul di pipi si manis. Ia merasakan jari Jeno masuk ke dalam dirinya. Rasa panas dalam tubuhnya semakin bertambah tiap detiknya.

"A-akh!..."

Haechan mengepalkan tangannya saat merasakan jari kedua Jeno ikut masuk. Telapak tangannya tertusuk kuku jarinya saking kencangnya kepalan tangannya.

"Kau menikmatinya?" kedua jari Jeno mulai bergerak.

Haechan hanya mengangguk sebagai jawaban. Merintih ketika merasakan rambut Jeno menggelitik pahanya.

Ia hampir melemparkan tubuhnya ke lantai jika bukan karena tangan Jeno yang menahan pinggangnya.

Punggung Haechan melengkung ketika merasakan lidah basah Jeno pada lubangnya.

"Oh my god... fuck yes-" Haechan mengerang keras, menikmati gerakan lidah Jeno yang menusuk-nusuk lubangnya bersamaan dengan kuku-kukunya yang menggores kulit pahanya.

Ia merasakan stimulasi yang berlebihan ketika tangan Jeno meraih dadanya, mencubit nipplenya.

"Akhh!!"

Jeno memasukkan ketiga jarinya, lidahnya kini berpindah menjilati lehernya dan menggigitnya meninggalkan banyak bekas.

Haechan menjerit ketika lidah Jeno sampai di nipplenya, menggigit dan menghisapnya kasar.

Jeno menjilatnya membuat Haechan memejamkan kedua matanya.

"Satu jari lagi atau kau sudah siap?" tanya Jeno dengan suara beratnya, menciumi pipi Haechan.

Haechan mengangguk, tidak benar-benar sadar.

Jeno memberikan ciuman lembut ke dahi lalu ke bibirnya yang terbuka.

Haechan, setengah sadar, tertawa dalam hati. I'm such a slut. Tapi biarlah, ia memang menginginkannya. Ia menginginkan sentuhan Jeno di seluruh tubuhnya. Ia ingin Jeno menghancurkannya.

Haechan menjerit, bisa dipastikan orang-orang dapat mendengar suaranya ketika milik Jeno masuk ke lubang sempitnya. Bahkan suara musik yang keras pun bisa dibilang kurang untuk menyamarkannya.

Jeno tampak tidak peduli, sedetik setelah miliknya masuk seluruhnya, ia mulai bergerak.

Gerakannya lambat namun luar biasa kasar. Ia tidak ingin momen ini lewat dengan cepat.

NEO | NCT OneshootsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang